Senin ( Part 13 )

153 10 1
                                    

Mengapa banyak yang membenci hari senin? Bahkan sebelum ia membuat cerita.
Apa setelah hari senin membuat hati lo bahagia baru lo bisa suka sama hari senin?
-Aurelliana-

***


Pagi ini, hari ini, hari baru. Hari dimana Ulel genap 3 bulan bersekolah di Cendrawasih Internasional School. Tak bisa di pungkiri, sudah cukup lama Ulel bersekolah tetap saja ia hanya mempunyai satu teman, Sandra.

'Lagian gue gak butuh banyak teman. Yang kebanyakan pada munafik. Gak berguna' batin Ulel.

Ulel terlalu menutup dirinya, namun Ulel sadar dengan mudah ia berteman bahkan mungkin bersahabat dengan Sandra.

Senin. Senin. Dan senin.

Mengapa banyak yang tidak suka bahkan membenci hari ini? Mungkin untuk pelajar karena akan melaksanakan Ucapara? Maybe. Batin Ulel.

Setelah berfikir tentang hari senin yang bercabang. Ulel segera turun dari tempat tidur king size'nya dan bergegas mandi.

Sebelumnya, perbedaan mandi cewek dan cowok;
1. Sabunan.
2. Samphoan.
3. Sikat gigi.
4. Siram pakai air.
5. Handukan.
6. Pakai baju seragam, beres.

Cewek;
1. Sabunan.
2. Samphoan.
3. Sikat gigi.
4. Siram pakai air.
5. Arisan.
6. Shoping.
7. Kondangan.
8. Ke salon.
9. Bikin konser.
10. Handukan, belum selesai.
11. Pakai baju seragam, belum beres.
12. Make up cukup lama. Namun berbeda dengan Ulel.

Note: itu hanya lelucon yang tidak lucu;v

Karena, cewek itu mandi berlipat lipat lebih lama daripada cowok.

Ulel pun sama, dia selalu menghabisakn waktu berpuluh puluh menit hanya untuk mandi, untung saja dia bangun lebih pagi. Jadi tidak khawatir akan terlambar.

10 menit.

20 menit.

30 menit.

40 menit.

50 menit.

Akhirnya pintu kamar mandi terbuka juga.

Namun, tak lama untuk Ulel memakai pakaian dan berdandan. Karena wajahnya sudah sangat cantik, jadi dia hanya bermake up seperlu dan setipis mungkin.

"Udah jam 06.20, upacara 20 menit lagi. Sebaiknya gue cepet pergi" Ucap Ulel setelah melihat arlojinya.

Ulel bergegas mengendarai mobil kesayangannya itu. Dengan santai Ulel mengemudikannya.

Sampai, batin Ulel.

Ulel berlari kecil ke arah lapangan, namun tak disangka di menbrak seorang cowok.

Bugh..

Ulel meringis merasa sakit dibagian tulang kakinya, karna kaki kanannya menendang sebuah ujung tembok. Rasa sakit menjalan dibagian betis dan tulangnya.
Setelah itu, baru dia sadar bahwa sosok cowok itu.

ZALIS NATHAYANA FERNANDEZ.

Dia lagi, dia lagi. Batin Ulel.

"Jodoh memang gak kemana ya?" Ucap Zalis sumringah mendapatkan sosok Ulel.

"Ngimpi lo kaya lagi tercyduk" Balas Ulel cuek.

"Yaudah yok kita ke barisan" Ajak Zalis.

"Kita? Siapa lo?" Tanya Ulel dengan tersenyum mirinng. Sinis.

"Kita adalah sepasang sepatu, selalu bersama tak bisa bersatu. Kit-" Zalis malah bernyanyi, namun terpotong saat Ulel menyumpalnya dengan tissue.

FLESH OUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang