Dalam sama luar memang beda. Ketika kamu lihat cover luar Xiumin, alias fisiknya, kamu pasti mikir dia orangnya baik. Tapi ketika kamu lihat dalamnya, kamu pasti kaget.
Highest Rank 1 in #exoplanet
Setelah seminggu gue "ditahan" di rumah sakit, gue akhirnya bisa keluar.
Senior Kim ngingetin gue buat minum obat-obat gue secara rutin sesuai jadwal. Sebenernya, gue gak suka minum obat, tapi gimana lagi...
Senior Kim juga ngundang gue buat dateng ke party KMS Company dalam rangka pencapaian rank tertinggi perusahaan ini.
Hari ini adalah hari dimana party itu diadakan. Gue harus sampai di Hotel Setinka paling telat jam 6 sore. Sekarang udah jam 4 sore dan gue masih gatau mau pake baju apa.
Tiba-tiba aja, pintu gue diketok oleh seseorang. Gue, yang masih parno, ngebuka pintu perlahan. Ketika pintu terbuka, gue liat supir Senior Kim yang pernah nganterin gue tempo hari. Dia megang sebuah baju yang ditutup oleh kain hitam.
"Tuan Kim memberikan Anda ini." kata dia terus nyerahin baju itu ke gue. "Saya permisi." kata dia terus langsung pergi.
Gue masih menatap bingung baju itu. Gue masuk ke dalem dan gue tutup pintunya. Gue berjalan ke kamer dan gue buka penutup baju itu. Ketika dibuka, gue bisa liat sebuah dress renda berwarna putih.
Di dalemnya ada notes singkat yang berkata, "Pakailah." Gue tersenyum kecil pas gue baca notes itu.
Gue taroh dress itu perlahan dia atas kasur. Gue pun berjalan mengambil handuk dan gue mandi. Setelahnya gue pake dress itu dan gue make up tipis muka gue. Gue juga gak lupa pake parfum.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tepat jam 5.30 gue beres dandan. Gue pun pergi ke Hotel Setinka naik taksi.
--
min seok
Gue keluar dari fitting room gue dan gue jalan ke ballroom. Di dalem, gue dihormatin sama semua orang karena gue adalah tokoh utaman dalam party ini.
Gue ngundang bonyok gue, temen-temen deket gue, dan semua karyawan gue. Gue juga ngundang beberapa bos perusahaan lain yang pernah jadi partner perusahaan gue.
Di tengah-tengah ballroom, gue liat bonyok gue lagi ngobrol berdua sambil minum wine. Gue samperin mereka dan gue tunduk hormat ke mereka.
"Pa, jangan godain anak sendiri." kata nyokap. "Tapi cewe kamu itu bener bakal dateng, kan?" tanyanya.
Gue ngangguk. "Tentu saja. Mungkin sebentar lagi dia datang." kata gue.
"Ya udah sana, kamu cek ke depan. Siapa tau dia udah dateng." kata bokap.
Gue pun ngangguk dan gue berjalan ke depan.
Pas banget ketika gue sampe di depan, gue ngeliat Eun Ji lagi keluar dari taksi. Ketika Eun Ji mau bayar taksinya, gue langsung lari ke depan dan gue bayar taksi itu. Taksi itu pun pergi meninggalkan kita berdua.
"Saya mau minta kamu ngelakuin sesuatu buat saya." kata gue terus gue bawa dia ke lobi.
"Ada apa?" tanya Eun ji, bingung.
"Kamu mau yah, pura-pura jadi pacar saya untuk malam ini aja. Ya..." kata gue memohon.
"Kenapa?" tanya dia lagi.
"Karena saya udah janji sama orang tua saya kalau saya akan bawa perempuan di pertemuan kita selanjutnya. Dan sekarang orang tua saya ada di ballroom." kata gue.
"Hm..." gumam Eun Ji.
"Saya akan tambahkan gajimu untuk bulan ini. Anggap saja bonus." kata gue.
Eun Ji pun setuju.
Kita pun berjalan masuk menuju ballroom. Eun Ji ngerangkul tangan gue biar kita keliatan kek pacaran beneran.
Semoga aja bonyok percaya kalau dia pacar gue.
--
Halo readers! Apakah chapter ini ngegantung? HEHEHE~~ Stay tuned ya! Jangan lupa vote, comment, dan share!
