Apakah rindu ini nyata atau hanya sekedar ilusi belaka?
Entah mengapa dan entah bagaimana.
Rasa ini datang tanpa permisi, dan menetap dalam diri.
Aku tak kuasa, untuk berkata.
Aku tak bisa, untuk bercerita.
Bayangmu datang tepat di pelupuk mata.
Bukan aku tak percaya,
Tapi....
Apakah itu nyata? Ataukah khayalan semata?
Jika datang untuk pergi, apakah pergi untuk kembali?
Pergi, sungguh menyiksa hati.
Kembali, tapi bukan untuk menyakiti.
Tak pernah aku sangka, bayangmu datang tanpa sepotong kata.
Dan,
Tak pernah aku pinta, bayangmu datang untuk banyak berkata.
Namun mengapa? sepotong kata pun tak bisa.
Apakah bayangmu hanya membuatku semakin merindu?
Ataukah hanya menghantuiku?
Atau mungkin, hanya untuk menambah beratnya ingin bertemu?
Kau harus tahu,
Belenggu banyangmu, adalah fatamorgana terhebatku.