"Yoongi, maafkan Eomma."
Yoongi membelalakkan matanya tak percaya. Jihoon ikut terkejut mendengarnya.
Yoongi dijodohkan?
Nyonya Lee menggelengkan kepalanya lalu menghela napasnya. "Eomma benar-benar minta maaf padamu, karena—"
Kedua kakak adik itu menunggu kata apa yang selanjutnya keluar dari mulut ibu kandung mereka.
"—Jihoon harus menikah lebih dahulu."
Kini giliran Jihoon yang tersentak. Matanya membulat dan alisnya mengerut tak suka. Nyonya Lee kembali buka suara. "Karena rumah sakit milik peninggalan kakek kalian tidak ada yang mengurus, kecuali Yoongi. Jadi, Eomma menugaskanmu untuk tetap bekerja disana mengurus segala keperluan rumah sakit," jelasnya.
"Aku tidak mau dijodohkan!" tegas Jihoon.
Ini gila! Apa dalam kalangan orang berbisnis perjodohan adalah hal lumrah? Hei, Ini sudah tahun 2017 dan perjodohan sudah tidak berlaku!
Berjuang hanya demi harta, bukan cinta. Hanya karena seonggok kertas yang mampu membeli apapun kebahagiaannya direnggut. Lagi-lagi, hatinya tergerus karena perjodohan ini.
Jihoon menggeleng. "Aku tidak mau dijodohkan, Eomma. Aku berhak menentukan siapa yang akan menjadi pendamping hidupku nanti. Ini tidak adil!"
Tuan Lee akhirnya angkat bicara saat melihat raut kekesalan yang terpatri di wajah manis anak bungsunya. "Appa mengerti, sayang. Tapi, perusahaan kita pun butuh penerus. Appa sudah tua dan sudah tidak sanggup lagi harus berpergian kesana kemari. Appa lelah, sayang."
Terkadang memang hidup itu tak adil. Segala macam keinginan yang kau mau tak selalu bisa kau dapat. Tidak selamanya pula kebahagiaan selalu melekat dalam hidupmu. Ada kalanya kau sedang terpuruk dan bahagia.
Seperti sekaran, mungkin Jihoon sedang dalam masa terpuruknya.
Yoongi mengusap punggung adiknya yang mulai meneteskan air mata kekecewaannya. Merasa hidupnya tak berguna bagi siapa pun. Merasa ia adalah manusia paling merugi di dunia ini.
"Pernikahan akan dilaksanakan minggu depan dan besok kita akan ada jamuan makan malam dengan mereka." Wanita paruh baya itu sudah tidak duduk di tempatnya lagi. Ia sudah berada di samping anak bungsunya seraya mengusap tangannya.
Sang Suami juga ikut serta menenangkan anak bungsunya yang ada di pelukan Yoongi. "Lagi pula kau tahu siapa orang, Jihoon. Tak usah khawatir."
---
Sepasang Hazel indah milik Jihoon jatuh tepat di netra hitam legam yang selama ini mengisi dan mewarnai hidupnya. Yoongi ikut membelalakkan matanya melihat siapa yang menjadi tamu keluarga mereka malam ini.
Perlahan-lahan bahu mungil itu mulai turun dan pandangan matanya mulai kabur. Pria di depan matanya membuat hatinya berdenyut nyeri. Perasaan itu datang lagi.
Pria yang menggunakan jas hitam lengkap dengan celana dan sepatu hitam. Jangan lupakan kemeja putih yang ia pakai dan jas yang ia biarkan kancingnya terbuka. Tatanan rambut yang rapi menampilkan dahinya membuat kesan elegan dari pria tersebut.
Mungkin puluhan wanita yang ia lewati saat berjalan kemari akan terpikat dengan ketampanannya. Namun, apa daya jika ia sudah memiliki calon istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
One More Time | SoonHoon
Fanfiction✨ Sequel of Love Blossom Berawal dari kesalahan aku belajar. Mencintainya adalah hal unik yang pernah aku rasakan. Aku suka rasa ini. -Soonyoung. Berlagak seperti tidak memiliki rasa itu rumit. Aku mencintainya, tapi ia mengkhianatiku. -Jihoon. D...