Wonwoo merapatkan mantelnya, tak kunjung masuk ke gedung di depannya saat ini. Berulang kali dia menghela napas panjang serta diam mematung dari satu jam yang lalu. Laki-laki itu tampak kebingungan, antara ingin masuk atau kembali ke flat-nya saja. Selama dua bulan terakhir, Wonwoo memang bertingkah aneh begini. Dia lebih sering melamun, uring-uringan, bahkan sangat jarang menghubungi Sera. Wonwoo lebih suka menyendiri sekarang. Bukan tidak ada alasan dia berkelakuan seperti itu, semua karena kasus yang menimpa ayahnya tempo hari.
Ya. Seminggu setelah berita tersebut disiarkan, ayah Wonwoo digiring ke pengadilan negeri untuk disidang. Bukti yang ada terlalu kuat hingga membuat Jeon Jaehyuk tidak bisa berkutik, beliau terbukti bersalah atas kasus korupsi yang dilakukannya selama lima tahun terakhir. Alhasil, ayah Wonwoo pun mendapat hukuman berupa denda milyaran won dan dijebloskan ke penjara selama sisa hidupnya. Semua kekayaan pria itu disita, termasuk tanggungan untuk perawatan ibu Wonwoo di rumah sakit. Hal tersebut sempat membuat Wonwoo terpuruk karena mau tidak mau harus menanggung biaya hidup keluarganya di tengah-tengah pendidikan dokter yang sedang dijalankan. Tapi syukurlah, Wonwoo bisa mengatasi semuanya dan berhasil pula membulatkan tekad untuk datang ke tempat ini. Tempat dimana ayahnya mendekam sekarang–rumah tahanan. Wonwoo baru berhasil memantapkan diri untuk kemari setelah satu bulan ayahnya ditetapkan sebagai tersangka.
Dengan langkah ragu, Wonwoo berjalan memasuki gedung yang suram itu. Dia memberitahu maksud kedatangannya kepada pihak berwenang yang berjaga di depan pintu masuk, setelah itu dia diarahkan menuju ruang besuk narapidana yang memiliki enam bilik dengan pembatas berbahan besi. Tak lama kemudian, ayahnya memasuki ruangan tersebut dengan dikawal oleh dua polisi dan langsung ditempatkan di bilik nomor 1. Kedua polisi tersebut diam di ambang pintu selatan untuk mengawasi, seolah memberikan Wonwoo dan ayahnya privasi tersendiri di bilik nomor 1 itu. Suasana di antara mereka begitu mencengkam. Wonwoo mulai meneliti keadaan sang ayah. Setelan jas elegan yang biasanya dipakai oleh Jeon Jaehyuk, kini berubah menjadi seragam oranye lusuh khas narapidana koruptor. Jam tangan bermerek yang biasa beliau gunakan, kini berubah menjadi borgol yang mengikat kedua pergelangan tangannya. Ditambah lagi, kerutan di wajah pria itu terlihat jelas dua kali lipat.
Jeon Jaehyuk tampak muak melihat kedatangan sang putra sulung. "Untuk apa kau repot-repot datang kemari, hah?!" bentak beliau.
Wonwoo diam saja tanpa ada keinginan untuk menjawab. Dia masih betah menatap ayahnya dengan wajah datar. Saat ini mereka duduk berhadap-hadapan, hanya dipisahkan oleh sekat transparan yang berjarak sejengkal dari masing-masing wajah. Hawa dingin serta keadaan ruangan yang minim penerangan itu semakin membuat pikiran Wonwoo runyam.
"Kau ingin menertawakan ayah karena sekarang ayah mendekam di sini, begitu?!"
Lagi-lagi, Jeon Jaehyuk mengeluarkan kalimat tidak yang mengenakan. Namun di luar dugaan, Wonwoo masih diam saja tanpa menanggapi. Hal tersebut justru membuat darah Jeon Jaehyuk perlahan mendidih. "Jeon Wonwoo! Ayah tahu kau—"
"Aku sedih, Ayah. Aku sedih karena ayah harus menghabiskan sisa hidup ayah di sini."
Jeon Jaehyuk terkejut mendengar balasan yang keluar dari mulut Wonwoo. Beliau jadi mengurungkan niat untuk melanjutkan ucapannya barusan, kini pria itu justru diam seribu bahasa. Sementara Wonwoo, dia malah memberikan seulas senyum tipis. Meski terkesan dingin, namun sesungguhnya dia tulus. "Jujur saja, selama ini aku memang membenci ayah. Aku benci ayah karena ayah hanya fokus pada pekerjaan ayah. Aku benci ayah karena ayah sudah menelantarkan ibu, aku, dan Bohyuk demi mengurus karir ayah, bahkan dengan cara yang salah. Aku benci ayah karena sudah menyakitiku. Aku benci ayah karena ayah berselingkuh tepat di depan mataku."
Kata-kata itu Wonwoo lontarkan tanpa gentar, membuat Jeon Jaehyuk terperangah selama beberapa saat. Ini pertama kalinya si putra sulung berbicara sebanyak itu, dan tentu saja beliau kaget bukan main. Wonwoo sempat mengambil jeda sesaat untuk menghela napas, kemudian melanjutkan kalimatnya yang tertunda. "Begitu aku dengar berita korupsi ayah dari televisi, aku tambah benci ayah. Aku benci ayah karena telah membuat Paman Hong dituduh dan menghancurkan kehidupan keluarganya, keluarga kekasihku."
KAMU SEDANG MEMBACA
#1 WONWOO ✔
Fanfiction(Diamond Boys series pt. 1) [18+] Situs Pann milik Korea Selatan sedang marak memperbincangkan beberapa laki-laki 'non-public figure' asal kota Seoul yang diidamkan oleh banyak orang. Kumpulan laki-laki ini diberi nama 'diamond boy', dimana setiap h...
