Kalau ada yang lupa dengan cerita sebelumnya, monggo dibaca dulu chapter yang lalu....
Tanpa pemaksaan ya....Awas typo bertebaran....
.
.
.
✂----------------------------------------
.
.
.
Sudah dua hari Lisa berada dirumah orang tuanya. Sebenarnya ini bukan keinginan dirinya sendiri untuk pulang ke kampung halamannya sendiri, tapi ia dipaksa pulang oleh Luhan dan Xiumin.
Ia hanya diam didalam kamar, kecuali saatnya makan. Lebih baik ia berada di Seoul untuk merawat Kyungsoo dari pada disini ia tak melakukan apapun. Sangatlah membosankan!
"....... terakhir kali seseorang menyampaikan pesan padaku dari anak kesayanganmu itu bahwa, anakmu menginginkan nyawaku yang begitu berharga ini."
Seketika Lisa bangun dari posisi tidurnya. "Bukankah itu suara Kyungsoo?" Lisa mendekatkan telinganya pada dinding kamarnya. Ia hanya ingin mendengar lebih jelas apa yang terjadi.
"Jangan pernah mencari ataupun memikirkan diriku lagi, karena aku takkan sudi membuat seseorang memikirkan aku yang begitu hina seperti dirimu."
"Dyo?" Lisa membesarkan matanya lebih besar, dia benar-benar tidak percaya Kyungsoo akan mengunjungi ibunya.
Dengan tergesa-gesa ia membuka pintu kamarnya dan lari begitu saja keluar rumah, bahkan Luhan yang memanggilnya tidak ia hiraukan. Dengan terpaksa Luhan mengikuti Lisa keluar.
"Dyo-ah!" Teriak Lisa yang begitu kencang, sehingga membuat Luhan semakin penasaran.
Bisa dilihat, Kyungsoo hanya diam mematung membelakangi Lisa dan Luhan. Lisa mendekat kearah Kyungsoo lalu, menggemgam tangan Kyungsoo.
Dengan kasar, Kyungsoo melepaskan genggaman tangan Lisa dari tangannya. "Jangan pedulikan aku!" Ujar Kyungsoo yang kembali berjalan mendahului Lisa.
"Kyungsoo!" Dengan terpaksa Kyungsoo melihat kearah Luhan yang saat ini sedang berjalan mendekat padanya. "Ini sudah terlalu larut dan bus tidak akan lewat lagi, lebih baik kau tidur dulu dirumah imo." Ujar Luhan yang menawarkan kepada Kyungsoo.
"Rumahnya dia?" ujar Kyungsoo sambil menunjuk kearah Lisa yang tak jauh darinya saat ini. "Kau gila hyung! Yang ada aku akan di introgasi oleh orang gila sepertinya." Ujar Kyungsoo dengan nada yang meremehkan.
Lisa yang mendengar itu, ia hanya tertawa kecil. Walaupun begitu, ia sangat bahagia kalau Kyungsoo masih ingat dengan sifat dan julukan yang diberikan Kyungsoo padanya dulu. Aah, ini sungguh membuatnya senang.
"Kau bisa menjaminnya." Ujar Luhan yang menyakinkan Kyungsoo. Kyungsoo hanya membalas ajakan Luhan dengan anggukan pasti. Dengan senang hati, Luhan merangkul bahu Kyungsoo menuju rumah Lisa.
Tanpa mereka sadari, seorang wanita paruh baya sedang melihat mereka dibalik jendela rumahnya dengan senyuman bahagianya, yang melihat Kyungsoo kini sudah tumbuh semakin dewasa.
"Maafkan ibumu, nak!"
Perasaan Lisa kini benar-benar campur aduk, bagaimana tidak? Saat ini Kyungsoo pertama kali mengabaikannya setelah sekian lama. Tapi, dengan terpaksa ia menyembunyikan senyumannya kepada Kyungsoo. Kalau tidak, Luhan tak akan henti-hentinya untuk menertawakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beat King - DKS (END)
FanfictionBertarung adalah Kebiasaan Ku. Apa Kau Mau Bertarung denganku? ⚠WARNING!!!⚠ Disini banyak mengandung adegan kekerasan dan kata-kata yang tak pantas untuk diucapkan. Dilarang keras untuk mencoba adegan kekerasan dimanapun anda berada.