Awas! Typo bertebaran...
-----------¤-----------
Lay Pov On
Aku sama sekali tidak ada niattan untuk mencelakai Kyungsoo, walaupun itu sempat terlintas dipikiranku. Sejak kejadian semalam, aku benar-benar takut karena aku sudah melanggar aturan dari Overdose.
Sekeras apapun aku mencoba untuk melupakannya, tapi itu sama sekali tidak akan berhasil, ingatan itu seakan tak pernah hilang dari pikiranku. Aku sama sekali tidak merasa bersalah terhadap kejadian semalam, lagian dia yang salah kenapa berdiri didekat tangga, tapi.....
Sudahlah, mau bagaimanapun aku tetap salah, tapi hati kecilku tetap tidak mau mengakui kesalahan yang telah aku perbuat padanya. Bagaimana ini?
Sekarang aku lagi di apaterment bersama dengan Amber, ia sama sekali tidak mengetahui kejadian yang telah ku perbuat, karena aku tak berani mengungkapkannya.
"Lay." Tak tau kah dirinya kalau saat ini aku sedang tidak mau diganggu? Aku hanya menatapnya tajam, sambil menunggu perkataan selanjutnya yang keluar dari mulutnya. "Sebenarnya apa yang kau pikirkan dari semalam? Lalu kenapa perban di perutmu ada darah."
Oh tuhan aku lupa kalau saat ini aku tidak memakai baju, dan ia pun bisa melihat perban diperutku berdarah. Apa yang harus aku jawab? "Emm, itu karena aku bertarung semalam." Jawabku apa adanya, aku benar-benar tak tau harus jawab seperti apa.
"Benarkah? Tapi tadi malam, bukankah kau tak ada masuk ke arena?" Aku benar-benar merasa seperti di introgasi oleh seorang detektif saat ini. "Lebih baik kau jujur, Lay. Dari pada aku yang terlebih dahulu memberitahukannya pada Kris tentang pertempuranmu dilantai dua bersama Kyungsoo."
Tau dari mana dia? Apa dia cenayang (dukun)? "Apa maksudmu, Amber-ya?"
"Kau memang bodoh! Aku sudah lama kenal dengan dirimu, jadi aku mengetahui siapa dirimu luar dalam, dan aku benar-benar tidak bisa dibohongi dengan sifatmu yang bruntal ini."
Aku tau betul kalau ia tidak suka dibohongi oleh siapapun apalagi itu diriku, tapi aku tak berani untuk mengungkapkan langsung pada Kris kalau akulah yang membuat Kyungsoo si anggota baru terluka. "Benar aku yang membuat dirinya tercelaka." Aku bisa melihat ekspresinya saat ini sedang kaget, tapi aku tak tau harus bagaimana. "Tapi, biarkan aku sendiri yang memberitahunya nanti."
"Baiklah!" Ujarnya yang kemudian berjalan mendekati pintu apaterment ini.
"Mau kemana? Bukankah ini apatermentmu?"
Lay Pov Off
------------¤------------
Matahari terus saja menyinari bumi begitu terang seiringi oleh jarum jam kini sudah menunjukan pukul 11.50 a.m. Walaupun trik matahari terus menyinari dimusim dingin ini, sama sekali tidak mengganggu aktifitas Kai yang saat ini terus saja mengotak-atik komputer didepannya.
"Apa kau sudah menemukannya, Kai?" Tanya Tao yang saat ini sedang meminum botol susu dengan lahapnya.
Kai hanya memberikan respon dengan mengeleng-gelengkan kepalanya. "Aku sudah menemukannya?" Ujar Chanyeol yang sedari tadi hanya melihat tabletnya.
Seketika aktifitas Kai dan Tao terhenti karena perkataannya barusan. "Ada kemungkinan, Lay dan namja yang sempat bertempur dengan Kyungsoo waktu dikampusnya." Sambung Chanyeol sambil memperlihatkan rekaman dari sisi tangga.
"Mwo? Apa dia semalam sempat datang di tempat pertarungan?" Tanya Kai, Chanyeol hanya memberi respon dengan menganggukkan kepalanya. "Kau yakin?" Lagi-lagi Chanyeol hanya menganggukkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beat King - DKS (END)
FanfictionBertarung adalah Kebiasaan Ku. Apa Kau Mau Bertarung denganku? ⚠WARNING!!!⚠ Disini banyak mengandung adegan kekerasan dan kata-kata yang tak pantas untuk diucapkan. Dilarang keras untuk mencoba adegan kekerasan dimanapun anda berada.