The Loss

6.9K 1.1K 217
                                    

Guanlin membeku saat ia melihat di antara darah yang keluar dari tubuh Seonho. Omega itu sudah tak sadarkan diri dan sekarang di tangan Guanlin, ada gumpalan merah lunak berukuran kecil. Matanya terpaku pada gumpalan yang ada di telapak tangannya

"Guanlin ada apa?" Tanya Youngmin

"H-hyung" suaranya pelan, Youngmin yang penasaran pun mendekati Guanlin dan melihat sesuatu ditangannya

Youngmin terkesiap, "katakan, itu bukan--itu tidak terjadi kan?"

Alpha termuda itu menatap nanar gumpalan tersebut, "ini terjadi, hyung"

Youngmin menepuk pundak Guanlin perlahan, "aku tau ini berat, tapi kita harus cepat, atau Seonho akan kehilangan lebih banyak darah"

Sebenarnya omega yang lebih tua itu juga tidak tega, tapi mereka harus bagaimana?

Youngmin memperhatikan Guanlin yang telaten memberhentikan pendarahan Seonho, dengan wajah datarnya, dan airmata yang sesekali lolos dari matanya.

Youngmin hanya menghela nafas. Tidak ada pihak yang salah dan yang benar. Semua yang terjadi dalam mansion ini adalah murni sebuah musibah.

--^^--

"Baiklah. Aku akan mencabut pecahan-pecahan kaca ini dari punggungmu"

"Hyung, kau sudah tiga kali berkata seperti itu"

"Tahan ya.." Sihyun mengangguk. Yongguk mulai dari yang paling atas. Ia sudah memegang ujung kaca tersebut, lalu ia menarik tangannya lagi, "aku tidak bisa."

"Yongguk.. Kenapa?"

Yongguk berdiri dari ranjang lalu membuka pintu kamar, "aku akan memanggil omega yang lain. Aku tidak bisa melakukannya"

"Jangan bilang kalau sebenarnya kau takut darah" ucap Sihyun

Yongguk menatapnya aneh, "Sihyun. Entah sudah berapa banyak binatang yang sudah ku robek dengan gigiku. Aku tidak mungkin takut dengan darah"

"Lalu--"

"Aku tidak tega!" Yongguk mengusap wajahnya kasar, ia malu. Apalagi Sihyun terlihat seperti ingin tertawa, "Don't you dare laugh"

--^^--

"Kasar sekali sih!" Euiwoong mengoceh saat Haknyeon membersihkan dagu dan lehernya dari bercak darah dengan menggosoknya

"Kalau aku hanya mengelusnya, bercaknya tak akan hilang." Alpha itu terus menggosok bercak darahnya

Euiwoong mendengus pelan, "aku lapar"

"Iya, nanti kita makan"

"Aku mau kau yang masak" tangan Haknyeon berhenti menggosok

"Apa?"

"Kau yang masak"

"Ungie.. Kau tau kan kalau aku tidak pernah bisa menyentuh dapur" alpha itu mencoba memberi penjelasan

"Tapi anakmu ingin makan masakanmu.. Apa kau tega?" Euiwoong memang semakin keras kepala semenjak hamil dan ini membuat Haknyeon lelah

"Ya, nanti aku coba. Apa yang ingin kau makan?"

"Bukan aku.."

"Ya, baiklah. Anak kita. Apa yang ingin anak kita makan?"

"Steak saja" Euiwoong tersenyum lebar, "aku meminta yang mudah dibuat, lho" ia melanjutkan perkataannya yang membuat Haknyeon tersenyum masam

"Jika steak gampang, aku tidak ingin tahu apa yang susah dibuat"

--^^--

Seonho menggeliat sebentar sebelum membuka matanya perlahan, ia mengerjap-ngerjapkan maniknya, terkejut dengan cahaya yang langsung menusuk matanya. Tenggorokannya seakan terbakar. Beberapa detik kemudian ia menyadari bahwa dia terbaring di atas ranjang empuk.

Pack of The Banished Ones (PD101 S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang