Song: Girls Generation - Tears
Seoul. Kota yang menjadi saksi bisu kedua insan yang baru saja menikah ini berkembang. Saksi bisu antara Soonyoung dan Jihoon. Hampir seluruh hidupnya mereka habiskan di Seoul.
Banyak kejadian yang telah mereka lewati. Mulai dari bahagianya masa-masa sekolah dan yang paling penting, bagaimana ia meninggalkan seluruh lukanya di kota ini. Meninggalkan cintanya dengan menanggung semua rasa sakit yang memilukan.
Mereka tiba di apartemen yang telah orang tua mereka siapkan. Benar-benar sudah dirancang sampai sejauh ini. Jihoon bahkan tidak tahu tentang semua kejadian konyol yang dinamakan perjodohan ini.
Soonyoung tidak banyak bicara saat tiba tepat di depan pintu apartemen mereka. Ia takut kembali mengubah pemikaran Jihoon semalam. Lelaki mungil itu mau tinggal bersamanya saja, Soonyoung sudah sangat bersyukur.
Berniat untuk mengambil kopernya, tangan Jihoon malah memegang tangan Soonyoung yang telah lebih dahulu memegang koper miliknya.
"Biar aku saja yang bawa, kau masuklah." Jihoon tersenyum kecil lalu masuk terlebih dahulu.
Lelaki manis itu mengadakan tour kecil untuk mengelilingi apartemennya. Tempatnya bagus dan rapi. Kaca besar dengan tirai berwarna silver langsung berhadapan dengan pemandangan kota Seoul. Tepat di sudut dekat tirai, ada sebuah piano berwarna putih.
Jemarinya menekan tuts yang menimbulkan sebuah suara yang cukup nyaring, jika mengingat ruangan ini hanya ada mereka berdua dan hening.
Tempat ini hanya memiliki satu kamar tidur. Ia memasuki kamar tersebut. Seketika, sekelebat memori di masa lalu kembali teringat. Nuansa kamar dengan berwarna sedikit gelap, kasur yang dominan berwarna putih gading, ada sebuah sofa dan televisi. Jangan lupakan pendingin ruangan. Benar-benar seperti kamar Soonyoung.
"Dingin, Kwon. Aku tidak ingin bangun. Kau menyalakan penghangat ruangan ?" Tanya Jihoon ketus.
"Tidak, aku menyalakan AC." Jawab Soonyoung santai.
"Kau mau aku mati, eoh?!!"
"Berlebihan."
Ia tersenyum simpul kala mengingatnya. Salah satu kenangan manisnya dengan Soonyoung. Kejadian dimana Soonyoung mengambil first kiss–nya.
"Permisi, Ji. Aku ingin memasukkan koper-koper ini," ujar Soonyoung yang sedikit membuat Jihoon terperenjat.
Jihoon sedikit memberi ruang untuk Soonyoung. Ia benar-benar membereskan semuanya sendiri. Menata barang-barangnya dan barang-barang Jihoon.
Soonyoung melepas coat miliknya dan ia lempar ke ranjang. Ia menggulung kemeja yang ia pakai sebatas siku. Berniat untuk memasukkan isi kopernya ke dalam lemari, namun ia urungkan kala melihat Jihoon yang masih terdiam di depan pintu kamar mereka.
Soonyoung tersenyum simpul. Ia mendekat ke arah Jihoon yang menatapnya datar tak berekspresi. Lelaki yang lebih tua itu membantu suaminya melepaskan coat yang ia pakai. Jihoon tidak menolak dan membiarkan Soonyoung membantunya melepakan coat–nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One More Time | SoonHoon
Fanfiction✨ Sequel of Love Blossom Berawal dari kesalahan aku belajar. Mencintainya adalah hal unik yang pernah aku rasakan. Aku suka rasa ini. -Soonyoung. Berlagak seperti tidak memiliki rasa itu rumit. Aku mencintainya, tapi ia mengkhianatiku. -Jihoon. D...