Chapter 10- Diantar..

26 3 4
                                    

"Bangun lo, kebo!" Afkan kembali mengoyangkan tubuh Shila di atas kasur empuknya.

Shila sedikit demi sedikit membuka matanya, perlahan sinar mentari di jendela menyeruak ke dalam matanya dan membuat matanya menyipit karena silau.

"Bi Inah, sekarang jam berapa emang?" jawab Shila yang masih menyipit dan terlihat masih mengantuk.

Afkan rasa, Shila memang sedang sulit dibangunkan. Afkan mengambil segelas air di nakasnya dan..

Byurr!!

"Bi Inah palalu botak! Buruan bangun! Sekarang kita sekolah, jangan sampe citra gue yang selalu dateng pagi ternodai sama kelakuan bejat lo yang suka ngebo!" ucap Afkan dengan suara baritonnya.

Shila shok dan segera matanya membulat. "Ihhh apaansih?! Jangan kasar juga kali. Aku kan gaktau kalau sekarang aku ada di kamer kamu. Idih!!" jawab Shila sambil mengelap wajahnya yang menyisakan banyak air disana.

"Udah, sekarang lo mandi. Gue tunggu di bawah!" ucap Afkan sambil mulai berlalu.

"Oh iya, lo pake piyama itu lagi aja. Gue gaada baju cewe." ujar Afkan, lalu setelahnya ia benar benar berlalu.

Cowo sialan!

"Gapunya hati banget sih! Heran deh kenapa cewe cewe selalu nguntit dia." Shila mulai menggerutu dan masuk ke dalam kamar mandi.

***

Afkan memasuki mobil sportnya, mengambil kacamata di saku seragam dan mulai membuat rambut yang khas di kepala.

"Mana tu cewe, lama banget."

Shila terlihat mencium tangan Kak Jess. Haha lucu sekali jika dia memakai piyama yang masih setengah basah. Shila mulai membuka mobil Afkan dan duduk di sebelah Afkan.

"Lo jangan cari muka sama kaka gue." ucap Afkan sambil memundurkan mobil dari garasi.

"Lo beruntung nyokap bokap gue hari ini gak pulang." lanjutnya.

Shila tak mendengar ucapan Afkan, Shila tetap saja berusaha mengeringkan baju piyama Afkan dengan sapu tangan yang entah milik siapa.

"Heh. Kalo gue ngomong tuh di jawab!" ucapku sambil menarik sebelah tangannya yang memegang sapu tangannya.

"Ih, biasa aja kali! Aku juga denger." jawab Shila jutek. Bibirnya terlihat maju karena kesal.

Haha! Cupu!

Afkan memajukan mobilnya menuju sekolah. Sesekali dia melirik ke arah Shila yang masih terlihat cemberut. Mungkin karena kejadian tadi pagi.

"Baju lo yang semalem mana?" tanya Afkan membuka percakapan.

"Di ambil kaka kamu. Katanya dia mau pinjem buat contoh baju." jawab Shila yang masih terlihat kesal. Afkan hanya ber - Oh ria.

Shila menyalakan ponselnya, dan terlihat beberapa pesan dan panggilan tak terjawab dari Mang Ciko.

From Mang Ciko:

Non dimana??

Maaf non, saya tadi ketiduran..

Non, Tuan mencari non..

Non, jawab Mang Ciko..

Maaf non, Mang gak jemput non..

Non, tuan mencari non..

...

Dan masih banyak lagi.

QueenizaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang