Chapter 2 | Interview

3.8K 397 21
                                    

eun ji

Gue melangkah turun dari taksi sambil menghirup napas. Sekarang, gue bakal di wawancara di KMS Company dan gue super gugup. Gue bahkan ga yakin gue bakal di terima disini. Gue merasa diri gue ini gak bisa apa-apa. Tapi, hari ini gue bertekad bakal ngejawab semua pertanyaan dengan baik dan benar.

Gue jalan masuk ke dalam gedungnya dan gue langsung ke resepsionis. Waktu gue liat si resepsionis, gila. Dia ganteng banget. Gue liat name tag dia dan liat namanya. Namanya Byun Baekhyun. 

"Uhm... Saya mau tanya kalau ruang interview nya dimana, ya?" tanya gue.

Baekhyun tersenyum. "Pagi. Ruang interview nya di lantai dua, pintu pertama di sebelah kanan." jawabnya.

Gue senyum balik lalu berterima kasih. Gue langsung naik ke lift menuju lantai dua. Begitu pintu lift kebuka, gue langsung jalan ke arah kanan dan gue liat ada sebuah pintu yang tulisannya "Interview Room". Dengan gugup gue ketuk pintunya dan gue bisa denger seseorang bilang "masuk".

Gue buka pintunya dan gue masuk. Di dalem ada seorang laki-laki yang... omg

Dia duduk sambil nengok ke arah gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia duduk sambil nengok ke arah gue. Gila, dia ganteng banget. Sempet gue mikir, ini perusahaan apa agensi model, sih. 

"Selamat pagi." sapa gue sopan. 

Dia cuma senyum. Dia ngulurin tangan ke arah kursi, nyuruh gue duduk. Gue langsung duduk di depannya. Gue tersenyum. Mas ganteng ini terus ngeluarin file dan naroh file itu di meja. Dia buka file itu terus dia ambil satu kertas dan dia angkat.

"Siapa nama kamu?" tanya dia singkat.

"Jung Eun Ji." jawab gue.

Dia terus kek nyari-nyari nama gue di kertas itu. Dia terus ngambil pulpen dan nulis sesuatu. Dia ngambil kertas lain dan dia mulai scanning tulisan-tulisan yang ada di kertas itu.

"Kamu sebelumnya kerja dimana?" tanya dia.

"Di Company X, pak." jawab gue. Dan gue nyesel sesaat udah manggil dia "pak".

Dia langsung ngeliat ke arah gue dengan tajem. "Jangan panggil saya dengan sebutan "pak". Panggil saya Senior Oh karena saya senior kamu disini. Itu pun kalau kamu diterima." katanya. Gue nganggukin kepala dengan gugup.

"Oke. Kenapa kamu keluar dari tempat kerja kamu sebelumnya?" tanya Senior Oh.

"Uhm... Saya dipecat, sunbae." kata gue. Dan dia nyatet lagi.

"Kenapa ngelamar kesini?" tanya dia.

"Uhm... karena saya tau disini ada lowongan untuk posisi dan saya yakin saya bisa mengambil posisi itu dan mengkerahkan semua kemampuan saya yang terbaik untuk perusahan ini." jawab gue.

Dia tersenyum. "Bagus. Seandainya kamu diterima disini, kamu paling menginginkan posisi apa?" tanyanya.

Gue mikir sesaat terus gue jawab, "Kebetulan saya jenuh kalau disuruh diem duduk di meja kantor gitu. Jadi saya menginginkan posisi yang kerjaannya tidak cuma duduk diam di kantor saja." Gue nyengir.

Dia langsung nulis apa yang gue bilang tadi. Dia terus nanya lagi. "Kalau gaji, udah kepikiran belum?"

"Gaji berapapun saya terima." kata gue.

Dia senyum lagi. Dia terus salaman sama gue dan nyuruh gue balik. Dia bilang gue bakal dihubungin besok. 

"Besok? Gak kecepetan, pak? Eh... sunbae," tanya gue.

"Tentu saja tidak. Sekarang kamu boleh pulang." kata dia.

Gue menunduk ke mas ganteng ini terus gue jalan keluar ruangan. Gue nengok kanan kiri terus gue sumringah. Gue langsung jalan menuju lift dan turun ke bawah. Gue berjalan keluar gedung dan balik lagi ke apartemen.

Semoga kali ini hasilnya baik.


The CEO, Kim Min Seok ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang