Hari ini adalah hari pertama Shila masuk sekolah baru. Bukannya dia tak suka dengan sekolahnya yang baru, namun rasa malasnya untuk memulai perkenalan lagi rasanya melelahkan.
Shila memperbaiki dasi barunya dan mengikuti langkah guru kesiswaan yang sedia mengantar Shila ke kelas baru nya. Shila mendongak ke atas, melihat nama kelas nya "X-ips-4". Kali ini dia mengenali kelas barunya.
Shila dipersilahkan masuk oleh sang guru kesiswaan. Dia melihat ada seorang guru yang mengajar murid murid disana. Seketika kelas hening saat melihat dirinya. Shila berjalan percaya diri ke dalam ruangan.
"Hai.." sapa Shila ramah dengan melambaikan tangan kanannya.
Sedetik setelah itu, murid murid disana membalas sapaan Shila "HAI!!!" . Namun ada saja murid yang cikikikan.
"Kenalin nama kamu." ucap sang guru pengajar.
Shila dengan malasnya menyebut namanya di depan teman teman barunya itu.
"Nama saya Shila Queenie. Salam kenal ya semuanya." aku Shila memperkenalkan nama dengan senyum kicut.
"Hai Shillaaaaaa.." respon teman teman barunya antusias.
"Lo pindahan dimana?" Tanya seorang laki laki bertubuh besar di meja depan.
"Bandung." jawab Shila malas dengan senyum palsunya.
"Ohh lo cewe bandung ya.." ucap perempuan sebelah laki laki bertubuh besar tadi.
"Ok Shilaa. Kamu bisa pilih tempat duduk kamu dan mengikuti pelajaran saya." sang guru pengajar mempersilahkan Shila duduk.
Shila berjalan menuju sudut, karena terlihat ada bangku kosong disebelah seorang laki laki dengan menggunakan kacamata.
" Boleh?." Shila meminta izin untuk duduk di sebelah lelaki itu.
"Iya boleh." Jawab lelaki itu.
Shila menyimpan tas nya di belakang, lalu mengeluarkan satu buku kosong untuk mencatat materi yang ditulis sang guru pengajar.
"Lo beruntung masuk kelas nya pas lagi diajarin guru killer ini." bisik lelaki itu secara tiba tiba.
"Hah? Kenapa?" tanya Shila yang kebetulan mendengar penjelasan sang chairmatte.
"Sebenernya kelas ini gila. Lo bisa aja di ledek atau digoda sama Bianca atoga Rachel. Bisa juga sama Bevan sama geng nya." jawab lelaki itu dengan nada pelan.
"Ohh gitu yah. Tapi aku gak begitu peduli." tutur Shila santai sambil menulis materi di papan tulis.
Lelaki itu tidak menjawab percakapan itu. Mereka berdua terdiam sambil mencatat materi.
"Fian." bisik lelaki itu secara tiba tiba.
"Hah? Kamu ngomong apa?" Tanya Shila perlahan.
"Nama gue Fian." bisik lelaki itu---Fian.
"Ohh, salken ya." jawab Shila dengan sedikit berdecik karena sungguh, Fian mengganggu konsenterasinya saat menulis materi.
"Lo---"
Pertanyaan entah pernyataan yang akan diajukan Fian tiba tiba tertunda karena bel istirahat berbunyi. Tak disangka, Shila masuk kelas barunya saat mulai menuju jam istirahat.
Fian tiba tiba langsung meminta izin pada Shila untuk segera menghindar dari kursinya, karena ia kebelet pipis. Shila berdiri dan membiarkan Fian berlalu. Shila memasukkan bukunya kedalam tas, namun tiba tiba ada yang menggebrak meja nya. Shila sejenak melihat siapa yang menggebrak mejanya. Dia melihat wanita dengan rambutnya yang tersanggul jeday dengan wanita di belakangnya.
"Haiii.." Sapa wanita itu ramah dan tampak kegirangan.
"Lo kaget yah? Wahahahahaha sorry yaa." lanjut wanita itu semangat.
"Iya gapapa kok he he." jawab Shila berusaha ramah.
"Lo Shila kan? He he. Nama gue Chloe." tutur wanita itu sambil mengulurkan tangannya.
Wajahnya yang terlihat bule memang sudah memastikan bahwa wanita itu ada darah keturunan luar negeri. Tak ayal namanya pun seperti nama orang luar negeri.
Shila menjabat tangan Cloe dengan lembut.
"Shila." jawabnya.
"Oh oh oh.. Kalo gue Vivian." sapa wanita di belakang Chloe dengan paksa.
"Ihhhh lo bisa sabar gak? Gue lagi salaman juga ih." ketus Chloe kepada temannya itu---Vivian.
Vivian hanya terkekeh, dan menyalami Shila. Shila membalasnya dengan senyum.
"Lo mau ke kantin bareng kita gak?" ajak Vivian.
"Oh kayanya engga deh, kalian aja. Aku mau ke toilet dulu." jawab Shila dengan senyum palsu.
"Yaudah deh, ayok Chloe." ajak Vivian pada Chloe di sebelahnya.
Shila bukannya tidak ingin ke kantin. Tapi dia masih belum siap untuk akrab dengan teman baru, lagi pula, keinginannya untuk buang air kecil tak bisa di bendung lagi. Shila berlari kecil mencari toilet perempuan, namun ia kesulitan karena dia belu tau banyak tentang seluk beluk sekolah barunya itu.
Tak lama akhirnya ia menemukan toilet itu. Namun alangkah terkejutnya dia saat memasuki toilet, ia mendapati seorang lelaki sedang merokok di toilet perempuan.
"Ihhh kamu ngapain di wc cewe?!?" teriak Shila dengan menunjuk Lelaki itu.
"Eh! Lo ngapain kesini?!" lelaki itu malah balik bertanya seakan lupa bahwa toilet itu hanya untuk perempuan.
"Ih inikan wc cewee." jawab Shila dengan tangan yang masih memegang selangkangannya karena harus menahan rasa ingin buang air kecil.
"F*ck!! Lo ganggu aja! Gue lagi enak enak nongki. Lo kalo mau pipis ya lewat aja, gausah hirauin gue." tutur lelaki itu lantang namun dengan nada yang agak dipelankan karena takut ketahuan orang lain.
"Ih gamau! Aku cewe sedangkan kamu cowo! Aku gamau kalo kamu sampe ngintip." jawab Shila tegas.
"Gue gaakan ngintip tenang aja! Udah buruan sana! Lo jangan bikin gue jadi ketauan orang lain dasar idiot." ucap sang lelaki dengan menekan kata 'idiot' pada Shila.
"Ihh gatau ah. Gak tahan." jawab Shila sambil terbirit birit masuk ke salah satu bilik kamar mandi.
Shila menyelesaikan urusannya dengan kantung kemih di dalam bilik kamar mandi dalam beberapa saat. 3 menit berlalu, dia keluar dari kamar mandi dan mendapati laki laki tadi masih merokok dengan tenang nya di dekat pintu utama kamar mandi perempuan.
Ini cowok gila apa?! batin Shila sebal.
"Heh!" tegur Shila dengan nada agak tinggi.
"Kamu bisa ngelakuin hal ini di tempat lain!" Lanjut Shila sambil merebut rokok yang sedang dihisap laki laki itu.
Laki laki itu tertegun dalam sesaat. Emosinya terlihat mulai memuncak, terlihat dari raut dahinya yang mulai melihatkan kerut kerut amarah. Shila mundur dan hanya bisa mengutuk laki laki itu dalam hati saat laki laki itu mulai mendekat.
Damn!
"Lo apa apaan sih?! Gue gak ganggu lo lagi pee! Dan sekarang lo ganggu gue pas lagi kayak gini!" tekas lelaki itu dengan suara yang agak kasar.
"Iya sorry. Tapi harusnya kamu gak usah ngerokok di wc cewek juga! Gak sopan!" jawab Shila dengan berani namun agak sedikit gemetar.
"Persetan sama lo! Gue muak." amuk laki laki itu dan mulai berlalu dari hadapan Shila.
Shila hanya mematung tak percaya.
What the hell is he? Dasar cowok brandal! Batin Shila sambil berdecik kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queeniza
Genç Kurgu"Gue suka sama lo Shil, gue yakin lo gakan sama kaya cewe terdahulu gue." kata Afkan. Shila hanya mematung. Melihat reaksi Shila, Afkan langsung menangkup wajah bulat Shila. Shila dengan spontan menatap wajah Afkan dengan jelas. "Shil, gue gaktau ap...