Tujuh

3K 557 59
                                    

Cklek.





"Hyunbin -  aaa"





Sekarang didepan matanya, minhyun melihat hyunbin yang duduk di tengah kasur dengan bantal guling berserakan di mana mana, hyunbin sendiri sedang mencakar tangannya sendiri dengan masih menutup matanya, jangan lupakan teriakan yang sedari tadi tidak berhenti dari bibir hyunbin.

"Hyunbin" panggil minhyun pelan sambil melangkah mendekati hyunbin yang sekarang menjambaki rambutnya.

"Hyunbin" sambil mencoba untuk menggapai hyunbin.

"Akhhh" tapi baru sedetik minhyun memegang tangan hyunbin, sudah dihempas dengan kasar oleh hyunbin, tangan minhyun rasanya sedikit terkilir.

"Maafkan aku hiks" ujar hyunbin masih menjambaki rambutnya dengan frustasi.

"Bin" minhyun terus mencoba menggenggam tangan hyunbin yang meluki dirinya sendiri.

"Aku salah hiks" bahkan sekarang hyunbin menangis dalam tidurnya, tapi apakah bisa dikatakan tidur, jika hyunbin bahkan bisa mencakar ataupun menjambak dirinya sendiri.

"Mianhae"

"Jangan pergi hiks"

"Jangan"

Sedangkan minhyun sudah menangis sesenggukan, sungguh minhyun baru pertama kali melihat hyunbin seperti ini, minhyun terus saja berfikir, apa yang terjadi setelah dia meninggalkan hyunbin.

"Bin hentikan"

"Jangan"

"akutakut, jangan pergi"

"Bin sudah"

"mianhae"

"Mianhae"






Plak.




"KWON HYUNBIN SADARLAH" teriak minhyun setelah tangannya menampar pipi hyunbin dengan keras, minhyun sudah cukup melihat hyunbin yang seperti ini, sedangkan hyunbin setelah menerima tamparan dari minhyun, hanya menundukkan kepalannya.


"Bin..."

"mianhae" ujar hyunbin pelan.

"Bin"

"Maaf, karna membuatmu takut" tanpa mau menatap minhyun.

"Mian, aku lupa meminum obat tidurku, jadi jadi....".

"Apa kau sering mengalami hal ini?" tanya minhyun, dan tanpa bisa menyembunyikan kekhawatiran yang sangat jelas dari nada bicaranya.

Minhyun yang menatap luka cakaran hyunbin sendiri dengan tatapan sedih, minhyun tanpa sadar mendekatkan tangannya kearah luka hyunbin, mengelus luka tersebut, sedangkan hyunbin yang diperlakukan seperti itu hanya bisa diam  tanpa mau menjawab pertanyaan minhyun, entah kenapa untuk saat ini hyunbin ingin minhyun pergi dari hadapannya, hanya untuk saat ini, hyunbin bahkan takkan sanggup menjawab pertannyaan yang akan di tanyakan minhyun, hyunbin hanya belum siap untuk memberitahu minhyun, dan mungkin takkan pernah siap.







"Mommy" terdengar suara pelan dan ragu seonho membuat hyunbin dengan cepat menolehkan kepalanya keasal suara dan mendapati seonho yang menyembunyikan sebagian badananya di balik pintu kamar hyunbin, hyunbin tentu saja terkejut, apa dia sudah membuat seonho melihat apa yang seharusnya tak dilihatnya.

Hyunbin sibuk merutuki dirinya sendiri sampai tidak menyadari seonho yang sudah duduk manis dipangkuan minhyun dan menatapnya khawatir.

"igeo, apa cakit?" tanya seonho menatap luka cakaran di tangan hyunbin, sedangkan hyunbin mendongakkan kepalannya kearah seonho yang sedari tadi tidak mengalihkan pandangannya pada luka di tangannya.

Comeback (Minhyunbin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang