9. Rindu

6.7K 758 76
                                    

*Cinta🌹Dara*

"Jika ada satu saja penjelasan tentang perjumpaan kita, selain takdir.

Bukankah begitu banyak ruang diatas bumi?

Tiba-tiba saja kau disana, dimana aku berada. Tiba-tiba saja aku ada disini dan bertemu denganmu. Harus bagaimana bertanya? Pada siapa harus dipertanyakan? Kenapa harus ada aku? Kenapa harus ada kamu? Dan kenapa harus ada rasa?  Rasa cinta yang tak seharusnya!"
-DARA-

**🌹**

Dua Bulan Kemudian....

Waktu berjalan, melewati jeda-jeda semestinya, pergantian siang dan malam.  Perjumpaan wajah-wajah lalu-lalang. Agaknya sedikit berbeda dalam Pesantren. Karena memasuki bulan Agustus, bulan yang penuh dengan alunan mistikus perjuangan para pahlawan Negara. Sudah biasa untuk setiap tahunnya di bulan Agustus dan bulan Muharram, di Pesantren akan di adakan acara pentas seni, yang setiap Komplek wajib untuk menyumbangkan sebuah persembahan Drama Musikal. Setiap komplek sudah mulai di sibukkan dengan latihan dan latihan. Tapi, mengapa di komplek A, masih terlihat sepi tak ada kegiatan?

**🌹**

Sudah dua bulan berlalu, apakah Dara membuktikan ancamannya? Kabur dari Asrama berbasis Pesantren itu, lalu membuat malu kedua orangtuanya lagi, seperti yang sudah-sudah? Tidak!

Hari setelah mimpi itu, Dara, memang sangat kekeh untuk pergi, segala upaya sudah ia coba.

Hari dimana Dara, pergi belanja perlengkapannya selama di Asrama, yang di antar oleh Nuri. Saat mendapat kesempatan. Dara meninggalkan Nuri, begitu saja. Membuat Nuri kalang kabut mencarinya sampai pelosok pasar. Hingga hari berganti siang, tidak hanya Nuri, tapi juga pengurus Komplek yang lain ikut mencari karena itu memang sudah menjadi kewajiban mereka sebagai Pengurus. Hari berubah sore, semua Pengurus sudah kembali ke Asrama saat hari beranjak petang. Jika sampai malam hari Dara tidak kembali maka harus membuat laporan ke Pengurus utama.

Namun...

Malam datang. Petang hari selepas Maghrib. Dara, kembali ke Asrama, dengan muka datar, bahkan sok polos, benar-benar biasa saja padahal semua pengurus Komplek yang berjumlah sembilan orang itu menghardik marah padanya.

"Nggak nyangka cantik-cantik, tukang buat onar."

"Pantes, lihat nggak luka di tangannya? Pantes! Pemakai pasti susah diatur"

"Tau darimana dia pemake? Jangan suka su-udzon jadi orang."

"Lihat aja, pucet, kulitnya kering, kurus gitu, tangannya? Butuh bukti apalagi? Aku berani taruhan dia pemake!"

"Beneran? Ih, keluarin aja kalau gitu mah! Ngeri aku."

"Udah-udah."

Begitu, Sesuitan berbunyi saat Dara kembali, yang tentu tak mendapat respon Dara sedikitpun, karena baginya itu, biasa.

"Kok balik?! Harusnya pergi saja nggak usah balik! Menyusahkan!" Bentak Nuri begitu kesal. Mengandung luapan emosi.

Sedang dia yang membuat kesal....

Begitu entengnya. "Rencananya sih gitu. Sayang, duit gue, pake acara ketinggalan lagi..." Dengan santainya? Masuk kamar dan tidur? Dasar!

Gagal kabur, tidak membuat niatnya terhenti. Apalagi di rasa hatinya semakin berat ketika harus bertemu Elmira setiap hari. Dan satu kamar. Tak hanya merasakan hatinya yang semakin tidak selaras jalan, tentu juga membeban malu teramat sangat, karna mimpi mesumnya.

CINTA DARA (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang