10

842 53 1
                                    

Tuktuktuk...

Ada yang mengetuk pintu.. Tasya pun berjalan menuju sumber suara.
Dan ketika tasya membuka pintu,ia terpana siapa yang datang ke rumah nya ini.

Oh god! Ini cuma mimpi kan? Batin tasya.

Seseorang yang sedang ada di hadapan nya pun berdeham.Dan menyadarkan tasya dari lamunan nya tersebut.

"Mau ngapain kesini?" Tanya tasya.

"Katanya sakit? Kok masih bisa marah sih? Aneh banget." Ucap seseorang tersebut

Tasya pun menarik napas dalam-dalam agar ia bisa mengontrol dirinya.Lalu tasya berucap "Ubayy Putra Angkasa!! Tujuan lo kesini mau ngapain? Terus terang aja deh,gue lagi males ngadepin lo!!" Tunjuk tasya pada ubayy

"Gak di suruh masuk dulu nih?" Tanya ubayy berbasa-basi

Tasya yang mendengar ucapan ubayy pun mendelik lalu memberi ubayy jalan agar memasuki ruang tamu nya.

"Udah masukan? Sekarang mau lo apa?" Tanya tasya to the point

"Duh,cuaca hari ini panas banget yah? Jadi haus deh" ucap ubayy sambil memegang tenggorokan nya

Tasya mendelik sebelum ia pergi ke dapur dan menyiapkan minuman untuk ubayy.
Setelah itu tasya kembali ke ruang tamu dimana disitu ada ubayy.

Tasya meletakkan minuman tersebut ke atas meja.

Lalu ubayy pun meminum tanpa menunggu perintah dari tasya.

"Mau lo apa?" Tanya tasya kembali

"Kenapa tadi gak sekolah?" Tanya ubayy balik

"Ish.. Malah nanya balik,- jawab dulu pertanyaan gue!" Perintah tasya

"Kenapa tadi gak sekolah?" Tanya ubayy kembali

"Gue sakit" kata tasya

"Serius?" Ubayy meyakinkan

"Iyh" kata tasya singkat sambil duduk di sofa

"Sakit apa?" Tanya ubayy

"Cuma kecapean" kata tasya

Hening sesaat,dan ubayy kembali bersuara "Sorry!" Ucap nya tiba-tiba

"Buat?" Tanya tasya bingung

"Buat semua nya.. Gue nyuruh lo buat ngerjain ini itu tanpa menyuruh lo buat istirahat." Ucap ubayy sambil menunduk,ada nada menyesal di dalam kalimat nya itu

Tasya tersenyum melihat ubayy. Bagaimana ia bisa marah pada pujaan hatinya?

"Iya gak papa kok:)" kata tasya sambil tersenyum

Ubayy pun mendongakkan kepalanya dan melihat wajah tasya. Ia baru menyadari bahwa wajah tasya pucat.

"Tapi lo udah baikan kan?" Tanya ubayy khawatir

"Udah kok" kata tasya sambil tersenyum simpul "Yaudah gue mau ke toilet dulu yah?" Kata tasya sambil beranjak dari duduk nya

"Tapi yakin lo gak papa?" Tanya ubayy memastikan

"Iya" kata tasya.

Ishh... Gumam tasya sambil memegang kepalanya,pandangannya kabur,pusing melanda dengan hebatnya. Dan tak lama kemudian penglihatan nya gelap.

"Tasyaaa..!!" Teriak ubayy sambil mengoyang-goyangkan tubuh tasya
"Tasya bangun..." Teriak nya lagi

Ubayy pun keluar dari rumah tasya dan menghentikan taxi yang melintas. Ubayy menggotong tubuh tasya dan memasuki nya ke dalam taxi.

***
Ubayy menunggu di ruang tunggu dengan khawatir. Ia juga tak tahu mengapa ia begitu khawatir pada seorang cewek yang jelas-jelas bukan siapa-siapa nya.

Seorang wanita paruh baya menghampiri ubayy dengan tergesa-gesa. Ternyata itu adalah bunda nya tasya.

"Kamu temannya tasya?" Ucap riska

Ubayy mengangguk sebagai jawaban

"Sekarang tasya gimana?" Tanya riska kembali

Ketiaka ubayy ingin menjawab keluarlah sesosok dokter dari ruangan tasya tadi.

"Tasya tidak apa-apa ia hanya kecapean. Jadi saya harap tasya tidak melakukan hal-hal yang berat. Terima kasih. Permisi" ucap dokter tersebut sambil meninggalkan ubayy dan riska.

Riska langsung memasuki ruangan tasya. Ia melihat anaknya sedang terbaring lemah di kasur,dengan infusan di tangannya. Riska sedih,ia sangat menyanyangi tasya,tidak ingin kehilangan tasya. Tanpa disadari riska pun menangis,sambil mengusap wajah tasya yang sedang menutup mata.

Sedangkan ubayy melihat tasya yang sedang terbaring di kasur rumah sakit itu pun merasa bersalah atas kelakuan nya yang selama ini telah menyusahkan tasya. Ia melihat sesuatu yang bergerak,ternyata itu tangan tasya.

"Tante.. Tasya" ucap ubayy

Riska pun melihat ubayy sekilas lalu melihat tasya,dan riska pun akhirnya melihat gerakan tangan nya.

"Tasya sayang bangun.." Ucap riska sambil menggapai tangan tasya lalu menciuminya berkali-kali.

Tak lama kemudian mata tasya pun terbuka. Tasya mengerjap-ngerjapkan matanya untuk menstabilkan penglihatan nya yang buram.
Setelah penglihatan tasya membaik,ia melihat mama nya dan.. Ubayy. Lalu tasya tersenyum.

***
Jangan lupa votement nya💃
Thanks❤️

Pengagum RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang