satu

5.4K 736 71
                                    

Hwang minhyun namja manis yang terlihat menggendong balita berusia tiga tahun sedang keluar dari tempat penitipan anak, setelah melengkapi syarat syarat dan ketentuan untuk mendaftar.

"Hoho mulai besok kamu disini dulu ya, dan jangan nakal" minhyun berbicara dengan nada paling lembut kepada namja kecil yang bernama hwang seonho, anak satu satunya, anugrah yang paling disyukuri minhyun.

"Hoho ikut mommy" sambil memasang wajah memelasnya.

"Tidak bisa sayang, mommy harus bekerja, supaya bisa membeli boneka ayam untuk hoho, okay" minhyun sebenarnya tidak tega meninggalkan hoho di tempat penitipan anak, tapi memang pekerjaan minhyun kali ini tidak diperbolehkan membawa anak, tidak seperti di amerika, dia bahkan mendapat ruangan khusus jadi dia akan tenang bekerja dan sesekali mengecek keadaan hoho yang sedang bermain atau tidur.

Sebenarnya minhyun akan dengan senang hati tinggal di amerika untuk jangka waktu yang lama atau bisa saja untuk selamanya,  tapi nasib berkata lain, dia harus kembali ke negara asalnya karna sang atasan membutuhkan orang yang dapat dipercaya untuk mengurus urusan di korea, dan juga karna dia masih warga neraga korea, jadilah dia berakhir disini.

"Oh ya mommy" panggil hoho sambil memeluk erat leher minhyun.

"Kita cudah di kolea tiga hali, apa hoho akan beltemu daddy?" menatap minhyun dengan tatapan yang polos nan menggemaskan, sedangkan yang ditatap hanya bisa memaksakan senyuman.

"Daddy sedang sangat sibuk, jadi bertemu daddy kapan kapan saja ya" jawab mimhyun membuat hoho menundukkan kepalanya.

"Apa daddy tidak cayang hoho, jadi tidak mau beltemu hoho" gumam hoho pelan, tapi minhyun dapat mendengarnya.

"Tidak sayang, daddy sayang dengan hoho" jawab minhyun menenangkan sang buah hati yang terlihat akan menangis, memang benar dari lahir seonho tidak pernah mengetahui daddynya, bahkan minhyun tidak mau menunjukkan foto daddynya pada seonho.

"Apa hoho tidak lapar eoh, ingin membeli makanan" tawar minhyun mengalihkan pembicaraan tentang daddy, ini juga tidak mengenakkan untuk minhyun sendiri, sedangkan seongho yang mendengar kata makanan dengan semangat menganggukan kepalanya imut.

"baiklah, hoho mau duduk diam disini, atau ikut mommy mengantri?" sambil menunjuk kearah kanannya yang terdapat antrian panjang.

"Hoho dicini, capek" sambil berpura pura menekuk wajahnya membuat minhyun tertawa.

"Baiklah, tapi janji sama mommy hoho tidak akan kemana mana" sambil menyodorkan jari kelingkingnya kehadapan seonho, dan segera dibalas seonho mengaitkan jari kelingkingnya.

"Ne, hoho janji" sambil tersenyum menampilkan giginya.







*****







"Aduh hoho pingin pipis" sambil menggenggam celananya erat.

"Aduh hoho udah gak tahan" dengan susah payah seonho turun dari kursi dan berlari mencari toilet, melupakan janjinya pada sang mommy.

Sedangkan minhyun yang dari tadi mengantri sesekali menolehkan kepalanya kearah kanannya, mengecek apakah anaknya masih berada dalam pengawasannya atau tidak.

Tetapi setelah kesekian kalinya minhyun menolehkan kepalanya kearah kanan, dia tidak mendapati seonho yang duduk dengan tenang ataupun menggoyangkan kedua kakinya, reflek kepalanya mengitari sekitar berharap seonho berada tak jauh dari tempat duduknya tadi, tapi nihil, tidak ada tanda tanda keberadaan seonho.

sadar atau tidak minhyun meninggalkan antrian dan mulai berlari tak tentu arah, air mata bahkan sudah jatuh dipipi namja cantik ini.

"Hoho kamu dimana" inner minhyun.










Comeback (Minhyunbin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang