[*Satu hal yang harus diketahui oleh new reader yang mungkin saja baru mengenalku di wattpad ini, semua karyaku..fanfic yang aku tulis, memiliki panjang chapter yang melebihi rata-rata 😂😂😂
Untuk membaca satu part-nya saja dibutuhkan waktu yang luang banget. Jadi kalau memang pada akhirnya memutuskan untuk membaca fanfic yang aku tulis di sini, pastikan terlebih dahulu waktu yang kalian miliki benar-benar luang banget biar ntar nggak ngedumel sendiri saking lelahnya baca part sepanjang ini, okay? kekeke ^^
.
[Dua minggu kemudian...]
.
Yoona melangkah cepat keluar dari dalam asrama yeoja yang ia tempati. Ia begitu terburu-buru karena hari ini ia terlambat bangun. Roommate-nya, Lee Yeon Hee, justru sudah lebih dulu pergi tanpa membangunkannya. Yoona meremas tangannya gelisah. Ia merasa sangat cemas karena saat ini adalah jam latihan menari yang dipimpin oleh Jay Kim, mantan penari latar Lee Seung Cheol, penyanyi senior korea yang sangat terkenal. Jay Kim adalah pria yang sangat disiplin. Dia paling tidak bisa menolerir keterlambatan apapun juga saat ia mengajar, tidak peduli apapun alasannya.
"Aigo eottohke? Mengapa aku bisa seceroboh ini, eohh?"
Yoona terus berlari cepat, menapak di sepanjang koridor yang terlihat senyap. Tangannya terasa dingin dan jantungnya berdebar keras. Dia sungguh tidak ingin mendapatkan hukuman tak boleh mengikuti latihan menari selama tiga hari jika sampai ia terlambat datang di kelas Jay Kim.
"Yeon Hee Unnie," nafas Yoona sedikit tersengal saat menyebut nama roommate-nya itu. "aku pasti akan membalas perbuatannya nanti."
Yoona terus berlari. Ia tidak peduli lagi dengan apapun. Yang ada di pikirannya hanyalah ia harus lebih dulu tiba di kelas dance sebelum Jay Kim tiba di sana.
Napas Yoona semakin tersengal saat akhirnya ia berhasil sampai di depan kelas dance. Tangannya sedikit bergetar saat menarik gagang pintu yang terlihat tertutup rapat.
Begitu pintu terbuka, Yoona bisa merasakan tangannya mengepal dengan sendirinya, dan secara hati-hati melemparkan pandangannya, menatap cemas ke dalam kelas.
Yuri dan Sooyoung melambaikan tangan dengan cepat kearahnya, memintanya untuk segera masuk. Yoona menghela napas, sedikit lega karena ternyata Jay Kim belum tiba di sana.
Yeoja itu segera melepas sepatunya, dan mulai menggantinya dengan sandal indoor yang selalu tersedia di loker yang ada persis di samping pintu. Masih dengan berusaha untuk mengatur hela napasnya, Yoona menukar sepatunya dengan sandal tersebut, sebelum kemudian ia bergerak menghampiri Yuri dan Sooyoung yang sejak tadi melambai ke arahnya.
Biaya pelatihan di SM Entertainment memang sangat mahal dan biasanya butuh dua tahun sampai tiga tahun menjalani masa training baru SM Entertainment akan menyiapkan sepatu dance terbaik untuk para trainee-nya. Itu semua untuk menguji apakah para trainee serius ingin menjadi bintang di bawah perusahaan besar tersebut. Untuk tahap awal bagi trainee perempuan pihak agensi menyiapkan sandal yang menyerupai sepatu dengan alas yang terbilang ringan. Mirip sepatu ballet tetapi jauh lebih tebal. Dan untuk trainee laki-laki agensi menyiapkan sepatu pantofel murah yang didesain khusus untuk menari. Sepatu itu cukup berat. Itu sengaja dilakukan untuk melatih kekuatan kaki trainee namja karena tentu saja saat menjadi idol nantinya tarian para namja itu dituntut powerfull yang membutuhkan kekuatan kaki mereka.
"Kenapa kau baru datang sekarang, eoh? Kau mau mati? Apa kau lupa ini jam pelatihan apa?" Tanya Yuri sambil menjitak pelan kepalanya. Yoona mendesah pelan, sebelum kemudian mengangguk kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories Of You
Fanfiction[.] Sejak awal pertemuan mereka, Choi Siwon tahu untuk mendapatkan hati Im Yoona, ia benar-benar harus berusaha dengan keras. Bahkan meski keberadaannya hanya sebatas sahabat dan Oppa saja bagi Yoona, tidak pernah sekali pun ia menyesalinya. Namun...