Chapter 5- Afkan Bagaskhara.

35 7 0
                                    

Hari ini, seperti biasa Shila bersiap siap untuk sekolah. Sudah seminggu Shila beradaptasi di sekolah barunya. Sudah banyak teman di kelasnya yang mulai dekat dengan dirinya. Shila yang ramah dan loyal seakan memudahkan teman teman nya bergaul dengan Shila.

Shila memakai dasi abu abu nya di kerah seragam sambil menatap cermin. Memastikan letak dan bentuknya sempurna.

Beauty! batin Shila.

Selesai itu, ia turun kebawah menuju meja makan. "Pagi Bi Inahh." sapa Shila saat melihat Bi Inah masih menyiapkan sarapan di meja makan. "Pagi juga Non Shila." jawab Bi Inah ramah. Papa terlihat baru keluar dari kamarnya dan duduk di kursi meja makan. Shila mengambil kursi di sebelah papa dan mengambil roti tawar yang sudah disiapkan, dan mulai mengolesinya dengan selai cokelat.

"Papa pulang jam berapa kemaren?" tanya Shila sambil menutup roti buatannya.

"Papa kemaren kerja numpuk banget sayang. Jadi papa pulang jam 11 malam." jawab Papa Gio berusaha ramah, karena ia sedang membereskan beberapa dokumen di tas kerja nya.

Shila yang makannya lahap, menghiraukan jawaban dari Papa Gio. Toh dia sudah mendengarnya. Shila yang terburu buru takut terlambat, mempercepat makannya dan langsung meneguk susu.

"Shila berangkat dulu ya pah. Dadah papaa." pamit Shila sambil menyalami tangan Papa Gio.

"Iyaa, hati hati ya."

***

Hari ini Shila benar benar bersemangat, entah mengapa, ia sangat ingin bertemu Chloe dan Vivian. Mereka adalah teman dekat yang sangat supel bagi Shila.

To : Chloe

Chloee, kamu dimana? Aku udah otw sekolah ya. Xx.

Shila mengirim pesan itu saat berada di mobil. Ia cekikikan mengingat dua hari lalu, Chloe salah masuk kamar mandi dan membuat beberapa orang melihat dia seperti orang aneh. Itu membuat pipi Chloe merah merona. Lucu sekali.

Mang Ciko yang melihat ekspresi Shila, merasa senang. Itu artinya, Shila tidak akan sering mengumpat dan mengomel.

***

Shila turun dari mobil dan mengucapkan terimakasih pada Mang Ciko. Setelah itu, mobil nya melesat pergi meninggalkan Shila sendirian di parkiran.

Kepagian ya? batinnya saat mendapati hanya ada beberapa mobil dan motor di parkiran.

Namun itu tak membuat gadis berambut panjang itu perduli. Ia melangkah maju ke dalam gedung sekolah. Ia yakin temannya Chloe dan Vivian akan segera sampai ke sekolah.

Ngueng!!!

Tiba tiba ada mobil putih yang jaraknya hampir dekat dengannya lewat dan berhenti di salah satu lahan parkir. Mobil putih itu hampir saja menyerempetnya.

Ih! Main nyerempet nyerempet aja. umpat Shila dalam hati.

Shila kesal, dan sepertinya ia mengenali mobil putih itu. Got it! Itu mobil yang menyerempetnya waktu pertama masuk sekolah. Shila tidak tinggal diam. Ia mendekati mobil putih itu dan hendak memarahi siapa saja yang ada di dalamnya. Shila menggebrak cap belakang mobil sport putih itu.

"Heh! Bisa ngendarain gak sih?! Aku hampir keserempet nihh!!!." Bentak Shila yang amarahnya sudah sangat memuncak.

Seseorang keluar dari pintu pengendara. Ada lelaki tampan dengan kacamata hitam menghiasi matanya. Rambutnya yang dibuat berjambul namun tidak berlebihan, membuat kesan elegan tapi sederhana pada lelaki itu. Dia keluar bak seorang artis papan atas. Hal itu membuat Shila jengkel dan memanas, walau sebenarnya di detik pertama dia sempat terkagum akan pesona sang lelaki.

QueenizaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang