29

1.3K 44 10
                                    

Sreeekk...

"Ngghh.." Tasya mengerang lembut sambil menarik selimut nya sampai menutup seluruh kepalanya.

"Eh.. Woyy bangunn.. Keboo.." Ucap Diki sambil menarik-narik selimut yang di pakai oleh tasya.

"Ngghh... Nanggung.." Balas tasya masih sambil menutupi wajahnya dengan selimut

"Keboooo.. Bangun woyy!! Sekolah!!" Diki geram karena masih tidak mendapatkan respons dari sang adik,walaupun ia berteriak

Sebenarnya tasya sudah sedikit sadar,tapi ia masih malas untuk bangun. Dan ia pun menyadari bahwa orang yang sedari tadi berusaha untuk membangunkannya adalah abangnya.

"Ngghh.. Paan sih lo!" Balas tasya sambil melambai-lambaikan tangan nya. Seolah-olah ia berkata 'Huss.. Pergi'.

"Cih,ni bocah kebo bat ya." Cibir diki
"Au ahh.. Padahal udah jam 7" Gumam diki,dan sengaja memperbesar suara nya.

"Hah? Jam 7? Mati gue?!" Batin tasya.
Refleks tangan tasya menurunkan selimut nya.

"Serius lo?!" Tanya tasya kaget

"Nah,bangun juga lo keboo,-" Ucap diki

"Cih,ngaca woy!" Balas tasya

Tasya pun melihat jam weaker nya yang berada di atas nakas.

06.15

"What?! Orang masih pagi!" Pekik tasya setelah melihat weaker miliknya.

"Emang" balas diki santai

"Ih abang durhaka!!" Teriak tasya,sambil mencebikkan bibirnya.

Diki pun hanya terkekeh mendengar teriakan dari adik nya itu "Suruh siapa keboooo..." Ucap diki mengejek

"Bodo"

"Sana mandi!" Suruh diki

"Gak"

"Bau woy!"

"Bodo amat" ucap tasya masih dengan nada sinis

"Gue anter ya?" Tanya diki

"Kemana?"

"Hati mantan.Hahahaha..."

"Dih? Gak jelas sumpah!"

"Bodo amat" ucap diki sambil memeletkan lidah nya

"Serah lu bang,serah!" Balas tasya pasrah

"Haha.. Eh tapi serius gue"

"Apa?"

"Telmi lo!"

"Jahat kau,bang." Ucap tasya mendramatisir

"Ewh.. Drama lo!"

"SSG!"

"Jadi? Gak mau nih?" Tanya diki kembali

"Gak mau apaan sih?" Tanya tasya balik,karena masih belum mengerti atas segala ucapan abangnya ini

"Lo berangkat bareng gue"

"Boleh"

"Yaudah sana! Mandi!" Perintah diki,sambil meninggalkan sang adik yang masih duduk diatas kasur

Tasya pun melihat punggung abangnya dengan senyum menempel di kedua sudut bibirnya.

Sebelum tasya beranjak dari tempat tidurnya,ia mencari-cari dimana ponsel nya berada,lalu ia pun meraih tas yang berada tepat di bawah kasur nya. Jari-jari tasya pun kembali menari-nari didalamnya. Dan ketemu lah sebuah benda pipih milik tasya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 12, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pengagum RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang