Tubuh Wonwoo seolah kaku begitu melihat sosok sang adik yang berdiri tak jauh darinya. Jeon Bohyuk, tengah mengepalkan tangan seraya menatapnya penuh kebencian. Langsung saja laki-laki itu menghampiri Wonwoo, mencengkram kerah kemeja sang kakak, dan tanpa basa-basi melayangkan sebuah pukulan ke tulang pipi Wonwoo. Sera hampir menjerit melihat kekasihnya tumbang di depan mata. Tak sampai di situ, adik Wonwoo pun kemudian menduduki dada sang kakak dan kembali menghadiahkan tinju di wajahnya. Aksi anarkis mereka sempat mengakibatkan keributan di supermarket itu. Sera sudah berusaha melerai Bohyuk, namun laki-laki itu dengan kasarnya malah menepis Sera hingga dia terjungkal ke belakang.
"Dasar sialan! Kemana saja hyeong selama ini, hah?! Tidak bisa dihubungi, pergi dari rumah tanpa bilang padaku dan ibu?! Dasar sialan!" rutuk Bohyuk sambil tetap memukul wajah Wonwoo dengan kedua tangannya.
"Apa hyeong tahu ibu sedang dalam masa kritis!? Apa hyeong tahu kalau ibu sangat ingin melihatmu sebelum dia koma?!"
Sera tersentak kaget, begitu pula dengan Wonwoo. Kedua netra laki-laki itu memandang Bohyuk tak percaya. Tapi sesaat kemudian, dia kembali meringis karena tak bisa menghindari pukulan dari sang adik. Pertikaian keduanya baru berhenti begitu datang para satpam supermarket yang langsung menyeret mereka ke kantor polisi terdekat.
***
Setelah berhasil meluruskan perkara yang dibuat, mereka akhirnya dibebaskan oleh polisi setempat. Namun, ketegangan mereka tak berakhir begitu saja. Wonwoo menahan Bohyuk ketika laki-laki itu hendak pergi dari kantor polisi. Dia memohon kepada adiknya agar diizinkan menemui sang ibu bersama Sera. Awalnya Bohyuk bersikeras tidak mau mengantarkan Wonwoo, namun setelah dia berpikir baik-baik, Bohyuk akhirnya setuju. Pemuda bermarga Jeon itu pun memutuskan untuk membawa Wonwoo dan Sera ke rumah sakit yang merawat sang ibu.
Bohyuk mengantarkan mereka berdua ke salah satu ruang ICU kelas VIP milik rumah sakit swasta terkenal di Seoul, dimana ibu Wonwoo tengah berbaring tidak sadarkan diri di ranjang rumah sakit. Beliau menggunakan ventilator, beberapa selang infus yang beragam jenis, serta alat-alat medis pembantu hidup lainnya. Terdapat pula monitor di sebelah tubuh wanita berusia kepala empat itu yang menunjukkan irama jantung yang lemah. Hati Wonwoo mencelos seketika melihat pemandangan menyedihkan tersebut. Tubuh laki-laki itu membeku di ambang pintu, matanya masih membelalak menatap sang ibu dalam keadaan koma. Sera mengusap lengan Wonwoo supaya kekasihnya itu lebih tenang, meski dia tahu hal tersebut mustahil terjadi sekarang.
"Ibu divonis memiliki aneurisma otak beberapa bulan yang lalu." ujar Bohyuk. "Keadaannya semakin parah setelah terlibat kecelakaan beruntun sepekan yang lalu, dokter mendiagnosis ibu dengan Subaracnoid Hemmorage juga."
Bohyuk pun berjalan ke kursi dekat ranjang ibunya. Dia duduk di sana sembari mengelus tangan imobilitas itu dengan wajah sendu. "Dokter bilang, penyakit ibu terbilang cukup parah. Satu-satunya cara untuk menyembuhkannya hanyalah dengan operasi pembuluh darah di otak. Tapi, belum ada dokter yang berani mengambil tindakan itu karena terlalu invasif dan penuh komplikasi."
Terdengar Bohyuk menghela napas putus asa setelah mengatakan kalimat tersebut. "Ayah juga belum bisa mengambil keputusan karena masih berada di Dubai untuk mengurus perusahaan."
Wonwoo terdiam seribu bahasa. Dia tahu seganas apa penyakit yang diderita sang ibu, dan seberapa kecilnya peluang untuk sembuh kalau sudah koma begini. Dia lalu berjalan gontai mendekati ranjang rumah sakit. Ditatapnya monitor yang memperlihatkan irama jantung sang ibu yang lemah, lalu beralih menatap wanita itu dengan ekspressi yang sulit diartikan. Kondisi beliau benar-benar kritis, dan itu bagai bom molotov yang menghantam pikiran Wonwoo. Lututnya tiba-tiba melemas, pertahanan Wonwoo hancur. Dia jatuh bersimpuh ke lantai sambil memegangi ujung ranjang rumah sakit, tubuhnya bergetar hebat. Kedua pelupuk mata laki-laki itu mulai mengeluarkan airmata.

KAMU SEDANG MEMBACA
#1 WONWOO ✔
Fanfiction(Diamond Boys series pt. 1) [18+] Situs Pann milik Korea Selatan sedang marak memperbincangkan beberapa laki-laki 'non-public figure' asal kota Seoul yang diidamkan oleh banyak orang. Kumpulan laki-laki ini diberi nama 'diamond boy', dimana setiap h...