Memories of You | Eps. 13

1.3K 120 86
                                    

SIAP NGEBAPER HARI INI?

YUK DEH KITA BERBAPER-BAPER RIA SEKARANG, YAA :^)

YUK DEH KITA BERBAPER-BAPER RIA SEKARANG, YAA :^)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[]

Flashback (1)

Satu minggu yang lalu...

Siwon's P.O.V

...

'Yoona.. Sedang apa dia di sana?'

Langkah kakiku yang semula tegap berangsur melambat. Niatku ingin cepat sampai ke parkiran dan segera meninggalkan gedung ini sepertinya akan mengalami kendala. Dan alasan mengapa aku tak bisa secepatnya pergi dari gedung ini sudah berdiri di depan mata. Aku mengepalkan kedua tanganku dan berusaha keras mengatur ekspresi di wajahku ketika kuputuskan untuk bergerak mendekat ke arahnya, yang sepertinya berada di tempat itu untuk menungguku.

"Kau Im Yoona-ssi, bukan?"

Kembali aku berusaha untuk tenang ketika melayangkan pertanyaan itu. Aku menatap wajahnya lekat. Bisa kulihat mata bulat kecoklatan milik Yoona berkaca-kaca saat pertanyaan itu terlontar dari mulutku. Kembali tanganku mengepal, namun tampilan wajahku sebisa mungkin kubuat berbeda dengan apa yang ada di dalam hatiku. Kutatap wajahnya dengan kening mengerut.

Aku baru saja membuka bibirku untuk bersuara, ketika suaranya lebih dulu terdengar.

"Siwon Oppa.. bisakah, kau ikut denganku sebentar?"

Yoona menatapku dengan genangan air mata yang mulai memenuhi ceruk matanya. Lagi-lagi, setengah mati aku harus berusaha menahan diri untuk tidak bergerak memeluk yeoja yang sangat aku cintai ini, ketika melihat wajahnya berubah sendu seperti itu.

"Ikut denganmu?" Pertanyaan itu akhirnya keluar setelah aku mampu menguasai diriku.

"Ne, Oppa. Sebentar saja."

Aku mendesah. Bukan hanya suaranya yang kini terdengar rendah, wajahnya pun terlihat memelas sekarang. Tanganku mengepal lagi. Namun, aku belum memberikan respon apa pun atas permintaannya itu.

"Sebentar saja, Oppa. Jebal."

Kali ini nada suaranya terdengar memohon. Matanya terlihat semakin berkabut. Tiba-tiba saja aku melihat ia mengeryit, seolah menahan rasa sakit. Dan rasa khawatir di dalam hatiku mendadak tumbuh dengan cepat saat melihat ekspresinya itu.

"Arraseo."

Aku berusaha menyembunyikan nada khawatir dari suaraku dengan berupaya memasang wajah yang sangat datar. Kemampuanku dalam dunia seni peran selama ini rasanya benar-benar teruji sekarang.

Aku tidak tahu sampai kapan aku harus terjebak dalam situasi semacam ini.

Senyuman tipis mulai merayap, menghiasi wajah cantiknya ketika jawaban itu ia dengar meluncur dari mulutku. Senyuman manis yang selalu mampu menghipnotisku. Senyuman memikat yang sudah sejak sepuluh tahun yang lalu mencuri hatiku.

Memories Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang