April 2004...
.
"First love, the love that clings to your heart forever, no matter how much pain it has caused, no matter how many years has fallen, first love will never leave your soul."
[...]
Semilir angin mengembuskan wangi rerumputan basah. Udara di bulan April cukup tenang. Tidak terlalu dingin, dan juga tidak terlalu panas. Musim semi yang mulai datang menghampiri membuat suasana di taman belakang gedung SM itu terlihat indah dengan gugurnya beberapa dedaunan dan juga kelopak bunga dari tumbuhan yang berada di sekitarnya.
Tiga orang yeoja terlihat tengah duduk bersama di bangku taman yang menghadap langsung ke arah danau itu. Ketiganya baru saja menyelesaikan jam latihan mereka.
"Dia selalu terlihat tidak menyukaiku." Yoona mendesah. Ia menyesap banana milk-nya dengan wajah sendu. Sooyoung dan Yuri yang duduk di sampingnya menoleh saat mendengar ucapan Yoona. Wajah keduanya terlihat bingung.
"Dia? Nugu?"
"Jay Kim Sunbaenim," Yoona kembali mendesah. "aku tidak tahu ada apa dengannya, Unnie.. namun setiap kali melihatku, aku bisa merasakan bahwa ia tengah menyimpan perasaan benci padaku."
Yuri dan Sooyoung masih mengerutkan keningnya, sebelum kemudian Yuri tampak menggeleng pelan.
"Kurasa itu hanya perasaanmu saja," Yuri tampak berpikir. "ia bersikap baik-baik saja padaku dan trainee yang lain. Benar begitu, Sooyoung-ah?"
"Mm.." Choi Sooyoung mengangguk sambil menyesap minumannya.
"Jay Kim Sunbaenim memang selalu terlihat galak dan disiplin. Tapi kurasa itu tadi salahmu. Kau selalu saja terlihat tidak focus setiap sesi latihan dance. Whaeyo? Sejak tadi sepertinya kau sibuk mencari-cari seseorang?"
Sooyoung menatapnya dengan wajah penasaran sekarang.
"A-anni.." cepat-cepat Yoona memalingkan wajahnya agar Sooyoung tak bisa leluasa menatapnya. Wajahnya kembali terasa hangat sekarang. "aku tidak mencari siapa-siapa."
"Ei..." Yuri menyikut pundaknya pelan, sebelum kemudian ia tertawa. "apa kau merindukan Yoochun Oppa? Sepertinya dia terlalu sibuk dengan jadwal debutnya itu."
Yoona terdiam. Sejujurnya bukan Yoochun seseorang yang sudah sejak tadi ia cari saat berada di kelas dance. Bukan Park Yoochun yang ketidakhadirannya membuat konsentrasi Yoona sedikit terganggu sehingga harus kembali mendapatkan kemarahan dari Jay Kim.
Tapi memberitahukan pada Yuri dan Sooyoung tentang siapa sebenarnya yang sudah membuatnya tidak focus saat berlatih, tentu juga bukan pilihan yang bagus.
"Yoona-ya..."
Suara itu terdengar di belakang punggungnya, suara yang sangat Yoona kenal. Yeoja itu segera menoleh ke belakang dan wajahnya terlihat semringah tanpa ia sadari saat melihat siapa gerangan sosok yang berada di hadapannya kini.
Sosok yang sejak tadi mengganggu pikirannya karena ia tidak bisa menemukan namja itu di practice room.
"Siwon Oppa.."
Choi Siwon, berdiri di belakang mereka, sambil memamerkan senyumannya yang tampan. Terlebih saat mendengar Yoona menyebut namanya seperti itu. Siwon segera bergerak menghampiri Yoona dan juga Yuri serta Sooyoung di sana.
"Annyeong Yuri-ya.. Sooyoungie."
Siwon melambaikan tangannya, memberi salam pada kedua yeoja yang lain, yang juga tengah duduk bersama dengan Yoona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories Of You
Фанфик[.] Sejak awal pertemuan mereka, Choi Siwon tahu untuk mendapatkan hati Im Yoona, ia benar-benar harus berusaha dengan keras. Bahkan meski keberadaannya hanya sebatas sahabat dan Oppa saja bagi Yoona, tidak pernah sekali pun ia menyesalinya. Namun...