Why always Me 9

2.5K 260 15
                                    

Diluar terdengar tangis umma dan adik kyungsoo.
Keadaan kyungsoo yg kritis, harapan untuk hidup kecil.
Tergantung kemauan dari diri pasien itu sendiri.

"Kyungsoo~ya hiks..... Mianhae, jeongmal mianhae.. Hiks.... Hiks", tangis umma kyungsoo yg sudah lemas terduduk dilantai.

"Umma.... Hiks... Kita... Hiks.. Doakan unnie hiks... Umma...hiks", adik kyungsoo berjongkok disamping umma kyungsoo, memegang bahu umma kyungsoo mencoba menenangkan ummanya, namun pertahanan dirinya runtuh.
Dia tak dapat menahan tangisnya sendiri.

"Unnie hiks... Unnie, maafkan adikmu yg nakal ini hikss...
Maafkan adikmu yg jahat ini hiks...", monolog luhan dalam hati.

Appa kyungsoo bersandar pada dinding rumah sakit, tubuhnya lemas.
Dia tidak pernah mengira, kyungsoo akan sejauh ini.
Dia juga menyadari bahwa ini kesalahannya, karna tidak mempercayai kyungsoo.
Dia menyesal, dan itu karna kesalahannya sendiri.
Dia kecewa, dan itu karna kesalahannya sendiri.

"Kyungsoo~ya, mianhae...
Maafkan appamu ini sayang..
Apa bodoh... Appa buta karna tidak mempercayaimu...
Mempercayai perkataan putri appa sendiri.... Appa mohon sayang....", kata appa kyungsoo lirih, hati dan tubuhnya bergetar melihat keadaan kyungsoo dari luar ruangan yg sedang berjuang melawan maut.

Appa kyungsoo menangis dalam diam, airmatanya tak keluar bahkan itu menyiksanya.

Brakk!!!.
Suara pintu kamar kyungsoo dibuka dengan kasar, dan memperlihatkan sosok appa kyungsoo yg sedang marah.

Kyungsoo dan jongin yg sedang duduk dilantai beralaskan karpet, sontak menoleh kearah pintu kamar kyungsoo.

Appa kyungsoo berjalan dengan emosi mendekati kyungsoo.
Mengambil laptop milik kyungsoo dan membantingnya kelantai.

Brakkk!.
Suara laptop kyungsoo yg hancur karna bantingan keras dari appanya.
Mereka sedang mengerjakan tugas makalah yg diberi dari sekolah.

"A appa", kata kyungsoo lirih menatap takut kepada appanya.
Laptop itu milik kyungsoo, tapi itu adalah pemberian apoa jongin karna prestasi kyungsoo disekolah yg sangat bagus.

"Kau!, apa Appa pernah mengajarkanmu seperti ini, hah?", teriak appa kyungsoo.

"Mm maksud appa apa?", tanya kyungsoo bingung sekaligus takut.

Jongin berdiri dari duduknya.
"Ahjussi, tolong ahjussi tenang dulu.
Kita bicarakan baik-baik, apa permasalahannya", kata jongin menenangkan appa kyungsoo.

"Hah!. Kau tau appa anak kecil!.
Ini urusanku dengan anakku!.
Ikut appa!", appa kyungsoo menarik tangan kyungsoo, hendak menyeret kyungsoo keluar kamarnya. Namun tangan appa kyungsoo dipegang erat jongin, dilepaskannya pegangan appa kyungsoo dari tangan kyungsoo karna kyungsoo terlihat kesakitan.

"Ahjussi!", teriak jongin.

"Hah, baiklah!", appa jongin berdiri lagi menatap kyungsoo tajam. Kyungsoo yg sudah berkaca-kaca menatap kedua manik mata appanya.
"Jelaskan pada appa!.
Kau, apa kau hamil, hah?!".

Jongin kaget, dia menatap tak percaya kepada appa kyungsoo.
Jongin menggenggam erat tangan kyungsoo, kyungsoo mulai menundukan kepalanya.
"Bagaimana bisa ahjussi bertanya seperti itu?".

"Kau, kau kim jongin yg melakukannya pada putriku!.
Apa, appa pernah mengajarimu seperti itu kyungsoo?!".
Appa kyungsoo menatap jongin dan kyungsoo bergantian.

"Apa buktinya jika saya telah melakukan hal itu pada putri anda ahjussi?.
Saya memang mencintai putri anda dan akan menikahinya.
Tapi saya tidak sebejat itu merusak masa depan orang yg saya cintai", bela jongin pada kyungsoo.
Kyungsoo hanya terisak menangis tidak mampu berkata apa-apa.
Jongij merangkul kyungsoo, mendekatkan diri pada kyungsoo.
Mengusap-usap bahu kyungsoo.
"Tenang kyung, aku disini", bisik jongin.

"Kau tanya bukti?!.
Kau setiap hari bersama putriku!, pergi berdua bersama putriku!.
Dan baru saja aku mendapat kan kebenaran itu dari teman dekat kyungsoo!".

"Apa itu sudah cukup menjadi bukti?. Teman dekat kyungsoo?.
Saya ragu pada anda ahjussi, anda orang tua kyungsoo tapi bisa mengatakan bahwa itu teman dekat kyungsoo.
Kyungsoo tidak punya teman dekat selain saya", kata jongin dengan tenang.
Dia berusaha menahan amarahnya.
Bagaimana bisa dirinya dituduh menghamili kekasihnya sendiri.

"Oh astaga!!.
Sekarang turun!, akan aku buktikan!", perintah appa jongin.

Jongin dan kyungsoo mengikuti appa kyungsoo keluar kamar dan menuju ruang tamu.
"Tao..", kata jongin ketika tiba diruang tamu dengan menggandeng kyungsoo dan melihat sosok Tao disanan.

"Jadi ahjussi lebih mempercayai Tao dari pada putri ahjussi sendiri?", tanya jongin sebelum appa kyungsoo berkata.

"Oppa, tapi Tao oppa melihatnya sendiri kalau...", kata luhan belum selesai dipotong jongin.
"Kalau apa?!", tanya jongij tegas.

"Kalau unnie muntah-muntah disekolah. Dan melihat oppa serte unnie pergi kesebuah hotel", kata luhan lirih menundukan kepalanya tak berani memandang jongin.

"Kyung, jika iya kenapa kau tak cerita pada umma, sayang?", tanya umma kyungsoo lirih menatap sendu putrinya.

"Kyung... Soo tidak hiks.. Tidak melakukan apapun umma hiks", jawab kyungsoo disela isakan tangisnya.

"Kau!. Kau masih mengelak setelah semau ini hah!", tangan appa kyungsoo terangkat keudara hendak melayangkan pukulan kepada kyungsoo.

"Ahjussi!", teriak jongin menahan tangan appa kyungsoo yg hampir saja memukul kyungsoo.

"Kita bisa selesaikan ini baik-baik. Jika benar kyungsoo hamil saya akan bertanggung jawab.
Tapi jika itu salah, maka ahjussi dan kalian semua telah salah.
Salah menilai kyungsoo", kata jongin.

"Jongin...", kata kyungsoo lirih memandang jongin.
Kekasihnya itu sudah memerah wajahnya karna menahan emosi.
Menahan emosinya karna yg sedang dihadapi kekasihnya itu adalah orang tua kyungsoo.

"Tenang kyung...
Kita tidak pernah melakukan apapun.
Jangan takut Ne", kata jongin meyakinkan kyungsoo. Tangannya menangkup wajah kyungsoo.

"Akan aku buktikan. Bahwa ini semua salah. Kita kerumah sakit melakukan USG.
Apakah kyungsoo hamip atau tidak", kata jongin dan semua mengangguk.

Jongin berjalan menuntun kyungsoo keluar rumah.
"Tapi ahjussi", jongin berhenti tanpa berbalik badan menoleh kearah keluarag kyungsoo dan Tao.
"Jika ini semua tidak benar.
Aku akan membawa kyungsoo kerumahku.
Karna dirumahnya sendiri, kyungsoo tidak dipercayai lagi", kata jongin kemudian melanjutkan langkahnya.

Sesampainya dirumah sakit. Kyungsoo melakukan pemeriksaan USG ditemani umma dan appanya serta jongin.
"Putri anda tidak hamil Tuan.
Dia sekarang sedang menstruasi.
Lihat ini tidak ada gambaran ada kehidupan disini", jelas dokter obsgyn menunjukan gambar pada layar USG.

"Ba baik.. Terima kasih dok", kata appa jongin tergagap.

"Jika ahjussi masih tidak percaya.
Kita lakukan tes keperawanan.
Bagaimana kyung?", tanya jongin menatap kyungsoo.
Kyungsoo mengangguk.

"Tidak. Tidak perlu", kata appa kyungsoo tegas.

Why Always Me - TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang