Hurricane

468 16 40
                                    

Catatan: Seperti yang sudah aku bilang sebelumnya, cerita ini banyak mengandung kata-kata kasar, adegan penyiksaan, darah, pembunuhan sadis, kanibalisme, adegan seks, extreme romance, gangguan psikologis, narkoba, pelecehan seksual, dan hal-hal negatif lainnya. Bagi pembaca di bawah umur 17 tahun, DILARANG KERAS! membaca cerita ini. Aku sebagai author cerita ini tidak bertanggung jawab dengan apa yang terjadi pada para pembaca jika kalian tidak kuat dan nekad membaca cerita ini. Kalian sudah aku peringatkan!

Happy reading!

****

Tempat Yang Diinginkan

Kita berdua menikmati malam
Dingin, sunyi, senyap
Kamu menatap lurus ke depan
Bercak-bercak kematian ada di pelupuk mata

Aku lirih, kamu tersenyum
Tanganku kamu genggam
Melangkah maju menuju bercak kematian

Tubuh ringkih, merintih, tergolek di tanah
Bercak kematian menyisakan luka
Dia berdecak memohon
Pergi hingga ke ujung tergelap dunia

Aku menatap nanar
Kamu melangkah maju
Aku melihatmu
Kamu melihatku
Cahaya kilat lewati pelupuk mata
Memperlihatkan seringai di bibirmu
Tak kumengerti artinya

Kamu terduduk
Cahaya kilat datang lagi
Tubuh ringkih itu terkesiap
Merintih
Mengejang
Hingga luput ditelan kesunyian

Kamu bangkit
Melihatku
Seringai tak ada lagi
Senyum merekah di bibirmu
Berbuah ketulusan

Aku datang padamu
Meraih semua pesona dirimu
Tak akan kulepas selama debaran ini masih terasa

Tanganmu mengusap kelembutan diriku
Aku terhanyut, terbawa arus hingga alam bawah sadar
Hembusan napas dirimu membuatku tak kuasa
Aku semakin hanyut

Mata terbuka
Kamu tersenyum
Aku pun sama
Kita menggenggam hal yang sama
Hal yang berarti bagi kita
Genggaman kita semakin kuat
Membawa kita ke tempat yang kita inginkan

Kamu berkata, "Di sini fana, kita akan pergi ke tempat yang lebih indah."
Aku membalas, "Aku siap pergi bersamamu."

Genggaman kita kuat
Semakin kuat
Semakin kuat
Dan, semakin kuat

Dalam kesunyian malam, kita menatap
Lembut, hangat, nyaman, dan indah
Kita saling berdekatan
Beradu kecupan sesaat
Hingga gravitasi bumi menarik kita

Perih kita rasakan
Sakit kita rasakan
Justru itu yang kita inginkan
Tubuh kita dihujani kemerahan
Bak mawar merah yang baru saja melihat dunia
Saling berpadu satu sama lain
Membentuk satu kesatuan

Aku tersenyum
Kamu pun begitu
Saling menutup mata
Menuju tempat yang sangat indah
Tempat yang kita inginkan
Selamanya
Bersamamu.

Oleh: Desy

****

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Psycho Detected (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang