Truth

6.1K 1K 260
                                    

"Sudah?" Minhyun mengangguk mantap

"Okay. Aku akan mengantarmu pulang" Donghyun mengulurkan tangannya

Hari masih sangat pagi. Bahkan mentari masih bimbang untuk menampakkan sinarnya. Jarum jam baru saja berhenti diangka enam dan bunyi dentangan terakhir baru berbunyi.

Hanya ada empat orang yang terbangun. Minhyun, Donghyun, Hyunbin dan Donghan. Tentu saja Hyunbin memaksa Donghan untuk melihat Minhyun yerakhir kali sebelum anak itu pulang

"Apa Minhyun hyung harus pulang?" Hyunbin mengadahkan kepalanya menatap Donghan sambil terus memeluk kaki ibunya

"Tentu. Orang tua Minhyun pasti sangat khawatir"

"Tapi dia bisa tinggal disini. Seperti mama dan papa. Tinggal bersama"

"Tapi kalian bukan mama dan papa"

"Tapi.. Tapi.. Hyunbin kan akan menikah dengan Minhyun hyung" Donghan terkekeh mendengar jawaban polos itu

"Jika kau memaksakan keinginanmu, itu berarti kau egois. Apa Hyunbin anak yang egois?" Hyunbin buru-buru menggelengkan kepalanya

"Hyunbin tidak egois" Donghan tersenyum

"Tenang saja. Walau Minhyun pulang ke rumahnya, kalian kan masih dapat bermain bersama lagi"

"Kami berangkat dulu, ya" Donghyun mengambil topinya

Minhyun yang berdiri disebelahnya hanya melambaikan tangan lalu membungkuk, "terimakasih. Aku pamit dulu"

"Hyung! Sebelum kau pulang, mari membuat janji" kata Hyunbin

Minhyun hanya menatap kedua orang dewasa yang ada disana, seakan meminta respon dari mereka. Donghyun mengisyaratkan untuk melanjutkan perkataannya

"Berjanji apa?"

"Nanti, saat kita sudah besar. Kita akan menikah" Bibir tebal Hyunbin tertarik membentuk senyum lebar

Minhyun menaikkan alisnya, seakan menantang anak kecil yang lebih muda darinya, "kau masih kecil. Bahkan kepalamu hanya sepundakku"

Hyunbin mendengus, "if I grow this tall.." ia merentangkan tangannya secara vertikal melewati kepalanya sambil berjinjit, "..can I marry you?"

Minhyun masih menampakkan ekspresi yang sama, "Yes. Only if you grew taller than me" ia lalu menggandeng Donghyun, "ayo, paman. Hari sudah semakin siang"

"Kami duluan" mereka berdua keluar dan pintu utama kembali tertutup

Donghan melirik anaknya yang masih sangat senang, "so, what are you going to do now?"

"Growing taller! Taller than anyone!"

--^^--

Sihyun terbangun saat mendengar tangisan Hyungseob di ranjang bayinya. Ia baru saja akan bangkit dari tempat tidur saat menyadari seseorang bergerak tergesa-gesa dari balik selimut, merangkak dan turun dari ranjang

Omega itu mengusap matanya. Menghilangkan sisa kantuk agar ia dapat melihat lebih jelas.

"Ssh.. Seobbie.. Tenang ya.. Mama dan papa sedang tidur. Mereka lelah" suara pelan itu berkata

Sihyun mengernyitkan kedua matanya, mencoba menangkap objek ditengah remangnya penerangan dalam kamar itu. Ia menopang tubuh bagian atasnya dengan sikunya.

Dan ia melihat sosok Jinyoung. Berdiri di samping ranjang bayi. Kedua lengannya terulur masuk dari sela-sela jeruji kayu itu, menepuk nepuk pelan paha adiknya, mencoba meneangkan tangis bayi itu

Pack of The Banished Ones (PD101 S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang