"Aku harus pergi mencarinya, eomma!" Perkataannya yang beberapa hari lalu masih bersarang dikepalanya saat ini.
Selama 3 hari ini ia berada di kota Seoul hanya mencari seseorang untuk ibunya yang saat ini sedang berbaring lemah di rumah sakit kota asalnya.
Ia tak punya saudara dekat yang tinggal dikota ini. Selama ini ia hanya tidur ditempat kenalannya, karna ia tak tau harus nginap dimana lagi selain ditempat temannya.
"Sehun!" Seorang pria baru saja menghentikannya dari lamunannya.
Sehun hanya memandang datar pria tersebut lalu menyeduh teh yang sedari tadi ia pegang. "Ada apa, hyung?" Ujarnya kemudian menaruh cangkir teh tersebut diatas meja.
"Kali ini, berhentilah untuk mencarinya! Malam ini akan aku membawamu ketempat yang sangat menyenangkan." Ujar pria tersebut kemudian ia mengambil sebuah kotak kecil didalam saku kemejanya.
"Saat ini aku tak bisa pergi ke Club malam, Chen hyung." Tolaknya secara terang-terangan.
Chen hanya memandangnya dengan tatapan tak percaya. "Siapa yang mau mengajakmu ke tempat seperti itu? Dunia malam bukan berati tempat yang penuh yeoja seksi, aroma alkohol atau lantunan musik DJ keras, Sehunie." Jelasnya sambil menertawakan Sehun yang kelihatan kebingungan.
"Lalu apa?"
"Pertarungan." Jawab Chen yang kemudian memasukan batangan tembakau kedalam mulutnya untuk ia hisap.
"Pertarungan?" Chen hanya mengangguk pasti. "Apa itu sejenis taruhan?" Lagi-lagi Chen hanya mengangguk. "Aku tak punya cukup uang untuk melakukan hal seperti itu." Lagi-lagi menolak atas ajakan Chen terhadapnya.
"Baiklah." Chen mematikan api yang ada pada batang tembakau tersebut, kemudian ia membuangnya ditempat sampah. "Aku berjanji, kalau aku memenangkan pertarungan itu, aku yang akan membiayaimu untuk bertarung salah satu komplotan yang membuat pertarungan seperti itu." Tawar Chen yang kemudian mendapat anggukan dari Sehun.
"Bagaimana kalau aku tak sesuai dengan apa yang kau prediksikan?" Raut wajah Sehun kini berubah kembali seperti awal.
"Itu tak masalah, aku akan memberikan seperempat hasil taruhanku." Ujar Chen dengan santai kemudian ia mengambil ponselnya. "Aku akan kembali lagi nanti." Ujar Chen kemudian pergi begitu saja dihadapan Sehun.
"Tujuanku kesini hanya untuk mencarinya, bukan untuk mencari masalah..." Sehun merebahkan kepalanya diatas sandaran sofa, pandangannya lurus menatap langit-lagit ruangan ini.
"Arrghh.." Sehun mengacak rambutnya frustasi. "Untuk kali ini aku akan pergi hanya untuk meregangkan otot-ototku yang sudah lama kaku, dan siapa tau aku akan bertemu dengan dirinya disana." Sehun pun bangkit dari duduknya dan ia pergi kearah dapur.
----------Φ----------
BRUK...
"Arrghh." Pria ini mengeluh kesakitan dibagian kepalanya. Bagaimana tidak? Ia baru saja dilempar oleh seorang pria yang kelihatan lebih tua darinya.
"Pergilah, sebelum aku benar-benar akan membunuhmu." ujar pria yang tadi melemparnya, kemudian ia lari dengan terbirit-birit dari hadapan pria yang menghajarnya saat ini.
"Lay!" ujar seorang pria, oh bukan ia seorang perempuan yang kelihatan seperti lelaki (Amber).
KAMU SEDANG MEMBACA
Beat King - DKS (END)
FanfictionBertarung adalah Kebiasaan Ku. Apa Kau Mau Bertarung denganku? ⚠WARNING!!!⚠ Disini banyak mengandung adegan kekerasan dan kata-kata yang tak pantas untuk diucapkan. Dilarang keras untuk mencoba adegan kekerasan dimanapun anda berada.