Attack

6.6K 1K 547
                                    

"Ini buku.. Ayo ikuti aku. Bu-ku." Hyungseob hanya bertepuk tangan dan tertawa melihat kakaknya. Bayi itu duduk bersandar pada punggung ayahnya sementara Sihyun berada di sampingnya

Omega itu tersenyum lalu mengelus kepala Jinyoung, "mama tau kau ingin mengajari Seobbie supaya dapat berbicara. Tapi dia baru lima bulan"

Jinyoung menggidikkan bahunya, "well, Gunhee mulai bergumam saat ia berusia lima bulan"

"Tapi tidak semua bayi seperti Gunhee atau jenius sepertimu, Jinyoungie" Sihyun menyentuh ujung hidung anak pertamanya

"Seobbie juga akan menjadi jenius. Aku akan mengajarinya" tutur Jinyoung, "kau mau kan, Seobbie?" Hyungseob kembali tertawa sambil menggerakkan tangannya seperti ingin meraih sesuatu

Yongguk hanya diam memperhatikan kedua anaknya. Jinyoung sepertinya sangat protektif terhadap sang adik dan melihat dari sikap mereka berdua. Tiap orang pasti akan iri dengan mereka berdua.

"Aku tidak ingin mereka tumbuh"

"Eh?" Sihyun menatap Yongguk, seakan meminta penjelasan dari kata-katanya barusan

Yongguk menautkan alisnya, jemarinya sesekali menekan nekan pipi gembil Hyungseob, "look, he is so squishy! I don't want them to grow up so fast!" Ia berkata pelan namun penuh penekanan.

Sihyun menahan tawanya, "you are so whipped, my love"

Hari natal semakin dekat. Begitu juga semangat natal yang ada di mansion. Seluruh anggota pack sibuk mendekor mansion dengan berbagai macam hal.

"How could you get up there?!" Guanlin menarik kaki Gunhee yang tersangkut di pohon natal lalu merapihkan bajunya.

"I don't know?" Gunhee mencoba membela diri, "I was just jumping around, then I'm stuck"

Guanlin memutar bola matanya malas, "nice make up excuse. I wouldn't believe you, though" alpha itu menyentil dahi Gunhee, "sana, bantu mama di dapur. Kau terlalu berbahaya disini"

"Mama?" Hwanwoong berlari-lari kecil menuju ibunya dengan tubuh yang terlilit lampu untuk hiasan di pohon natal.

"Ada apa?" Tanya Euiwoong yang sedang sibuk membantu para omega memanggang kue

"Hwannie terlilit" ia hanya berdiri sambil mendongakkan kepalanya

"Kenapa bisa sampai terlilit?" Euiwoong lalu mulai melepaskan lampu itu dari tubuh kecil Hwanwoong

"Hwannie mau memasangnya ke pohon. Tapi tidak bisa" ia mengerucutkan bibirnya kesal

"MAMA! MAMA!" Hyunbin berlari dengan kaki kecilnya menuju mansion. Ia melompat untuk membuka gagang pintu lalu masuk mencari Donghan

"Hyunbin, jangan lari-lari.. Nanti jatuh" ingat Donghan

"MAMA! Teman Hyunbin!" Ia menarik-narik ujung kemeja yang Donghan kenakan

"Ada apa dengan temannya Hyunbin"

"PAMAN! PAMAN! Ada teman terluka!" Daehwi berteriak dari pintu belakang mansion

"Luka?" Kata itu menarik perhatian Youngmin

"Ada penyusup. Wangi yang berbeda." Yongguk berlari menuruni tangga dan keluar dari mansion

"PAMAN! BUKAN! ITU TEMAN!" Hyunbin kembali berlari mengejar Yongguk dengan kaki kecilnya

Hyungseob yang penasaran ikut menolehkan kepalanya kearah suara yang agak berisik. Ia hanya dapat duduk di sofa bersama kakaknya yang asik membaca buku bergambar

"Seobbie disini saja ya, dengan kakak. Kita tidak perlu keluar" Hyungseob hanya mengerjapkan mata bulatnya kearah Jinyoung

"Hwannie juga ingin punya adik seperti Seobbie" Hwanwoong berkata sambil mencoba naik ke kursi yang agak tinggi

Pack of The Banished Ones (PD101 S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang