Chapter One (Personal Secret)

261 50 15
                                    

Season One

Salah satu favorite Ezra di jam makan siang, menyendiri di atas gedung menikmati makan siangnya, dari sini dia bisa melihat langit biru yang membentang luas, dan mengawasi nasabah keluar masuk dari bank, setelah menghabiskan makanannya, Ezra kembali bekerja pegawai bank tampak sibuk di depan komputer mengejarkan beberapa laporan, membuat memo, melayani nasabah dan menjawab telpon yang masuk dari unit lain. "Ezra tolong buatkan laporan rugi-laba untuk rapat besok!" Perintah bosnya.

"Sudah pak, ini laporannya." Ucap Ezra menyerahkan laporan kepada bosnya.

"Bagus!"

"Ezra tolong, mesin photo copy-nya tidak dapat bekerja." Ucap Chris menepuk mesin photo copy.

"Coba aku lihat, ada kertas yang nyangkut, selesai." Ucap Ezra, berhasil membuat mesin photo copy bekerja.

"Ezra ada telpon dari unit marketing." Teriak Andrew memberikan telpon ke Ezra.

"Hallo pak, iya pak sudah saya entry semuanya, saya sudah kirim soft copynya di komputer bapak, baik pak sama-sama." Ucap Ezra, menutup telpon.

Tidak terasa waktu menunjukan pukul 06.00 pm, lampu dinyalakan, menerangi setiap ruangan. Ezra menuju kantor Jennifer, gadis itu belum menunjukan batang hidungnya, menunggu sambil mengobrol dengan security tidak lama kemudian Jennifer keluar bersama pria bertubuh besar yang merupakan client-nya.

"Sudah lama menunggu?" Tanya Jennifer yang memberikan kunci mobil.

"Tidak juga." Ucap Ezra singkat.

Jennifer, client dan Ezra berjalan menuju parkiran. Ezra di perlakukan seperti sopir, mereka berdua sedang asik berciuman di bangku belakang, mata Ezra tidak berhenti memantau kelakuan mereka dari kaca spion, ponsel Jennifer berbunyi menjawab telpon dari kekasihnya.

"Hallo sayang." Jennifer melepaskan ciumannya.

"Bagaimana kabarmu, chagiya?" Tanya kekasihnya, Jennifer sengaja mengaktifkan loadspeaker, biar client-nya mendengar.

"Baik, kamu? Sudah makan?" Tanya Jennifer balik.

"Aku juga baik, aku sudah makan, tadi aku kirim pesan, kenapa tidak di balas?"

tiba-tiba client itu melanjutkan ciumannya dengan menggigit bibir atas Jennifer.

"Aku lagi uchhh." Ucap Jennifer menahan desahan, clientnya mengusap pahanya.

"Kamu kenapa? Suaramu? Kamu sakit?"

"Tidaaakk apa-apa sudah dulu ya sayang, aku lagi di jalan." Ucap Jennifer mematikan ponselnya.

"Baby stop, lihat sudah hampir sampai di depan apartement-mu." Ucap Jennifer.

Ezra menginjak rem mendadak membuat client Jennifer terbentur di jok.

"Aww, fucking driver!" Ucap client mengusap hidungnya, membuka pintu mobil. "Sampai jumpa baby." Ucap client menutup pintu mobil, memasuki apartementnya.

"Ez, tadi sengaja ya menginjak rem mendadak?" Tanya Jennifer mencurigai Ezra.

"Iyalah, mau aja lagi di gituin sama orang yang baru kenal."

Ezra melanjutkan perjalan menuju apartement Jennifer, sampainya di apartement, Jennifer mencari-cari kunci apartemen-nya di dalam tas.

"Akhirnya ketemu juga."

Jennifer mengarahkan kuncinya di lubang pintu. "Ups jatuh lagi!" Jennifer mengambil kunci di lantai, membuat rok mininya terangkat ke atas memperlihatkan celana dalamnya, Ezra mempalingkan wajahnya.

Prison Love [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang