Chapter Fourteen (Threath)

49 23 0
                                    

Siapa bilang Scarlett akan menyerah mendapatkan Ezra? Dia tau siapa yang menyebabkan hubungannya hancur, setelah di selidiki lebih lanjut, Victoria lah penyebab dari semuanya.  Menyewa pembunuh bayaran untuk mengcelakai Victoria dengan begitu Ezra akan kembali di sisinya, pembunuh bayaran berbuat sesuatu pada lamborghini milik Victoria.

Gadis itu memijik lehernya berjalan menuju mobilnya, menekan remote monilnya dam memasuki mobilnya, dua tancap gas meninggalkan kantor, di dalam perjalan motor moge klasik melintas di depannya, dia banting stir ke kiri, rem mobilnya blong membuat mobilnya menabrak pohon besar.

Pihak rumah sakit menelpon keluarga Victoria, Arnold tidak dapat ke rumah sakit, menyuruh Carlina menemani kakaknya di rumah sakit, ia mencari kontak ayahnya Daniel di ponsel milik kakaknya, menelpon ayah Daniel.

"Apa? Victoria kecelakaan?" Ezra terkejut setelah menerima kabar dari Carlina.

"Kenapa ayah? Tante Victoria kenapa?" Tanya Daniel penasaran dengan kabar yang membuat ayahnya terkejut.

"Tadi Carlina telpon, tante Victoria kecelakaan, ayo kita ke rumah sakit."

Ezra, bersama anaknya mengunjungi rumah sakit, mendorong pintu kamar inap yang tidak terkunci, seorang wanita dengan perban di wajahnya tebaring tidak berdaya, sementara gadis muda duduk di sofa. "Vic." Ucap Ezra menghampiri kekasihnya, Daniel menaruh parsel buah di meja dan duduk di samping Carlina.

Scarlett berada di depan pintu kamar inap mengintip dari balik kaca. "Masih bisanya dia selamat! Nikmati saja sisa hidupmu Vic, sebentar lagi kamu akan ke gerbang neraka!" Ucap Scarlett meninggalkan rumah sakit.

Menyuruh pembunuh bayaran segera mengakhiri hidup Victoria, pembunuh bayaran mengendap-endap di tengah malam memasuki kamar inap tempat Victoria di rawat, mengcekik leher wanita tidak berdaya itu. Ezra baru balik membeli makanan, melihat sosok pria berbaju hitam berusaha membunuh Victoria, ia menghajarnya sampai babak belur,pihak rumah sakit langsung membawa pembunuh bayaran ke kantor polisi, rencana Scarlett gagal.

"Fuck! Padahal tinggal sedikit lagi jalang itu mati! SHIT!" Ucap Scarlett membanting vas bunga di kaca.

Victoria di rawat di rumah mencegah kejadian di rumah sakit terulang kembali, sementara waktu Scarlett tidak bisa melakukan rencananya, jalan satu-satunya menunggu sampai Victoria sembuh.

***

Kondisinya semakin membaik, dia memakai makeup tipis menyambut ke datangan Ezra, orang yang di tunggu memasuki kamarnya sambil tersenyum, membawa seikat bunga anemone dan kue kesukaan Victoria. Melihat bunga yang di bawa Ezra, dia tidak mengerti apa maksudnya membawakan bunga itu. "Kok kamu tidak membawaanku seikat bunga mawar?" Ucap Victoria.

"Seikat bunga mawar terlalu mainestream bagiku, kamu tidak tau arti dari bunga anemone?" Tanya Ezra heran.

"Tidak tau sayang, kasih tau dong."

Victoria menepuk kedua pipi Ezra pelan, melingkarkan tanganya di leher Ezra sambil menatapnya.

"Artinya cinta yang tidak luntur, kebenaran, ketulusan, antipasi, menyerah dan harapan yang pudar, seperti cintaku tidak pernah luntur pada kebenaran, ketulusanku hatiku mengatipasi langkahku ke depan, membuatku tidak menyerah pada harapan yang mungkin pudar kalau tidak terus di rawat."

Ezra menjelaskan arti dari bunga yang di bawanya, menatap balik mata Victoria, tidak lama kemudian mereka berdua berciuman.

"Jangan-jangan setiap wanita kamu gombalin seperti ini? Awas saja, aku tidak rela." Ucap Victoria melepaskan ciumanya, berkata lagi. "Aku mau menikah denganmu Ezra." Menjawab pertanyaan Ezra sewaktu di camping.

Prison Love [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang