Chapter 9 | Dinner

3K 331 10
                                    

Warning! Long chapter! Enjoy <3

eun ji

Hah? Gue ga salah denger nih? CEO gue, atasan gue, dan lebih tepatnya boss gue ngajak gue makan malam bareng? Gila ini orang kesambet apaan dah.

"Makan malam... berdua?" tanya gue masih gak percaya.

"Iya. Buat nebus dosa saya weekend kemarin." kata Senior Kim.

"Oh begitu... Baiklah." kata gue setuju.

Senior Kim senyum. "Yaudah. Sekarang kamu ambil tas kamu dan kita ke bawah." kata dia.

Gue langsung ngangguk. Gue keluar dari kantornya dan berjalan masuk menuju kantor gue. Gue ambil tas gue dan gue sempet liat bayangan gue di layar komputer. Anjir, tampang gue berantakan amat. Gue langsung buru-buru rapihin rambut dan baju.

Sesudahnya, gue berjalan keluar dan Senior Kim udah ada di depan kantor gue. Dia ngeliat gue terus dia jalan. Gue ikutin dia sampai bawah.

Dan di bawah, gue diajak naik ke mobilnya Senior Kim. Gue dengan canggung masuk ke mobil mewah itu. Senior Kim lalu jalan ke sisi kiri mobil dan dia masuk kemudian duduk di driver seat. Dia nyalain itu mobil dan dia langsung melaju cepat.

--

eun ji

Senior Kim ternyata membawa gue ke penthouse dia. Gue langsung kepikiran kejadian weekend kemarin. Gue inget ketika Senior Oh nyuruh gue jalan di atas tembok. Gue inget betapa menakutkannya itu. Gue mulai gugup dan trauma mau masuk penthouse Senior Kim.

"Kenapa?" tanya Senior Kim.

"Ah... Gapapa, sunbae." kata gue.

"Oh... Yaudah masuk." kata dia sambil bukain pintu.

Pas dia buka pintu, gue tercengang. Waktu weekend kemarin, gue ga sempet merhatiin penthouse ini. Pertama, karena gue dateng lewat lift lain. Kedua, gue udah keburu kesel waktu gue pulang.

"Kenapa bengong gitu? Kamu kan udah pernah masuk." kata Senior Kim.

"Ah... Saya gak terlalu merhatiin pas saya masuk kesini." kata gue.

Senior Kim ketawa. "Yaudah. Kamu duduk dulu aja. Saya masakin dulu." kata dia.

Gue kaget. Senior Kim mau masak? Kagak salah, nih? Dia mau masak buat gue, sekretarisnya yang baru kerja seminggu. Gila. Gue berasa orang spesial.

"Eh? Sunbae mau masak?" tanya gue masih ga percaya. Dia ngangguk.

Gue langsung taroh tas gue ke kursi dan gue lepas coat gue. "Saya bantu." kata gue.

Senior Kim langsung cegah gue. "Gausah. Duduk aja." kata dia.

"Tapi..."

Senior Kim langsung masang muka kesel. "Haiz! Kalo gak duduk, saya pecat loh!" ancam dia.

Gue langsung duduk. Senior Kim senyum terus dia jalan ke dapur. Dia ngegulung lengan bajunya terus dia mulai masak. 

Dia ambil beberapa bahan dari kulkas dan dia motong-motongin bahan-bahan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia ambil beberapa bahan dari kulkas dan dia motong-motongin bahan-bahan itu. Sesekali dia ngeliat ke gue, membuat gue salah tingkah. Dia ketawa setiap ngeliat gue salah tingkah dan itu bikin gue malu. 

Gue lalu berdiri dan gue mulai jalan-jalan di sekitar penthouse ini. Gue liat banyak bingkai foto yang isinya Senior Kim lagi megang penghargaan. Ada juga foto dia sama temen-temennya. Dan ada satu foto yang menarik di mata gue. 

Gue tau di foto itu ada Senior Kim, Senior Kai, sama Senior Oh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue tau di foto itu ada Senior Kim, Senior Kai, sama Senior Oh. Tapi gue gatau siapa cowo paling pinggir itu. Dan gue baru pertama liat Senior Kim senyum kek gitu karena dia biasanya cuma senyum kecil.

Tiba-tiba aja, gue nyium wangi masakan. Gue langsung beralih dari foto itu dan gue jalan ke dapur. Gue lliat Senior Kim lagi naroh masakan lezatnya di atas piring. Gue langsung ngiler karena wanginya enak banget.

"Pasta?" tanya gue.

"Lebih tepatnya Beef Stroganoff." kata Senior Kim.

Sesudah beres plating, dia bawa dua piring itu ke meja makan dan gue ngikut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesudah beres plating, dia bawa dua piring itu ke meja makan dan gue ngikut. Senior Kim terus balik lagi ke dapur dan dia ngambil 2 serbet sama alat makan. Dia kasih gue satu serbet dan dia taroh alat makannya di meja. Dia terus duduk dan masang serbetnya di pahanya. Gue ikutin aja dia karena gue ga pernah makan pake serbet. Makan sih, langsung aja duduk.

"Ayo dimakan." kata Senior Kim.

Gue langsung senyum dan mengambil garpu. Gue masukin pasta itu ke mulut gue dan gue langsung bahagia. Pasta itu enak banget. Gue langsung semangat lagi buat makan pasta itu. Gue liat Senior Kim ketawa.

"Pertama kali?" tanya dia. Gue ngangguk sambil senyum canggung. Dia ketawa lagi. "Yaudah sana makan yang banyak." katanya.

Gue balik lagi makan. Dan dalam waktu 5 menit, piring gue bersih. Gue lalu ngebersihin mulut gue pake serbet tadi.

"Terima kasih, Sunbae." kata gue. Dia cuma senyum kecil.

"Sini piringnya." kata dia terus ngambil piring gue.

"Ah... Terima kasih." kata gue lagi.

Dia langsung jalan ke arah dapur sementara gue diem duduk di kursi. Tiba-tiba aja, gue denger bunyi pecahan. Gue langsung lari ke dapur. 

Di dapur, Senior Kim lagi megangin tangannya dan gue bisa liat darah. Gue langsung nyamperin dia dan gue liat tangannya. Pas gue liat, telapak tangan Senior Kim ngeluarin darah banyak banget.

"Sunbae!" teriak gue. "Kenapa bisa gini?" tanya gue sambil nyari kain bersih. Dia cuma ketawa.

"Oh... Kesandung." jawab dia pendek.

Gue ngambil satu kain putih bersih dan gue langsung balut tangan Senior Kim.

"Makasih." kata dia singkat.

Sesudah gue beres ngiket kain itu di tangannya, gue nengok atas dan gue terdiam. Muka Senior Kim sama muka gue deket banget. Jaraknya cuma 7 cm kali. Tapi kita gak ngejauh. Kita sama-sama diem.

Dan ini pertama kalinya gue menatap cowo sedekat ini.

--

Halo halo Bandung~~ Chapternya panjang banget ya, padahal cuma dinner doang wakakaka. Semoga suka! Jangan lupa vote, comment, dan share ya!

xo, Xiumin's lover <3

The CEO, Kim Min Seok ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang