Seumpama sebuah cerita,
Mungkin kau itu pemeran utamanya. sedangkan ku hanya seorang piguran, Nampak tapi slalu diabaikan, lain denganmu yang sangat penting peranannya.
Jika tak ada kau, takkan ada pula ceritanya.
Beda dengan ku, jika tak ada aku pun ceritanya akan tetap berjalan.Kita ini seperti apa ya? Mungkin filosofisnya seperti air dan minyak. Filosofis basi! Tapi memang begitu adanya. Kau dan aku takkan bisa menyatu. Mau berjuang seperti apapun, jika semesta tak berpihak pada kita, apa kita harus memaksanya? Ingat, segala sesuatu yang dipaksakan itu takkan baik, begitupun soal hati.
Aku tak perna memaksamu untuk mengetahui perasaanku, aku juga tak berharap kau membalas rasaku.
Biarkan semuanya berjalan layaknya air. Berhembus layaknya angin.
Biarkan semuanya berjalan dengan semestinya, jangan memaksakan agar cerita ini berakhir indah, ingat sang penulis skenario lebih paham mana yang terbaik untuk kita.Biarkan aku menjadi seorang yang slalu memandangi punggung belakang mu, melihat sela sela jari itu diisi dengan jari wanita lain.
Biarkan aku yang masih bertahan sendirian disini, kau jangan menoleh kearahku sedikit pun. aku tak ingin kau menatapku hanya karna belas kasihan, aku ingin kau menghampiri ku tulus karna rasa mu.
Biarkan Aku tetap menatap mu dari kejauhan tak berharap kau menoleh. Melihat mu saja sudah cukup membuat hatiku tenang.
Tetaplah disana, berbahagialah dengan dia yang kau mau, jangan pedulikan ku disini.Bekasi,
Sel, 24/10/2017 21:55 WIB
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah yang tlah usai
Short StoryRanking # 9 - Qoutes ( 28 Mei 2020 ) # 5 - Qoutes ( 17 Agustus 2020 ) Masalalu itu tak harus dikenang, Tapi jangan pula dilupakan. Aku belajar banyak dari masalalu. Ya, aku tau. Itu smua memang tlah usai. Tapi maaf otakku tak mampu melupakan smuan...