Chapter 9 ( Terluka )

3.1K 124 4
                                    

"Mmm baiklah, ayok Hinata!" ajak Naruto sambil berjalan dulu ke arah pintu. Hinata mengikuti Naruto.

Saat Hinata sudah sampai di pintu. Luka yang ada di kaki hinata tanpa mengenai pintu yang akan di tutup nya seketika Hinata berteriak.

"Akhh!" teriak Hinata dengan nada rendah lalu terjatuh tepat di depan pintu ruangan Sakura yang berhasil ia tutup.

Tak lama kemudian Shino dan Kiba keluar dari ruang rawat Hinata melihat Naruto yang membantu Hinata duduk di lantai.

"Hinata kenapa kau tak berhati-hati!?" tegur Naruto lalu langsung memeriksa luka Hinata.

"Tak Apa Naruto-kun," jawab Hinata sembari menahan rasa sakitnya.

Shino dan Kiba yang tidak mengetahui apapun setelah melihat itu langsung bertanya.

"Apa yang kalian berdua lakukan di depan sana??" tanya Shino.

"Naruto apa yang kau lakukan pada Hinata??" tegur Kiba lalu melihat kaki Hinata yang sedikit berdarah.

Darah yang mengalir di kaki Hinata tidak terlalu banyak tetapi sebagai seorang lelaki, Naruto memutuskan untuk menggendong Hinata. Walaupun ia kesusahan karna hanya menggendong menggunakan satu tangan.

"Na-Naruto-kun?!" teriak Hinata terkejut.

Melihat hal itu Kiba memutuskan mencari dokter sedangkan Shino membukakan pintu agar Naruto dan Hinata bisa masuk dengan mudah.

Saat sudah masuk, Naruto membaringkan Hinata di kasur dengan hati-hati.

"Arigatou Naruto-kun." Hinata terseyum manis kearah Naruto.

Terdengar suara pintu terbuka seketika Naruto, Shino dan Hinata mengalihkan perhatian pada pintu dan masuklah dokter dan perawat bersama Kiba.

Dokter meminta mereka semua untuk keluar. Lalu setelah itu dokter tersebut mulai memeriksa luka Hinata yang seharusnya sudah mulai mengering itu.

Setelah tidak lama 10 menit, dokter tersebut pun keluar dari ruangan Hinata.

"Tenang saja, tidak ada yang perlu di khawatirkan. Luka nya hanya sedikit mengelupas dan sudah ku suruh perawat untuk mengganti perban nya lalu Hyuga-san dapat kembali ke rumahnya lagi," tutur dokter lalu berjalan menjauh dari Naruto, Shino dan Kiba.

Mendengar hal tersebut membuat mereka bertiga merasa lega. Setelah itu Kiba langsung masuk ke ruangan Hinata dengan cepat.

"Hinata kau tak apa?" tanya Kiba

"Tak apa, Kiba-kun. Setelah perawat mengganti perban nya aku akan pulang bersama kalian," jawab Hinata sambil tersenyum sembari melirik ke arah perawat yang sedang mengganti perban Hinata.

Disusul dengan Naruto dan Shino masuk ke ruang Hinata tapi dengan santai.

"Yap sudah selesai... Sekarang sudah tidak apa apa." Perawat tersebut selesai menganti peran Hinata kemudian ia bangkit dan tersenyum kearah Hinata.

"Terima kasih, apakah aku boleh pulang sekarang?" tanya Hinata sembari menatap sang perawat.

"Jika menurut mu seperti itu, boleh saja lagi pula lukanya tidak terlalu parah. Aku akan mengambil kursi roda untuk membawa mu," ujar sang perawat lalu berjalan ke arah pintu

"Syukurlah kau baik-baik saja Hinata!" tutur Naruto lalu tersenyum.

"Arigatou Naruto-kun," jawab Hinata dengan senyuman tulusnya.

"Untuk apa?" tanya Naruto bingung sambil menggaruk kepalanya.

"Karena kau sudah menolongku," jawab Hinata lagi sambil tersenyum. Naruto hanya tertawa kecil.

Avenged Waiting 【END】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang