Chapter 39 | Family Love

1.7K 200 9
                                    

in love with Sung Ha Jung's playing that song. so please listen to it.

min seok

Hari ini, beberapa keluarga pada mau dateng ke rumah. Mereka mau ngeliat Ha Rang untuk pertama kalinya setelah keluar rumah sakit. Bonyok Eun Ji gak bisa dateng karena mereka sibuk di Busan.

Bonyok gue dateng pagi-pagi banget. Nyokap langsung jalan sama Eun Ji ke kamar Ha Rang sementara gue duduk di ruang tamu bareng bokap sambil minum kopi. 

"Min Seok..." panggil bokap.

Nah, kalo udah dipanggil "Min Seok" kek gini nih pasti ada sesuatu dah. Gue paling males kalo udah kek gini. Seakan semuanya itu menjadi kaku dan tegang.

"Apa?" tanya gue terus nyeruput lagi kopi.

"Kapan kamu mau ngelamar Eun Ji?" tanya bokap.

Gue spontan nyemburin kopi yang ada di mulut. Kopi itu membasahi karpet dan meja. Gue langsung taroh cangkir kopi gue terus gue ambil lap dan gue bersihin kopi yang tumpah. Bokap cuma ketawa-ketawa ngeliat gue. 

"Jadi...?" tanya bokap.

"Yah... Nanti waktunya akan datang, Pa. Tenang aja." kata gue santai lalu tersenyum.

Bokap senyum terus nepuk-nepuk punggung gue. "Asal jangan ngegantungin dia aja." katanya. Gue senyum aja.

Ya kali gue ngegantungin Eun Ji. Gue cinta mati sama dia. Gak mungkin gue ngegantungin dia terus. Yah, walaupun gue belum ada rencana ngelamar sih. Tapi gue akan memilih waktu yang tepat buat ngelamar dia.

author

Tak lama kemudian, Ji Yong sekeluarga datang. Dara dan anak-anaknya segera berjalan menuju kamar Ha Rang sedangkan Ji Yong ikut bergabung bersama Min Seok dan Tuan Kim.

Di kamar Ha Rang, suasana menjadi sangat hangat setelah kedatangan keluarganya. Nyonya Kim sedari tadi tak henti menggendong cucunya. Ia merendahkan badannya sehingga Jung Hwa dan Joon Woo bisa melihat Ha Rang lebih dekat. Jung Hwa dan Joon Woo tak henti-hentinya mengelusi Ha Rang.

"Ma, kenapa Mama selalu bilang kita belom bisa main sama Ha Rang?" tanya Joon Woo dengan polosnya.

Dara tertawa lalu mengelus kepala anaknya. "Karena Ha Rang masih kecil. Dia belum bisa jalan, belum bisa ngomong." katanya.

"Berarti kalau dia udah bisa jalan dan bisa ngomong, kita bisa main bareng dong." kata Joon Woo. Dara tersenyum sambil mengangguk.

Eun Ji dan Nyonya Kim tertawa mendengar perkataan Joon Woo. Bahkan Jung Hwa pun tertawa akan tingkah laku adiknya.

Canda tawa tersebut rupanya membangunkan Ha Rang. Ia kembali menangis. Nyonya Kim langsung menyerahkan Ha Rang kepada Eun Ji. Eun Ji menggendong Ha Rang dan menenangkannya dengan bernyanyi. Tak lama, Ha Rang kembali tertidur. Eun Ji lalu menaruhnya di dalam keranjangnya.

"Ah, aku jadi ingat ketika dulu Jung Hwa dan Joon Woo juga sering menangis seperti Ha Rang. Mereka bahkan lebih sensitif daripada Ha Rang. Sekali terdengar suara, mereka langsung menangis. Kau beruntung dia tidak se-sensitif anak-anakku." kata Dara.

Eun Ji tertawa. "Ah, terima kasih, eonni." katanya.

Setelahnya, mereka semua berjalan keluar menuju ruang tamu untuk bergabung dengan para lelaki.

Di ruang tamu, mereka bersama-sama bercengkerama. Jung Hwa dan Joon Woo bermain bersama di rooftop sementara yang lainnya tetap mengobrol di ruang tamu. Mereka mengobrol dan tertawa bersama. Suasana begitu hangat.

Hidup menjadi lebih indah dengan kehangatan keluarga ini.

--

Halo readers! Gak kerasa udah chapter 39 nih hehehe~ Di chapter selanjutnya bakal ada sesuatu yang sangat mengejutkan. Penasaran? Yah... gakan dikasih tau sampe saya update HAHAHA~ Jangan lupa vote, comment, dan share ya!

xo, Xiumin's lover <3

The CEO, Kim Min Seok ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang