Chapter 8

3.1K 322 11
                                    

*SasukexNaruto*
.
.
.
Brak Brak Brak

"Minato sama... Minato sama..." teriak diluar rumah membuat Minato, Kushina, Naruto dan juga Sasuke terbangun.
Clik
"Ada Apa kau membangunkan kami Shion?" tanya Minato.
"Sekolahnya...SEKOLAHNYA TERBAKAR SEMALAM!" teriaknya.
"APA?!" teriak Naruto dan langsung berlari keluar diikuti Sasuke dan yang lainnya.

Naruto berjalan lemas kearah depan saat melihat sekolah yang sudah dia bangun hancur karena api.
"Maafkan kami Naruto-kun Kami tidak bisa menyelamtkan semuanya" ujar Shion. Tapi Naruto hanya diam saja.
"...." Tampa mengucapkan apa pun Naruto berlari meninggalkan sekolah itu dan saat Sasuke akan mengejarnya. Tangannya ditarik Shion.
"KAU! pasti kau yang melakukan semua ini kan?" tuduh Shion secara tiba tiba.
"HAH?!" penduduk mulai mengelilingi Sasuke.
"Apa benar itu? Apa benar kau yang melakukannya?!" tanya salah satu penduduk.
"Kenapa kalian langsung menuduhku seperti itu? Kita bisa mencari bukti ditempat ini kan..?" ujar Sasuke sambil menujuk sekolah.
"Bukti ? semua sekolah sudah terbakar habis, mana ada bukti?" ujar Shion meremehkan.
"Kalau begitu kenapa kau menuduhku?" tanya Sasuke dengan geram.
"Karena nona Shion punya kemampuan untuk melihat kebohongan dan masa depan" ujar  Sai pelayan setia Shion.
"Yah, itu benar dan tadi malam aku melihat masa depan sekolah ini. Aku melihat kau yang membakarnya" ucapnya sambil menujuk Sasuke.
"Kalau begitu dia harus diusir dari sini Minato-sama" ujar penduduk desa.
"YA ITU BENAR, USIR DIA!!"
"KALIAN....!" Sasuke yang tidak bisa menahan amarahnya lagi mulai maju dengan tangan tergepal tapi dia berhenti melakah saat Minato menghentikannya.
"Ckk" Saat melihat itu Sasuke langsung pergi dari sana. Sedangkan Minato sempat melihat kepergian Sasuke.
"Sayang, ini—"
"Tenang saja Kushina, Aku akan meluruskan semua ini. Semua akan baik baik saja" ujar Minato menenagkan.
"Tapi kau akan bersikap adil, kan?" tanya Kushina memastikan.
"Tentu, meskipun aku tidak suka dia" ujar Minato.

*SasukexNaruto*

Brakk

Sasuke masuk kekamarnya sambil membanting pintu kamarnya.
"Sial, pasti dia akan langsung mengeluarkanku dari desa ini" ujar Sasuke sambil duduk dikasurnya. Sasuke melihat dimeja kecil didekatnya. Disana ada senar yang kemari dibelinya bersama Naruto dikota Suna.
"Aku tidak mau pergi dari sini...Aku menyukainya...Kami-Sama aku mohon" ujar Sasuke sambil menggenggam senar yang dia beli.

Sasuke menyadari satu hal, yaitu dia mencintai Namikaze Naruto.

Clek

Pintu kamar Sasuke terbuka dan muncul Minato disana.
"Sa—"

"Aku mohon beri aku kesempatan..." Sasuke berdiri dari duduknya.
"..Aku akan membuktikannya pada mereka, kalau aku tidak persalah. Anda tau sendiri kan? Kamari aku dan Naruto pulang malam karena truk yang kami gunakan tiba tiba berhenti...Aku mohon, aku masih ingin mengajar disini" ujar Sasuke dengan penuh keyakinan.
"Haaah...Aku memang ingin memberimu kesempatan bocah. Aku sudah mengatakannya pada penduduk desa. Kalau kau tidak bisa menemukan bukti hingga besok pagi, kau akan aku usir dari desa ini" jelah Minato.
"Hn? Tapi, bukannya anda—"
" aku memang membencimu dan masih tidak mempercayaimu. Tapi aku selalu adil dalam melakukan tugasku sebagai kepala desa. Dan sebaiknya kau jangan menyia nyiakan kesempatanku, cepat pergilah mencari bukti" perintah Minato.
"Baik, Terimakasih banyak Minato-san" Sasuke pun dengan semangat berlari pergi.
'Kenapa dia semangat sekali? Apa benar dia sanggat ingin mengajar disini ?' batin Minato.

'Naruto, Aku akan berusaha agar aku bisa tetap tinggal disini bersama denganmu' batin Sasuke sambil berlari.

Sedangkan ditempat yang cukup mewah.

Pyaaarrrrr~

"Kepala desa brengsek itu beraninya dia" ucapnya dengan geram.
"Tolong jangan melempar apa pun la—"
"DIAM!!" bentaknya.
"Aku tidak akan membiarkan anak kota itu memiliki Naruto-kun. Ramalan itu....akan aku hentikan" ujarnya sambil menyeringai.

*SasukexNaruto*

"Haaah...tidak ada apa pun disini, bagaimana ini..." ujar Sasuke yang sudah berantakan karena terus mencari disekitar banguna yang sudah terbakar.

Tap_

"Kau tidak boleh menyerah seperti itu, Sensei" Sasuke melihat anak anak kecil didepannya dan semua itu adalah muridnya.
"Kenapa kalian ada disini? Apa orang tua kalian tidak melarang kalian?" tanya Sasuke saat melihat semua muridnya.
"Hehehe kami melarikan diri" ujar Konohamaru dengan bangganya.
"Melarikan diri? Apa aku pernah mengajarkan itu?" terlihat Sasuke yang sekarang sangat marah.
"Kau ini, Sudah aku buoang jangan mengatakan itu" bentak Sakura sambil memukul kepala Konohamaru.
"Merepotkan, kami ingin membantumu Sensei" ujar Shikamaru.
"Kami yakin Sensei tidak bersalah" ujar Tenten.
'Awalnya...aku hanya memikirkan Naruto dan aku kira aku tidak terlalu berpengaruh disini' batin Sasuke.

"Hmfh ternyata aku salah" ujar Sasuke sambil menahan tawanya.
"EH?!" sedangkan semua muridnya menatap bingung kearahnya.
"Bukan apa apa, baiklah...ayo kita mulai mencari. Ini seperti permainan detektif" ujar Sasuke.
"UWAAAAH DETEKTIF!!" teriak Lee dan Konohamaru yang mulai bersemangat.
"Dasar bodoh" cibir Sakura dan mendapat anggukan dari teman perempuannya.

"Anu...Boleh aku ikut membantu?"

"Tentu sa—" Sasuke menghentikan ucapannya saat melihat Naruto.
"Kau...Bagaimana bisa tau aku disini dan...soal ini?"
"Tousan yang memberitahuku saat aku pulang tadi, maaf meninggalkanmu sendiri" ucap Naruto.
"Tidak apa apa, kau pasti sangat terkejut" ujar Sasuke sambil tersenyum.
"Aku juga....percaya padaku. Sebenarnya aku selalu bercaya padamu" ujar Naruto tampa sadar.
"Hn?" Naruto terkejut dan baru menyadari ucapannya.
"Eh? Etto...Me-mencari..Aku mau meulai mencari..mencari.." Naruto terlihat salah ringkah hingga tak melihat batang kayu yang sangat besar hingga membuatnya tersandung tapi syukurlah Sasuke menangkap tubuh Naruto sebelum jatuh.
"Kau...benar benar lucu" blush

Saat melihat wajah Naruto yang memerah, Sasuke mulai mendekatkan bibirnya keaeah bibir Naruto, tapi...

"Naruto-san...Sasuke sensei... Kita harus kerja loh" ujar Konohamaru. Karena terkejut Naruto dan Sasuke menoleh bersamaan dan terlihat anak anak yang masih sd itu duduk dengan tenang melihat kearah mereka.
"Waahhh...ini yang dimanakan drama percintaan" ujar Ino dengan wajah memerah.
"Hum hum" Sakura menganggukkan kepalanya.
"He—hehehe" terlihat Naruto yang semakin memerah.
"Kalian dengar ini baik baik, jangan katakan itu pada siapa pun, Oke?" ujar Sasuke.
"SIAP BOS!!" teriak mereka semua sambil hormat kecuali Shikamaru yang menguap.
"Baiklah, ayo kita mencari bukti" ajak Sasuke.
"Tidak perluh Sensei, Karena saat Sensei asik bermersaan kami menemukan ini.." ujar Shikamaru sambil memperlihatkan kalung dengan lonceng kecil.
"Kalau tidak salah...ini milik nona Shion-san" ujar Sakura.
"Hmm itu benar, ini milik Shion. Tapi kenapa dia membakar sekolahnya?" ucap Naruto heran.
"Kita akan tau secepatnya" ucap Sasuke.
"Lebih baik kalian kembali kerumah masing masing, Aku tidak ingin kalian dimarahi orang tua kalian" ujar Sasuke dan mereka pun pergi.

Dan akhirnya hanya tinggal Sasuke dan Naruto.
"Etto...A-ayo kita temu Tousan" Saat Naruto akan melangkah pergi Sasuke menarik tangannya kearah tembok yang masih berdiri.
Brukk

Sasuke menempelkan Naruto ke tembok membuatnya terkurung antara tubuh Sasuke dan tembok.
"Dorong aku kalau kau tidak menginginkannya" ucap Sasuke lalu mencium bibir Naruto.
Tangan Naruto yang masih ada disisi kanan dan kiri mulai naik dan...

"Mmmhh...Uggg..mmm"

Tangan Naruto memeluk leher Sasuke.
"Uwaah~"
Setelah melepaskan ciumannya Sasuke memeluk Naruto.
"Sukidayo" ucap Sasuke.
.
.
.
.
.
TBC

YEEEEEE!! AKHIRNYA NARU JADIAN.
jangan lupa vote dan komennya...👇👇👇

Cinta Sejati [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang