Disini akan menjadi saksi kuat antara dua kelompok yaitu Overdose dan LightSaber, yaitu pertarungan yang telah lama meraka nantikan satu sama lain.
Di sebelah utara, terdapat masing-masing dari LightSaber memengang senjata handalan mereka, tapi tak ada yang berdiri didepan sebagai ketua pasukannya.
Lain halnya dengan Overdose yang berdiri di sebelah selatan yang hanya sebagian kecil memegang senjata dan mereka lebih memilih tangan kosong untuk pertarungan ini. Kris kini berdiri paling depan sambil menatap ke arah LightSaber dengan tatapan yang tak bisa di artikan.
Sosok pria serba berpakian hitam maju kedepan dari himpitan anggotanya yang menutupi posisinya sedari tadi.
"Ck, tak kusangka kau mendapatkan pasukan pereman kampus disini." Ujar Kris yang kini menatap GD yang baru menampakan wujudnya tersebut. "Tak masalah pasukanmu lebih banyak dariku, tapi ingat perjanjian yang telah kau buat sendiri GD." Ujar Kris sambil membuang kalung yang ia dapatkan saat pertama kali mereka bertarung.
"Kau begitu yakin dengan pasukanmu yang tak sebanyak diriku dan juga sebagian kecil dari mereka adalah wanita." Ujar GD sambil mengunyah permen karet sedari tadi.
"Kau terlalu meremehkan wanita bung." Ujar Amber sambil tertawa kecil. Sedangkan wanita yang lain tertawa mendengar kata dari GD. Jika boleh di ingat kembali, pasukannya -GD- dulu dikalahkan oleh wanita-wanita tersebut.
"Hai, kita tak punya banyak waktu!" Ujar salah satu dari pasukan GD lebih tepatnya bawahan Suho. Hanya hitungan detik mereka berlari menuju lawan satu sama lain, saling menyerang tanpa ada rasa kasihan sama sekali.
Sedangkan Kris hanya berdiri dengan posisi yang sama seperti tadi. Ia pandangannya hanya terfokus pada pasukkannya yang selama ini ia amati secara diam-diam. Ia tersenyum remeh saat melihat orang tersebut menyerang kawannya sendiri dan menyembunyikan senjata tajam didalam saku celananya.
"Brengsek!" Ujar Kris yang kini ikut menyerang satu persatu. Emosinya kini sudah berada dipuncak setelah melihat kawan yang rupanya adalah lawannya sendiri.
Tak ada yang bisa mengendalikan emosinya saat ini. Satu persatu lawan yang berhadapan dengannya tumbang setelah perkelahian yang tidak bisa dibilang singkat, awalnya yang saling baku hantam dan berujung tumbang.
Tidak!
Ini belum dirinya sesungguhnya.
Lain halnya dengan Kyungsoo saat ini. Ia tak terlalu banyak menyerang, ia lebih banyak mengihindar dari pada menyerang. Tujuan utamanya bukan mereka, melainkan balas dendamnya terhadap Sehun.
Sambil menghindar dari lawannya ia mengamati Sehun yang menyerang dengan menggunakan senjata. "Cih." Kyungsoo yang mengamati sehun sama sekali belum berubah saat pertama kali mereka bertarung saat itu. "Banci!" umapat Kyungsoo.
Tanpa ia sadari sebuah kayu menghantam kepalnya dengan sangat keras. Ia melihat kebelakang sambil menggerakan kepalanya yang terasa nyeri. "Apakah sakit?" Ujar lawannya sambil tertawa kecil.
Kyungsoo yang merasa kesal, ia mengambil kayu yang di tangan lawannya secara cepat dan melumpuhkannya dalam seketika pada tiga titik tubuh lawan yaitu kaki, pinggang dan terakhir tulang leher. "Tak semudah itu bung." Ujar Kyungsoo yang melempar Kayu tersebut tepat pada kepalanya dan membuat lawannya merasa kesakitan.
Kyungsoo kini berlari kencang menuju Sehun, tapi langkahnya kini terhalangi lagi oleh pria bebek ini. "Sehun?" Ujar pria tersebut sambil menatap Sehun yang berada tak jauh dibelakangnya. "Waeyo? Bukankah ia awalnya hanya bermaksud baik untuk mencarimu dan pulang bersama kerumah ibumu." Ujarnya yang kini membuat Kyungsoo memasang wajah datar dan tatapan datar kearah Sehun. "Berdamailah!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Beat King - DKS (END)
FanfictieBertarung adalah Kebiasaan Ku. Apa Kau Mau Bertarung denganku? ⚠WARNING!!!⚠ Disini banyak mengandung adegan kekerasan dan kata-kata yang tak pantas untuk diucapkan. Dilarang keras untuk mencoba adegan kekerasan dimanapun anda berada.