Tujuh Belas

1.6K 275 26
                                    

Terlihat wajah minhyun yang masih merah dan juga sesekali air matanya menetes, ini sudah dua jam lebih minhyun seperti itu, membuat hoshi dan juga seonho menatap minhyun sedih, ahh jangan lupakan donghan juga melihat minhyun sedih, donghan lah yang menjemput ketiga malaikat manis didepannya ini dan menemukan ketiganya dalam keadaan yang kacau.

"Hyung jangan menangis eoh, hyunbin hyung pasti baik baik saja" hoshi mencoba menenangkan minhyun dengan wajah yang masih memerah juga, tapi airmata sudah berhenti mengalir dari setengah jam yang lalu tidak seperti minhyun yang masih terlihat menangis.

"Aku tidak menangis huks" ujar minhyun sambil menghapus air mata yang lagi lagi menuruni pipinya.

"Hyung sudah ya, hyunbin akan sedih melihatmu seperti ini" ujar donghan yang juga menatap minhyun prihatin,

"Hyunbin didalam sana sudah sangat lama, kenapa begitu lama hiks hiks, dia pasti kesakitan, aku takut hiks hiks" ucap minhyun membuat hoshi meneteskan air matanya lagi.

Dari kejahuan terdengar derap langkah kaki yang terburu buru menuju kearah mereka, dan tiba tiba saja sudah memeluk hoshi erat juga mengelus punggung hoshi pelan, hoshi tak perlu melihat wajah orang tersebut untuk mengetahui siapa orang yang dengan kurang ajarnya memeluknya seperti ini kalau bukan kekasih hitamnya.

"Sudah semua akan baik baik saja" bisik mingyu pelan, sedangkan hoshi membalas memeluk mingyu erat.

Mingyu melirik kearah samping dan melihat orang yang diketahuinya sebagai kekasih calon iparnya ini menangis dalam diam, dan juga seonho yang sedari tadi diam saja melihat sang ibu menangis.

"Hyung semua akan baik baik saja, kasihan anak kecil melihat ibunya seperti ini" ujar mingyu masih memeluk hoshi.

Sedangkan minhyun tersenyum tipis sambil mengangkat tangannya untuk mengacak rambut mingyu sambil bergumam 'gomawo', mengalihkan perhatiaannya pada sikecil yang masih duduk dipangkuannya, merasa bersalah melihat si kecil yang hiperaktif jadi sependiam ini melihatnya menangis.

"Maafkan mommy eoh" sambil mengecupi wajah seonho bergantian.

"Mommy hiks hiks hiks" pecahlah tangis seonho.

"Maafkan mommy eoh, hoho pasti takut ya, maaf ya, mommy belum dewasa" ujar minhyun sambil menepuk punggung seonho sayang.





Lampu UGD yang beberapa jam lalu berwarna merah berubah hijau, minhyun yang menyadarinya langsung berdiri dari duduknya masih memeluk buntalan imut yang masih sesenggukan.

Tak berapa lama terlihat seorang dokter yang keluar ruangan sambil melepas masker yang menutupi sebagian wajahnya.

"Bagaimana keadaan teman saya dokter?" tanya donghan akhirnya setelah melihat minhyun bahkan membuka mulutnya untuk sekedar bertanya saja susah.

"Pasien sudah melewati masa kritisnya, walau di tengah tengah penanganan pasien sempat mengalami kejang, namun untuk saat ini pasien bisa saya katakan baik baik saja, saya juga harus menunggu beberapa pemeriksaan lagi sampai saya bisa mengatakan baik dalam arti kata sebenarnya" ujar sang dokter membuat semua yang mendengarkan menghela nafas lega.

"Setelah ini pasien akan kami pindahkan ke ruang vvip seperti yang anda mau, dan juga pasien sedang dalam pengaruh obat bius dosis tinggi, jadi mungkin malam nantu atau tidak pagi hari pasien sudah harus sadar, saya permisi" sambung sang dokter sambil membungkukkan badanya.

"Ne dokter, terima kasih" ujar minhyun donghan mingyu hoshi yang membungkuk beberapa kali.



Ckleck.



Semua mengalihkan perhatiannya terhadap pintu ruangan yang lagi lagi terbuka, memperlihatkan beberapa suster yang mendorong ranjang yang terbaring hyunbin diatasnya, dengan perban melilit di kepalanya, beberapa lecet di lengan dan telapak kakinya, minhyun yakin bahkan masih banyak lagi luka yang berada di tubuh hyunbin.


Comeback (Minhyunbin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang