Panic

6.7K 1K 506
                                    

Youngmin sangat ingin bertanya apa yang terjadi, tetapi ia mengurungkan niat itu saat melihat Guanlin yang sudah nyaris putus asa.

"Guanlin.. Kita harus mengeluarkan bayinya secepat mungkin lalu menjahit luka yang terbuka agar darahnya berhenti mengalir" alpha muda itu mengangguk lalu mengerjakan semua yang dikatakan oleh Youngmin

Sementara Youngmin merasakan dejavu. Ia merasa terlalu familiar dengan semua kejadian yang berlangsung sekarang ini.

Walau ia sangat berharap, akhirnya akan berbeda dari yang sebelumnya.

"Tenang, Guanlin. Matemu orang yang kuat." Ia tau seberapa gugupnya Guanlin.

Jika ia menjadi Guanlin, mungkin Youngmin tak akan dapat setegar alpha itu.

Setengah jam mereka berkutat dengan persalinan itu. Selama itu pula Seonho tidak kunjung sadarkan diri.

Guanlin nyaris menangis jika bayinya tak mengeluarkan suara nyaring lebih dulu saat berhasil ditarik keluar.

Youngmin langsung mengambil alih bayi itu, "sana, cepat tangani lukanya. Biar aku yang mengurus bayi ini sementara"

Guanlin mengangguk dan mulai menyiapkan alat-alat untuk menjahit luka terbuka itu. Sesekali matanya melirik kearah Seonho.

Memastikan apa dada omega itu masih bergerak saat ia menarik nafas dan membuangnya.

"Kau harus kuat, Seonho." Guanlin seolah berkata pada dirinya sendiri dengan suara yang sangat pelan.

Guanlin menjahit luka itu dengan telaten. Seakan tidak ingin sedikitpun menyakiti matenya. Ia menggunting benang untuk menjahit luka itu dan berdiri menatap matenya penuh harap.

Perlahan Guanlin berjalan menuju Seonho. Menggenggam tangannya. Ia akan menggunakan kelebihannya. Walau akan sangat menguras tenaganya. Demi Seonho.

Ia hanya ingin Seonho membuka matanya. Kembali sadar. Melihat bayi mereka. Ia hanya ingin melihat matenya menangis bahagia karena bayinya telah lahir.

Bayi kecil yang sudah terdiam itu kembali menangis. Seakan merasakan hawa ketegangan di dalam ruangan itu.

"Sini, biar ku gendong" Guanlin mengulurkan tangannya pada Youngmin, memberi tanda bagi omega itu untuk memberikan bayinya

Bayi laki-laki itu terdiam ketika sudah berada di gendongan Guanlin.

"Taruh bayinya di dada Seonho." Ujar Youngmin

Guanlin melepaskan genggaman tangannya, dan menaruh secara hati-hati, bayi itu diatas dada Seonho. Memposisikannya tepat pada detak jantung matenya.

"Ia baik baik saja. Percayalah"

--^^--

Euiwoong memijit pelipisnya. Ia bingung mengapa Hwanwoong tidak juga terlelap. Padahal tangisannya sudah sangat menjelaskan bahwa ia mengantuk dan mulai rewel.

Haknyeon menggendong bayi itu setelah beberapa saat yang lalu, Euiwoong yang melakukannya.

Euiwoong menahan air matanya. Entah mengapa ia merasa gagal hanya karena tidak dapat menidurkan Hwanwoong. Ia tau itu sebuah hal yang bodoh, tetapi ibu macam apa yang tidak mampu menidurkan anaknya sendiri?

"Ungie.. Lebih baik kau tidur. Mungkin Hwannie memasuki fase teething, makanya ia rewel"

"Tapi ia tidak demam. Ia juga tidak menggaruk gusinya" balas Euiwoong

"Okay, mungkin ini memang harinya untuk rewel. Sudah, tidak apa-apa. Biar aku yang membujuknya agar terlelap"

"Haknyeon. Itu seharusnya bagianku"

Pack of The Banished Ones (PD101 S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang