Semakin hari, keadaan alpha yang dirawat semakin memburuk. Keadaannya itu pun, ikut menyeret Donghan yang dapat mengetahui isi pikiran orang untuk terus mendengar.Eunki dengan setia menemani alphanya, sesekali mengajaknya berbicara walau ia tau, alpha itu masih tak sadarkan diri.
Donghan sering berteriak kesakitan saat alpha itu mulai berfikir terlalu kencang dan mau tidak mau dia harus mendengarkan semuanya. Tak jarang ia menangis karena harus mendengarkan semua hal buruk yang terlintas pada pikiran alpha itu.
Donghan sendiri tak pernah berfikir dia dapat mendengar pikiran orang lain sejelas itu, karena selama hanya terjadi saat dia ingin mengetahui apa yang dipikirkan orang itu. Bukan dengan sendirinya.
Dia akhirnya sering berdiam dalam kamar, atau ke halaman belakang, membantu Guanlin memelihara tanaman-tanaman yang ada, sekaligus sayur mayur, semenjak Taedong bergabung masuk dalam pack tersebut.
Taedong masih belum dapat terbuka sepenuhnya kepada keluarga barunya. Dia seorang yang ramah, baik dan punya empati yang tinggi. Tapi mungkin dia masih trauma akan pendapat orang lain tentangnya.
Meja makan mereka sudah jauh lebih besar dibanding beberapa hari lalu. Di ruang tamu juga ada tungku perapian yang di buat oleh Haknyeon dan Donghyun.
Di lantainya ada karpet besar dan beberapa buah bantal yang dibuat oleh Sihyun dan Kenta.
Sekarang rumah ini sudah sangat layak untuk dihuni oleh 13 orang. Banyak hal telah diubah demi kenyamanan bagi anggota-anggota yang tinggal.
Semua berjalan dengan lancar sampai tepat seminggu Eunki, Hakyeon dan Kenta datang ke rumah itu sambil membawa sekarat, Guanlin menyatakan kabar yang kurang enak.
"Dia hanya mampu bertahan paling lama dua hari lagi" Guanlin berkata setelah menghela nafasnya.
Pemuda yang lebih muda membawa Eunki keluar dari ruang tempat alpha itu di baringkan. Lalu memberitahu kabar kurang mengenakkan itu.
"Maaf. Aku tidak bisa menyelamatkannya. Ia sudah cukup tersiksa dengan pengobatanku yang memperpanjang deritanya"
"Ya.. Aku tau." Eunki menjawab pendek. Ia berusaha menyembunyikan kesedihannya
"Sekali lagi, aku minta maaf."
Eunki tersenyum tipis, "Tidak apa-apa. Aku berterima kasih padamu. Sungguh." Dia menarik nafas, "aku juga tidak tega dengan Donghan yang harus mendengarkan itu semua"
Guanlin mengangguk paham. Semua anggota pack sudah paham akan apa yang dimaksud.
"Do what you think the best for him."
--^^--
"Sihyun.."
"Ya, hyung?"
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Youngmin penasaran.
Bagaimana tidak, Sihyun hanya duduk di depan pintu belakang, memperhatikan Kenta, dan Yongguk yang sedang menjahili anggota termuda di pack itu, Seonho.
"Aku senang melihat Seonho. Dia masih seperti anak kecil." Sihyun terkekeh pelan
"Dia kan memang masih anak kecil.." Youngmin menjawab seadanya sambil mengusap tengkuknya yang mulai tidak nyaman
"Kenta juga. Dia orang yang sangat periang dan gampang berbaur" si omega yang lebih muda menghela nafas, "aku juga ingin seperti di--hei.. Apa kau baik-baik saja, hyung?" Sihyun meletakkan tangannya pada bahu Youngmin
"I don't think so" suara Youngmin seperti menahan sakit.
"Hyung, sepertinya kau harus masuk ke dalam" Sihyun berdiri, "ayo ku bantu" Youngmin menyambut uluran tangan Sihyun dan berusaha berdiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Pack of The Banished Ones (PD101 S2)
WerewolfManusia-manusia serigala yang dibuang karena dianggap membawa nasib buruk karena memiliki ke-abnormal-an dan membentuk sebuah keluarga baru yang penuh dengan keistimewaan. WARN! ?Boyxboy ?MPREG ?Male Lactation ?Mature content ?ABO universe ?Werewolf...