'Bodohnya aku yang tidak bisa berbuat apa-apa, disaat mereka mendekatimu kapan saja mereka mau. Bodohnya aku yang hanya bisa mengintip kebahagiaanmu dari kejauhan. Dan berharap suatu saat nanti,Akulah yang akan menjadi alasan kebahagiaan itu'
.
.
.
.
Bel pulang berbunyi lima menit yang lalu ,tetapi tiga siswi masih tetap kekeuh berada di kantin sekolah. "Cepetan paok, lu makan sepiring doang lama banget. Udah jamuran nih gue nunggu! "Ucap Shelyn pada Tia yang sedari tadi memakan makanannya. "Hunggu benhar naafa, hue belum siap mahan nih?! "sahut shelyn dengan mulut yang dipenuhi makanan.
"Ha.. Hu... Ha.. Hu... Aja luh. Bicara tuh yang bener napa? ""Iye, entar lagi kelar kok! BANG TAMBAHIN SAMBEL SAMA BAKSONYA"ucap Tia dengan mulut toa nya. Shelyn dan Ribka langsung menutup kupingnya.
"Itu mulut apa toa? Cempreng gitu suaranya! "Ucap Ribka. "Bawaan lahir, ya mau gimana lagi? "Sahut Tia sambil kembali melahap makanannya.
"SerahLu dah! "ketus Shelyn sambil memainkan hpnya."Oke. Udah kelar makannya. Gue udah kenyang !"ucap Tia setelah menyelesaikan acara makannya. Dan malangnya Ribka dan Shelyn malah tidur di meja kantin dengan kedua tangan menjadi tumpuannya. Tia memutar bola matanya malas "Gue makan selama itu ya!? Sampe ni orang berdua molor gini siang hari!?"ucap Tia. Tia tampak berpikir sejenak dan...... 'Tinggg'. Tia mendapatkan sebuah ide. Tia tampak sedikit berdehem sebelum berteriak "bangun oii, bu Rani dateng... Bu Rani dateng.." teriak Tia menggunakan Toa. Mendengar itu Shelyn langsung lari terbirit-birit diikuti oleh Ribka di belakangnya.
"Hahahahah"tawa Tia menggelegar. Merasa tidak ada yang mengejar Shelyn menoleh ke belakang dan tidak mendapati Ms. Puff*ikan buntel disana. Shelyn menggeram kesal kemudian membuka sendal yang ia kenakan. "Awas aja lu ya Ti, gue tabok muke lu pake ni sendal. Biar makin ancur tuh muke luh?! "Teriak Shelyn yang diikuti oleh Ribka. "Coba aja kalo bisa !"ucap Tia sambil memeletkan lidahnya dan berlari. Yang diikuti Shelyn dan Ribka yang mengejar Tia. Jadinya mereka bertiga seperti bocah ingusan berusia lima tahunan yang berlarian di tengah lapangan sekolah.Tia berlari sambil sesekali tertawa, para siswa yang sempat melihat Tia kebanyakan menepuk jidatnya sambil berkata "Itu dia gejalanya yang timbul kalo ngemil nya pake micin! "sambil berlalu begitu saja.
'Bugh'
Pantat Tia mendarat dengan indahnya diatas lantai keramik sekolah. "Aduh...duh... bisa patah tulang pubis gue! "ucap Tia sambil meringis kesakitan. "Kalo jalan pake mata, bukan pake bokong?! "ketus Yuli yang tadi menabrak Tia. "Lah,Jerawat kebo kok disini? Nyasar ya? "ucap Tia sambil bangkit. "Yee, seenak jidat nenek lu aja kalo ngomong. Gini-ginii gue kekasih Harry style yah! "ucap Yuli sambil mengibas-ngibaskan rambutnya. Tia mengambil botol minumnya dan memercikkan sedikit air minumnya ke wajah Yuli sembari berkata"saha eta! Keluar kamu setan! " ucap Tia sambil menyemburkan kembali air yang berada di mulutnya ke wajah Yuli. Yuli berusaha menghindar tetapi hasilnya sia-sia. "iieewww, lu apa-apaan sih. Kuarang waras lu yah. Ludah lu mengandung zat racun! Ngapa lu semburin ke gua?! "ucap Yuli dengan gaya mentelnya. Tia menghela nafas lega dan berkata"huh,Syukurlah. Gie kira lu kesambet. Karena dengan pedenya lu bilang lu kekasih Harry style. Kan mustahil? Eyang gue aja gamau sama lu apalagi Harry style?"ucap Tia sambil tertawa. Yuli hanya menggerutu kesal. "Dan satu lagi. Lu bilang ludah gue mengandung zat racun kan? Ngapa gak lu telen aja sekalian! Biar cepet koid elunya, hahahah"ucap dan tawa Tia sedangkan Yuli sudah menatap Tia dengan tatapan membunuh dan dengan wajah yang sudah memerah. "Dasar anak idiot?!"kesal Yuli sambil berjalan menghentakkan kakinya. Tia tersenyum miring sambil berkata"Makasih atas pujiannya.,muachh. Jadi makin Cinta deh! "teriak Tia tepat setelah kepergian Yuli.
Yuli membuka sendal yang dipakainya dan hendak melemparkannya ke arah Tia, tetapi nihil. Tia sudah menghilang dan musnah ditelan bumi. Yang terdengar hanya suara cempreng nya yang bersenandung di ujung koridor.
🐾 🐾 🐾 🐾 🐾 🐾
"Nah ,ketangkep kan lu! "teriak Shelyn setelah menangkap basah Tia yang bersembunyi di belakang mobil yang berada di parkiran.
"Lah, kamu siapa? Saya dimana? "ucap Tia sambil memegangi kepalanya dan berbicara layaknya orang kehilangan ingatan. Shelyn memutar bola matanya malas"Banyak bacot lu cumi!"ucap Shelyn.
Ribka berlari tergesa-gesa dan menghampiri Shelyn dan Tia. "Hah, Gue gak cariin,lu berdua disini? "cerocos Ribka dengan nada bercanda. tia menoyor kepala Ribka sembari berkata"Yaudah peang, kalo lu ga nyariin,ngapa lu samperin kita?! Go to hell! "ucap Tia dengan nada jengkel.Ribka hanya nyengir kuda sambil mengangkat jarinya membentuk 'peace'.
Shelyn menghela nafasnya sebelum berkata "pulang yu! Males gue!"ucap Shelyn sambil menarik tangan keduanya. Langkah mereka bertiga terhenti seketika, mata ketiganya menangkap sosok Juan yang sedang berjalan dengan seorang perempuan di sampingnya. Dari seragam sekolahnya mereka tau bahwa perempuan itu adalah salah satu adik kelas mereka.
"Itu bukannya bang Juan? "tanya Shelyn sambil menoleh ke arah Tia. Raut sumringah Tia seketika berubah drastis menjadi wajah monster.
"Iya?!"
"Ciee...Cemburu dia!!"
"Sapa yang cemburu? Males banget cemburuan sama mahluk immortal kea dia?! "
"Cemburu tanda CINTA...🎵🎵"Shelyn bernyanyi dengan suara cemprengnya.
"Males gue ngomong sama lu! Ayu Rib kita pulang!"ucap Tia sembAri menarik tangan Ribka. Sedangkan Ribka berhenti sejenak dan berkata "udah ngaku aja,lu cemburukan?"
"Enggak!"
"Masa??"
"Isss?!"ketus Tia sambil berlalu dari hadapan Ribka Dan Shelyn. Sedangkan Ribka Dan Shelyn tampak tak tahan lagi menahan tawa mereka. "Bhahahah"tawa mereka menggelegar. "Tuh anak cemburuan amat dah!"ucap Shelyn sambil menepuk bahu Ribka. "Yah,begitulah kalau seseorang jatuh cinta."balas Ribka.
Sedangkan Tia berjalan menghentakkan kakinya Dan melewati Juan Dan si perempuan itu.
"Dasar pedofil.Ga nyangka gue! Nyesel gue suka sama dia! Untung ganteng,kalo enggak mah udah gue ceplokin lumpur tuh anak?!"celoteh Tia sambil berjalan menghentakkan kakinya."Eh tapi. Apa iya gue cemburu? "
"Enggak Kali ya?"
"Eh tapi kok gue Marah kalo dia jalan sama tuh cewek?"
"Gue ga mungkin cemburu kan?"
"Yaelah kok gue jadi kea orang Gila ya.bicara sendiri di jalanan gini.bisa disangka setres gue"ucap Dan pertanyaan Tia pada dirinya sendiri. Seperti orang kurang waras dia berbicara sendiri.'Intinya gue benci si pedofil Juan?!'batin Tia dan kembali melanjutkan jalannya.
🍬 🍬 🍬 🍬 🍬 🍬
Aloha 🙋 kembali lagi dengan saya selena gemez,wkwkwk 😎 Gimana ceritanya.Makin gaje ya?
Tetap ikuti cerita saya ya dan jangan lupa dengan vomentnya guys.
See you nex chap 😙lafyou All ❤
