Arabella ; 6

67 13 4
                                    

Seluruh orang di kediaman Bradley sudah tau kalau Arabella akan menikah. Namun ketika Kiera ingin membagikan kabar gembira ini ke semua kerabat dan saudaranya, Arabella dengan halus menyangkal. 

"Jangan dulu, Mom. Aku sendiri juga belum tahu kapan akan menikah dengannya, atau ..." Arabella berpikir. Ia menghembuskan nafasnya berat. "Pokoknya, jangan dulu. Kumohon." 

Dan Kiera mengabulkan permintaan anaknya. Ia sudah senang kok kalau Arabella akan menikah. Jadi ia akan mengabulkan apa saja yang dipintanya, yang diinginkannya.

"Baiklah. Cepatlah selesaikan urusan kalian berdua, lalu kita cari tanggal dan tempat yang cocok. Masalah pesta serahkan saja kepada Calder. Mom yakin kalau lelaki itu bisa mengurusnya." 

Arabella tidak menjawab. Ia hanya mengangguk lalu melanjutkan kegiatannya membaca majalah trend. Rasanya makin hari, gaya berpakaian Dua Lipa semakin kece, juga album Big Sean yang sedang naik daun. 

Arabella memang jarang bersenandung. Apalagi melantunkan lirik rap dengan nadanya yang benar. Mustahil kalau menurut Kathleen, senyum saja jarang. 

Tapi aneh, hari ini Kathleen mendapati Arabella sedang menyanyikan lagu Big Sean. Apa karena albumnya terlalu hits? Atau ini adalah pertanda kalau nanti malam akan turun salju lebat? 

Ditengah senandungnya, Arabella mendengar bunyi notifikasi. Pasti pesan masuk dari Brent. Ah, Arabella rindu sekali dengan Brent. 

Dan, astaga! Ia belum bilang kalau kemarin Calder melamarnya! Bahkan mungkin Brent tidak tahu siapa Calder. 

Kenapa kau baru bilang? 

Aku kemarin tidak sempat menghubungimu, Brent. Aku sampai rumah jam tiga pagi!

Tapi kau sakit! Kau tahu aku mencintaimu, lalu kenapa kau menerima lamarannya, Abel? 

Keluargaku yang mengira. Aku tidak. Aku belum memberi Calder kepastian.

Tetap saja. Aku merasa terhina, Abel. Aku merasa gagal kalau tidak bisa menjadi yang terbaik di mata orang tuamu. Aku takut kau benar-benar ....

Aku tidak akan tunduk pada Calder, selama engkau masih setia menerimaku, aku juga akan setia. Aku tidak akan pergi, dan itu janjiku.


***


Arabella memang sudah diperbolehkan minum, walaupun tidak sampai mabuk. Jadi Arabella mengambil beberapa botol whiskey dari gudang penyimpanan di lantai bawah rumahnya. 

Ia memang berniat menghabiskan malamnya di rumah, namun dengan volume musik maksimal di kamarnya serta beberapa botol champagne dan whiskey layaknya bar

Untuk apa ke diskotik? Aku malas! Biarlah aku mabuk sendiri di kamar, pradigma Arabella begitu dingin dan tak acuh. Padahal untuk dirinya sendiri. 

Kamarnya lebih dingin dari pada angin yang berhembus di kotanya sekarang, nadinya seperti beku. Rasanya Arabella sedih sekali. namun setiap rasa sakitnya muncul ia hanya meneguk satu tegukan whiskey dari cawannya. Kemudian bernyanyi sendiri. 

Arabella bisa bebas hari ini karena Kiera sedang pergi ke Madrid. Seperti biasa, urusan bisnis. Kathleen sedang reuni. Dan tinggalah Arabella sendiri. 

Arabella hancur, namun ia masih teguh. Buktinya ia tidak mabuk ataupun menangis. Namun goresan di hati Arabella bertambah, membuat luka yang semakin parah. 

Dan sifat Arabella, pribadi dingin itu, seperti semakin bertambah lekat dengannya sampai ke butir darah merah.

Arabella adalah Ratu es. Ratu es yang menguasai daerah kekuasaannya, namun belum menemukan mahkotanya yang hilang. 


***


keep voting and commenting. love you hehehehehe

maaf lama update yaa, sibuk nii :( makasi yang masi stay di Arabella. Cek story gue yang lain biar ga bosen yaa!

ARABELLA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang