Wonwoo mengetukkan jemari di setir mobil Porsche Panamera miliknya. Berulang kali juga laki-laki itu meringis kesal dan mengerang frustasi. Dia masih geram karena tempo hari Sera tidak menjawab pertanyaannya seperti yang diharapkan.
"Maafkan aku, aku belum siap memberitahumu, Oppa."
Mengingatnya saja membuat Wonwoo naik pitam sendiri. "Apa sesusah itu memberitahuku, hah?!" seru Wonwoo.
Kalau saja Sera bukan perempuan, mungkin Wonwoo sudah menghajarnya sebab telah membuat laki-laki itu mati penasaran. Wonwoo bisa sekesal ini karena merasa Sera tidak mempercayai dirinya lagi. Perempuan itu tidak mau berkeluh kesah pada Wonwoo seperti dulu lagi, dan itu membuat Wonwoo kecewa berat. Memang, pertemuan kembali mereka diwarnai oleh perseteruan. Namun toh, si Jeon Wonwoo sudah mengubah total sikapnya. Dia telah membuang jauh-jauh gengsinya, tidak berniat lagi menutupi perasaan spesialnya terhadap Sera–meski masih ada sifat-sifat tsundere yang membumbui setiap perilaku manisnya kepada sang pujaan hati.
Wonwoo tidak menyerah semudah itu. Jika Sera enggan memberitahu yang sebenarnya, maka dia akan mencari tahu sendiri. Wonwoo sudah memiliki beberapa rencana untuk menggali informasi mengenai masalah yang menimpa keluarga Hong dan laki-laki itu bersumpah pada diri sendiri akan mengeluarkan Sera dari semua cobaan sulit ini. Akan Wonwoo buktikan seberapa besar perasaannya pada Sera, meski harus meyakinkan perempuan itu dari nol.
Laju mobil tiba-tiba dipelankan oleh Wonwoo. Rupanya dia sudah sampai di tempat tujuan. Ya, dia akan melancarkan rencana pertamanya, yakni menggali informasi di tempat tinggal baru Sera. Rumah sekaligus restoran kecil milik Im Taeho. Suatu kebetulan, di samping bangunan tersebut terdapat tanah lapang berukuran 10 x 10 meter, bisa Wonwoo gunakan untuk memarkir mobilnya. Setelah berhasil memarkirkan mobil, Wonwoo pun keluar dan bergegas menuju pintu masuk restoran. Tampaknya restoran itu belum buka.
"Permisi!" sahut Wonwoo sembari mengetuk pelan pintu depan.
Ternyata Changkyun yang membukakan pintu untuk Wonwoo. Kedua laki-laki itu sempat bertatapan sejenak, kemudian situasi mendadak jadi canggung. Ya, sebab pertemuan pertama mereka tidak begitu baik dulu. Wonwoo sedikit terkejut karena baru memerhatikan paras Changkyun lebih dekat. Memang, dia sudah menyadari di awal bahwa lelaki bermarga Im ini memiliki butterfly rash di area hidungnya. Tapi, Wonwoo baru sadar bahwa rambut Changkyun tampak tipis dan terlihat tidak sehat. Laki-laki itu juga sepertinya sangat takut terkena sinar matahari–terbukti dari pakaiannya yang menutupi hampir seluruh badan. Apa Changkyun benar-benar menderita suatu penyakit serius sesuai dugaan Wonwoo?
"Oh.. Jeon Wonwoo?" terka Changkyun, membuyarkan lamunan Wonwoo.
Wonwoo mengangguk. "Ya, dan kau pasti Im—" Sial. Wonwoo belum tahu nama laki-laki itu.
"Panggil saja Changkyun. Kita seumuran, kok." kata Changkyun cepat.
Wonwoo hanya mengangguk sambil memasang wajah datar. Dia pun akhirnya masuk setelah dipersilahkan oleh Changkyun. Di dalam sana ternyata sudah ada Im Taeho yang tengah membersihkan seluruh meja makan dan menaruh peralatan makan di atasnya. Pria itu tampak terkejut melihat kedatangan Wonwoo. "Halo, Paman Im." sapa Wonwoo seraya membungkuk sopan.
"Wonwoo-ssi? Wah, tumben datang pagi-pagi begini!" sambut Im Taeho antusias.
Beliau mengayuh kursi rodanya secepat mungkin untuk mendekati Wonwoo, dan laki-laki bermarga Jeon itu tak dapat menyembunyikan senyuman lebarnya kepada si pria tua. Namun, mata memang tidak bisa membohongi. Sedaritadi pandangan Wonwoo mengedar ke sekeliling, mencari sosok yang menjadi alasan dia datang kemari.
"Kau cari Sera?" tebak Changkyun.
Wonwoo terperanjat dan langsung mengusap tengkuknya. Dia benar-benar malu karena tertangkap basah. "Oh, anu..."

KAMU SEDANG MEMBACA
#1 WONWOO ✔
Fiksi Penggemar(Diamond Boys series pt. 1) [18+] Situs Pann milik Korea Selatan sedang marak memperbincangkan beberapa laki-laki 'non-public figure' asal kota Seoul yang diidamkan oleh banyak orang. Kumpulan laki-laki ini diberi nama 'diamond boy', dimana setiap h...