#1 WONWOO ✔

13 (☡)

Wonwoo tercekat setelah mendengar potongan cerita dari Changkyun itu. Seketika muncul bayangan wajah Sera di benaknya. Di balik senyum perempuan itu, dia ternyata menahan rasa sakit yang luar biasa. Wonwoo ingin mengumpat pada diri sendiri karena tega membiarkan Sera menderita sendirian selama satu tahun ini.

"Surat yang Sera bawa waktu itu berisi permintaan dari ayahnya. Beliau ingin kami berdua merawat putrinya untuk sementara waktu," lanjut Changkyun. "Ayah Sera adalah teman dekat ayahku sewaktu mereka masih tinggal di panti asuhan. Sebelum kedatangan Sera hari itu, ayahnya pernah menelpon ayahku untuk mendiskusikan hal ini. Beliau sedang dikejar-kejar polisi karena tersandung kasus yang dimanipulasi, berencana meminta pertolongan ayahku untuk melindungi anaknya sampai keadaan lebih tenang. Ayahku tidak menolak, jadi, saat aku menerima surat itu, aku langsung membawa Sera masuk ke rumah."

Dia mengambil jeda sejenak sebelum melanjutkan ceritanya kembali. "Dua bulan pertama setelah dia tinggal bersama kami, Sera tidak pernah keluar kamar. Perempuan itu selalu murung, tidak mau bicara, dan kadang ketakutan ketika aku mendatanginya untuk mengantar makanan. Awalnya kukira dia hanya belum bisa beradaptasi, tapi ternyata salah. Aku berinisiatif membawanya ke psikiater setelah itu, dan Sera didiagnosa mengalami Post-traumatic Stress Disorder. Psikiater memberikan beberapa terapi hingga keluhannya lebih membaik, meski sampai sekarang dia masih trauma terhadap ruangan yang sempit dan gelap. Setelah Sera berhasil diterapi, barulah kami mengetahui apa yang dialami perempuan itu. Aku mendengar semuanya langsung dari mulut Sera."

Wonwoo mengepalkan kedua tangannya. Tiba-tiba, emosi laki-laki itu meluap. "K-Kalian tidak melapor polisi untuk kasus pemerkosaannya?"

"Aku sudah sering membujuk Sera untuk melaporkannya, tapi Sera tidak pernah mau. Melaporkan kasus semacam itu perlu penjelasan detail dari si korban, dan jika Sera tidak bisa menjelaskan, maka laporannya akan sia-sia. Aku juga menghormati perasaannya, pasti dia tidak ingin mengingat detail kejadian itu lagi."

Changkyun mengusap wajahnya perlahan. "Kasihan sekali Sera. Dia harus putus sekolah dan sekarang jadi pekerja serabutan supaya bisa membayar hutang budi pada kami. Benar-benar!"

Kepalan di kedua tangan Wonwoo semakin erat, bahkan buku-buku jarinya sampai memutih. Laki-laki bermarga Jeon itu geram. "Kau tahu dimana Sera sekarang?" tanya Wonwoo dengan rahang mengeras.

"Kalau malam minggu begini, biasanya dia menginap di tempat temannya, Hani. Sera bekerja di kedai temannya itu sampai larut malam. Karena letaknya di Gangnam, jadi kuperbolehkan dia menginap di sana daripada harus pulang malam-malam." jawab Changkyun sambil menghela napas panjang.

"Aku pergi dulu kalau begitu."

Tanpa basa-basi lagi, Wonwoo langsung berlari ke arah mobilnya. Segera saja dia menancap gas menuju tujuannya sekarang, yakni daerah Gangnam. Dia ingin bertemu dengan Sera hari ini juga. Selama di perjalanan, laki-laki itu tak henti-hentinya mengacak rambut sembari memarahi diri sendiri. Kenapa Wonwoo sangat bodoh? Lee Kaeun yang selama ini dia jadikan partner seks, ternyata adalah iblis jahat yang sudah membuat hidup Hong Sera hancur. Wonwoo benar-benar tidak bisa memaafkan perbuatannya.

"Jeon Wonwoo keparat! Dasar laki-laki tak berguna!" umpat Wonwoo seraya memukul setir mobilnya.

Sepersekian detik setelah dia mengumpat, ponsel pintar laki-laki itu tiba-tiba bergetar di laci dashboard. Wonwoo segera membongkar isi laci tersebut demi mendapatkan ponselnya–ternyata, semalam dia meninggalkan ponselnya di mobil. Terdapat lima notifikasi pesan baru dan dua panggilan tak terjawab dari Jun dan Jihoon. Wonwoo melihat pemberitahuan tersebut sambil tetap mengemudi dalam kecepatan tinggi. Dia membuka satu per satu pesan yang belum dibaca.

[Zelo:

Wonwoo! Aku baru saja mendapat informasi penting! Ibu dan kakak Sera sekarang sedang tinggal di Amerika, orang suruhanku berhasil menemukan mereka di salah satu pusat perbelanjaan Los Angeles!]