Part 6

271 65 21
                                    

Because for you
But I believe you
♥♥

Sinar mentari mulai memasuki kamar tidur dan angin pagi yang dingin menerpa kulit halus gue melalui jendela kamar yang tidak tertutup. Akupun menggeliat dari tidur pulas semalam kemudian bangun dari tempat tidur gue yang berukuran queen size.

Ketika hendak ingin berdiri dari kasur, gue tersadar kemarin malam sepertinya gue tidak di kamar. Terakhir kali gue menangis di taman bersama Galih, mungkin dia yang menggendong gue menuju kamar. Lalu gue bergegas mandi dan melakukan persiapan untuk ke sekolah. Setelah siap gue keluar kamar untuk sarapan, di ruang makan sudah ada Galih yang sedang memakan roti selai kacang.

"Pagi Kak." Sapa Galih yang masih menyunyah kue nya.

"Pagi juga, kemarin lo yang mindahin gue ke kamar?" Tanya gue sambil duduk di depan dia.

" Iya, sepertinya berat badan lo naik 7 kg. Berat banget kayak gajah." Kata dia dengan nada tanpa penuh dosanya.

" Gila lo! Nggak mungkin! Terakhir gue nimbang malah turun 2 kg." Bantah gue dengan mata sedikit menyipit melihat ke arah Galih karena saking emosi.

Tiba tiba Bi Ani menyela pembicaraan kami.

"Maaf Nona dan Tuan Muda saya menyela pembicaraan kalian. Saya ingin menyampaikan pesan bahwa Tuan dan Nyonya tidak bisa pulang hari ini, kemungkinan akan di luar negeri selama 2 bulan. Beliau menitipkan salam sayang untuk Nona."

" Hah?? 2 bulan? Ya sudahlah Bi, biar nanti pulang sekolah aku menghubungi mereka."

"Terima kasih Bi untuk pesannya. Cepetan sarapan kita berangkat siput."

" Berisik lo! Ini jga lagi mau makan."

Setelah selesai sarapan gue dan Galih berangkat ke sekolah seperti biasa dengan motor kesayangan Galih. Waktu di perjalanan gue kepikiran Daniel. Gue merasa mungkin emang sudah saatnya membuka hati. Tanpa terasa gue sudah berada di depan pintu gerbang sekolah.

" Dek, nanti jemput seperti biasa ya." Ujar gue sambil membenarkan sedikit helaian rambut yang menutupi mata.

" Idih, males banget jemput lo!" Sahutnya sambil menyalan mesin motor.

"It's okey, kalau itu mau lo. Gue mah santai aja tapi jangan dateng ke gue kalau lo butuh bantuan." Kata gue sambil mengibaskan rambut dan menaikan bahu gue.

"Sapa juga yang butuh bantuan lo kak, jangan ge'er ya jadi orang."

"Gue cuman mau ingetin besok lo ada latihan futsal sama temen lo udah gitu aja. Bye bye adekkuuhh tercintahh!" Lalu gue berjalan masuk ke sekolah sambil melambaikan tangan ke Galih.

"Astaga gue lupa! Mati gue kalau Raina nggak ikut, siapa yang mau ngusir cabe cabe itu." Galih merutuki kebodohannya sendiri.

Lalu Galih meninggalkan sekolahan gue. Saat gue berjalan menuju kelas dan ketika melewati perpustakaan gue melihat di depan sana ada Daniel dkk sedang mengobrol. Ketika melewati mereka gue mendengar ocehan meraka tentang diriku dan Daniel.

" Daniel katanya lo mau balikan sama mantan." Ujar Ilham tiba tiba pas waktu gue jaraknya dekat dengan mereka.

" Kita nanti sore jadi double date sama yang itu kan?" Kompor Niko dengan suara yang agak keras dan otomatis gue bisa dengerkan.

Gue terus berjalan melewati mereka tanpa memperdulikan ocehan mereka. Sekilas saat gue lewat pas di depan Daniel dia hanya diam dan menatapku terus dengan tatapan penuh arti yang sulit gue mengerti. Ketika sampai kelas gue hanya melihat Fia yang sedang duduk sendirian sambil memainkan ponselnya.

Can You Back To Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang