Chapter 4

4K 365 1
                                    

*SasukexNaruto*
.
.
.
"Ada apa nak? Kau terlihat kebinguangan" tanya Teuchi saat melihat Sasuke yang kebingungan.
"Maaf paman...Dompetku tadi dicopet dan aku—" ucap Sasuke.
"Waaahh kasian sekali kau. Baiklah, anggap saja ini adalah hadiah dariku karena sebentar lagi anak perempuanku akan menikah" ucapnya sambil menepuk bahu Sasuke lalu pergi kedalam sambil membawa mangkuknya. Tapi meskipun begitu Sasuke terlihat ragu untuk meninggalkan tempat duduknya. Sampai seorang pemuda yang sepertinya seusianya berlari masuk kedalam kedai ramen.
"YO! Paman" panggilnya.
"Ah! Kau datang juga...Naruto" ujar Teuchi saat melihat pemuda yang memanggilnya.
"Heheh maaf aku lama, hari ini pembeliku cukup banyak...Paman tolong buatkan satu, yang ukuran jumbo yah" ujar Naruto dengan ceria.

"Paman, Boleh aku mencuci piringmu?" tanya Sasuke sambil menoleh kearah Teuchi.
"Aah! Sudah lupakan saja, kau boleh pergi sekarang" ucap Teuchi lagi.
"Ini pesananmu Naruto"

"Paman, ada apa dengannya?" tanya Naruto sambil menujuk Sasuke.
"Dompetnya dicopet, kasihan sekali bukan ditambah lagi sepertinya dia baru saja tiba dikota ini" cerita Teuchi.
"Paman percaya pada kata katanya? Bisa jadi kalau dia menipumu paman, sekarangkan banyak penipuan. Dia hanya ingin makan dengan gratis disini" ucap Naruto sambil manatap sinis kearah Sasuke yang membelakinginya dan jarak mereka cukup jauh. Tapi Sasuke mendengar suara Naruto dengan jelas.
"Tidak mungkin otang seperti dia penipu. Coba kau lihat barang barang yang dia bawa? Semuanya terlihat begitu mahal...Dan gomong gomong Naruto, Apa kau masih mencari guru untuk sekolah didesamu?" tanya Teuchi.
"Uumm..Masih" ucap Naruto.
"Bagaimana kalau dia, dia terlihat sangat pintar...pasti dia seorang guru" Naruto yang mendegar saran Teuchi pun melihat kearah Sasuke yang masih duduk ditempatnya.
"Hmmm...memang sih, dia terlihat tampan—Aouu.." tepat saat Naruto bicara seperti itu Teuchi langsung memekul kepalanya.
"Paman ini apa apaan sih, aku kan cuma bercanda. Tapi terimakasih untuk idenya, ini uangku" ujar Naruto.
"Sudah tidak perluh, aku berikan gratis untukmu"
"Waaaahh...Terimakasih paman" ucap Naruto lalu berjalan kearah Sasuke. [Kedai Ramen milik Teuchi kecil jadi bangkunya juga ada diluar]
.
.
.
"Hai, boleh aku duduk?" tanya Naruto tapi belum Sasuke menjawabnya Naruto sudah duduk didekatnya.
'Untuk apa dia bertanya kalau dia sendiri sudah duduk' batin Sasuke.
"Aku dengar kau dicepet yah? Kasihan sekali...Sudah punya tempat untuk menginap?" tanya Naruto sambil tersenyum.
"Belum" jawab Sasuke singkat.
"Bagaimana kalau dirumahku? Apa kau bisa mengajarai anak anak kecil didesaku? Aku sudah membangun sekolah didesaku tapi sangat susah mendapatkan guru yang jujur" ceritanya.
"Lalu...kenapa kau ingin aku mejadi guru disana? Bukannya kau bulang kalau aku ini adalah penipu yang hanya ingin makan dengan gratis" ujar Sasuke sambil menatap tajam kearah Naruto.
"Kau mendengarnya...Ma—Maafkan aku, Aku-" tiba tiba Sasuke berdiri dan melangkah pergi.
"HAY!" Naruto pun mengejarnya.
"Hay kau marah? Aku mohon jangan pergi, kau bisa mengajar mereka kan?" ujar Naruto sambil terus mengikuti Sasuke.
"Berhenti mengikutiku" teriaknya lalu berlari menjauhi Naruto. Tapi ada orang yang menabarak biola Sasuke hingga terlempar ketengah jalan.
"Sial, Biolaku" Naruto yang melihat Sasuke sangat cemas dengan biolanya pun melihat ketengah jalan.
'Heh...Mobil itu tidak mau berhenti' Naruto yang melihat mobil pun langsung berlari kearah biola Sasuke.
"HAY AWAS ADA MOBIL!!" semua orang terlihat panik saat Naruto berlari ketengah jalan dan mengambil biolanya.

Saat biola Sasuke sudah ditangannya, Naruto tidak bisa mengerakan tubuhnya saat melihat mobil itu semakin mendekat.
'Tidak...' BRUKK

"Huh??"
"APA KAU BODOH HAH?! KENAPA TIDAK MENGHINDAR?!!" teriak Sasuke yang tadi mendorong Naruto kepinggir jalan hingga tubuh mereka jatuh kejalan.
"....Hehehe aku dapat biolanya" ucapnya sambil tersenyum bodoh kearah Sasuke.
"Ckk" Sasuke berdiri dari atas tubuh Naruto dan mengambil biolanya lalu berbalik membelakangi Naruto. Satu senyuman tipis yang tidak dilihat Naruto terukir dibibir Sasuke.
"Baiklah, aku menyerah kalau kau tidak ma—"
"Berapa bayarannya?" tanya Sasuke tiba tiba, masih membelakangi Naruto.
"Uum...Ti-tidak banyak. Desa kami kecil jadi aku tidak bisa membayarmu dengan uang yang banyak. Itulah kenapa banyak yang menipuku, padahal menyekolahkan anak anak didesa adalah mimpiku" ujar Naruto.
"Aku terima" ucap Sasuke.
"Eh? A—Apa?" tanya Naruto masih tidak percaya. Sasuke dengan perlahan membalikan tubuhnya.
"Aku terima. Aku butuh uang untuk membayar paman yang ada dikedai ramen tadi" Naruto menatap tidak percaya kearah Sasuke.
"Ada apa? Kenapa kau masih menatapku?" tanyanya.
"Ma—Maaf karena menuduhmu tadi. Namaku Namikaze Naruto, salam kenal" ujar Naruto sambil mengulurkan tangannya. Sasuke menatap tangan Naruto lalu melihat Naruto yang tersenyum kearahnya.
"Uchiha Sasuke" ucap Sasuke sambil membalas salam Naruto.
.
.
.
.
.
TBC

Cinta Sejati [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang