Shila benar benar tak percaya. Hari pertamanya di sekolah sangatlah aneh. Tidak seperti di Bandung, karena disana banyak orang ramah dan pribumi. Tidak seperti disini. Banyak orang chinese dan kebanyakan orangnya tidak ramah. Dia yang sangat senang saat bel pulang berbunyi, langsung berjalan cepat menuju parkiran. Ia yakin pasti Mang Ciko sudah menunggu disana.
Shila memastikan bahwa Mang Ciko sudah sampai di parkiran sekolah. Shila menelfon Mang Ciko di parkiran.
"Hallo mang. Ada dimana?" tanya Shila sambil menutup kepalanya dari pancaran sinar matahari. Silau. Ia tidak mengerti, mengapa hari ini begitu panas padahal jam sudah menunjukkan pukul setengah 3.
"Non Shila maaf, mang masih di jalan. Ini macet parah, Non bisa tunggu sebentar?" jawab Mang Ciko dengan suara agak risau.
"Yah mangg, Shila gak mau nunggu lama mang.. Ini disini panas banget." aku Shila mengadu kepanasan pada Mang Ciko.
"Yaudah non, mang coba cari jalan yang kosong. Tunggu yah." jawab Mang Ciko sabar.
Shila yang masih terlihat kesal dengan supirnya itu, akhirnya menghentakkan kaki kanannya ke tanah. Alih alih ingin melampiaskan rasa kesalnya.
"IHH SEBEL SEBELL!" teriak Shila sambil menghentak hentakan kakinya ke tanah bak si tanah yang salah akan hari itu.
Tiba tiba muncul mobil berwarna putih melewati nya. Membuat Shila menghentikan hentakannya ke tanah. Mobil itu hampir saja menyerempet tubuh langsing nya.
Mobil sialan! umpat Shila dalam hati.
Terpaksa Shila menunggu di koridor sekolah. Shila berjalan kembali masuk ke dalam sekolah. Dia duduk di salah satu kursi panjang di dekat tanaman gantung.
Mang Ciko itu nyebelin bangetsi. umpat Shila berkali kali.
Tiba tiba dari arah kanan, ada Chloe dan Vivian sedang berjalan sambil bergossip. Vivian yang mengarahkan wajahnya ke arah depan dan melihat sosok Shila, secara sigap langsung memanggil Shila.
"SHILLAA!!" teriak Vivian seakan jaraknya jauh. Padahal hanya 2 meter saja jarak diantara mereka.
Chloe yang menyadarinya, langsung mengikuti Vivian yang berlari ke arah Shila. Chloe dan Vivian akhirnya duduk di sebelah Shila.
"Lo belum pulang Shil? Bukannya tadi lo yang buru buru keluar? Hahaha.." tanya Chloe dengan tawa nya yang khas.
"Harusnya aku udah di jalan, tapi supir aku telat jemput. Katanya macet huft.." jawab Shila kecewa.
"Ah lo kaya gaktau Jakarta aja. Jakarta is never be different shilaa. It will gonna be like this. Macet emang aktivitas Jakarta." tutur Chloe seakan dia sudah terbiasa dengan keaadaan di ibu kota.
"Haha iyaa, aku tau. Aku juga suka menonton berita saat di Bandung." jawab Shila lemas.
"Shila. Lo emang biasa ngomong aku-kamu ya di sana? I mean itu kayak gaya bahasa buat orang pacaran." ucap Vivian sambil memainkan matanya.
"Hahaha yeaaahh!!! Kok gue baru nyadar sih hahahahah." tawa Chloe sambil mengelus rambut coklatnya.
"He he. Engga, disana emang gaya bahasanya kaya gini. Aku udah terbiasa jadi, kalian gak keberatan kan?" jawab Shila dengan senyum manisnya.
"Owwww look you are so cute when u're smiling! I love that Shila." ujar Chloe yang tiba tiba memuji senyum yang dimiliki Shila.
"he he he"
"Ugh! Biarin aja lah dia. Chloe emang suka sama bibir lo pas pertama lo masuk. Katanya kecil sama merah alami. Btw, gue sama sekali gak keberatan kalo lo pake gaya bahasa kaya gitu he he." jelas Vivian panjang lebar.
"Hahahaha iyaa gapapa." shila menimpal ucapan Vivian dengan tawa renyah.
Chloe dan Vivian memutuskan untuk menunggu Shila dijemput oleh Mang Ciko. Chloe asik memainkan ponsel pintarnya, sedangkan Shila asik ngobrol dengan Vivian, dia bertanya banyak tentang hal hal baru di sekolahnya.
Secara disengaja, Chloe berteriak histeris bak habis melihat artis tampan yang sedang mengadakan konser. "Ada apaan sih Lu? Kaya monkey aja." Tanya Vivian kesal sembari mengejek. "Ih apaan sih, gue abis liat iniii... Liat dehh.." jawab Chloe sambil memperlihatkan layar ponselnya pada Vivian. Vivian melihat jelas ada foto lelaki tampan yang Vivian dan Chloe kenal disana. Vivian yang melihatnya langsung ikut berteriak.
"What the hell is thiss!!!! Setelah sekian lama akhirnya si ganteng post foto juga di instagramm... AAAAAAAAA.." Teriak Vivian histeris. Diikuti Chloe teman dekatnya.
"Well guyss..ada apa ini?" tanya Shila kebingungan.
"Inii liaatt ini orang paling ganteng seeeeeeeeeeeee jagat raya he he. Eh maksud gue se sekolah ini he he he he." jawab Vivian sambil menunjukkan foto yang ada di ponsel Chloe.
"Eh, siapa?" tanya Shila seperti mengingat sesuatu.
"Ih lo gaktau ya shil? Gue kira lo udah tau tentang Afkan dari si Fian. Fian kan temen deketnya Afkan." jelas Chloe semangat.
"Ehh, aku gaktau Chloe. Coba aku liat lagi fotonya, kayaknya aku kenal deh." aku Shila melihat layar ponsel Chloe sekali lagi. Dia berusaha mengingat siapa foto lelaki yang ada di hadapannya itu.
Got it!
Astagaaa!!! Ini cowo di wc tadi! batin Shila.
***
Di mobil, Shila menyilangkan tangan di depan dadanya. Berharap Mang Ciko mau minta maaf dengan sungguh kepadanya. Tapi sikap dingin Shila tak membuat Mang Ciko minta maaf saat itu. Mungkin Mang Ciko fokus mengendarai. Hal ini membuat Shila menyerah dan melepaskan silangan tangannya.
"Mang, masih lama gak sih nyampe rumahnya?" tanya Shila sedikit kesal.
"Iya ini bentar lagi non." jawab Mang Ciko.
Shila yang melihat raut wajah Ciko seperti kelelahan, merasa iba dan bersalah. Ia tak seharusnya mengumpat pada Mang Ciko dan menyalahkannya. Toh ini kan gara gara macet.
"Maafin Shila ya mang." ucap Shila secara tiba tiba sambil melihat deretan gedung tinggi di luar jendela.
Mang Ciko tersenyum dan membalas, "iya non, Mang Ciko maafin.". Mang Ciko tahu bahwa Shila sebenarnya baik, hanya saja dia belum terbiasa dengan keadaan Jakarta yang seperti ini makanya dia sering mengomel. Shila tersenyum dan merasa lega.
***
Shila merebahkan tubuhnya di ranjang. Ia benar benar tak habis pikir, ternyata waktu untuk menempuh jarak sampai pulang kerumah begitu lama sekali.
Hampir 1 jam umpatnya dalam hati.
Shila mengeluarkan ponselnya. Melihat ada pesan masuk di inboxnya.
From: 087xxxxxxxxxx
Test. Ini gue Chloe. Gue udah save nomer lo yaa.. Sekarang lo save nomer gue yang ini oce?
Huh, wanita ini selalu bersemangat. Shila mulai mengetik pesan balasan untuk Chloe.
To: Chloe
Oce Chloe;)
Shila menutup layar ponselnya dan kembali bersantai di ranjangnya yang empuk. Tak perduli kalau dia masih mengenakan seragam sekolah. Hari ini dia benar benar penat.
Udara AC dikamarnya membuat sentuhan lembut di kepala Shila yang panas. Ia langsung terlelap dalam tidurnya. Dia seakan lupa bahwa ini masih sore, dan dia belum menyempatkan diri untuk makan malam. Namun entahlah, itu bukan masalah baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queeniza
Novela Juvenil"Gue suka sama lo Shil, gue yakin lo gakan sama kaya cewe terdahulu gue." kata Afkan. Shila hanya mematung. Melihat reaksi Shila, Afkan langsung menangkup wajah bulat Shila. Shila dengan spontan menatap wajah Afkan dengan jelas. "Shil, gue gaktau ap...