Prologue

148 24 0
                                    

Musim gugur 14 tahun yang lalu adalah saat pertama aku mengenal anak laki-laki kurus bernama Jeon Jungkook. Dia pembuat onar, pemimpin kelompok anak nakal di taman kanak-kanak, suka menjahili anak perempuan dengan cicak mainan, dan merampas makanan kecil dari anak-anak pendiam.

Satu-satunya orang yang tidak pernah dijahili oleh Jungkook mungkin hanya aku.

Hari itu, sehari sebelum aku masuk ke taman kanak-kanak, adalah hari pertama aku bertemu dengan Jungkook.

Aku sedang bermain dengan dedaunan yang berserakan di trotoar. Menendang-nendang kaki kecilku ke tumpukan dedaunan kering adalah hal yang paling kusukai. Ibu membolehkanku bermain sampai jam empat, tetapi Taehyung—anak tetangga sebelah rumah—sedang pergi ke rumah neneknya di Busan dan aku jadi harus bermain sendiri di taman.

Dan disanalah pertemuan pertamaku dengan Jungkook. Dia mengenakan jaket hitam serta celana pendek yang juga berwarna hitam. Tudung jaketnya yang kebesaran membuat wajahnya jadi tak begitu kelihatan. Ia mendekat padaku. Tapi melihat penampilannya yang begitu tertutup membuatku takut dan aku menangis.

Jungkook membuka tudung jaketnya.

Tapi itu justru tidak membuatku merasa lega. Karena dibalik tudungnya, ia menyembunyikan hal yang lebih mengerikan.

Wajahnya penuh luka lebam.

Aku menghentikan tangis, tapi bukan berarti aku sudah merasa baikan. Aku justru ketakutan setengah mati karena kupikir Jungkook akan memukulku atau bahkan menculikku, setidaknya begitu yang ada di pikiranku kala itu.

Bagaimana tidak? Sorot matanya yang redup menatapku tajam, kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku jaket membuatnya terlihat seperti anak berandal.

Aku hampir berlari menjauhinya kalau saja ia tidak mengatakan sesuatu yang membuatku terpaku.

"Tolong aku."

🍂🍂🍂

Autumn Leaves [JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang