Aku mengaguminya,
Slalu menatap punggung bidang itu dari kejauhan.
Tak mau berharap banyak olehnya, walau sekedar berharap dia membalas senyum ku pun, aku tak berani mengharapkannya.
Karna ku tau itu terlalu mustahil.Dia itu bagai udara yang memberi kesejukan dan menghidupkan.
Tapi sayang terkadang dia seperti asap, menyesakkan.Dia juga seperti mawar, indah namun menyakitkan.
Seperti senja, indah walau hanya sesaat.
Aku tau mencintainya adalah hal paling menyakitkan dalam hidupku.
Tapi mengapa aku tak pernah bisa berhenti mencintai orang yang slalu menyakitiku?Bahagiaku jika bersamamu.
Tapi bahagiamu jika kau tak melihatku dibumi ini.Menyakitkan memang,
Tak apalah aku sudah biasa tersakiti olehnya.
Melihatnya bahagia setelah membuat ku menangis pun aku bahagia.Tak apa aku tersakiti yang penting aku masih bisa menatap senyum manis mu itu.
Walau pun ku tahu senyum itu untuk orang lain.Kalian mungkin akan menganggapku wanita bodoh setelah membaca ini.
Ya, kalian benar.
Aku memang wanita bodoh yang terlalu dibutakan oleh cinta.
Sampai tak sadar banyak lelaki lain diluaran sana yang lebih baik darinya, tapi ku masih tetap mengharapkannya.Maaf,
Maafkan aku,
Maafkan kebodohanku ini.Bekasi,
Sel, 19/09/2017 21:50 WIB
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah yang tlah usai
Short StoryRanking # 9 - Qoutes ( 28 Mei 2020 ) # 5 - Qoutes ( 17 Agustus 2020 ) Masalalu itu tak harus dikenang, Tapi jangan pula dilupakan. Aku belajar banyak dari masalalu. Ya, aku tau. Itu smua memang tlah usai. Tapi maaf otakku tak mampu melupakan smuan...