Arkanya | 5

2.5K 130 1
                                    


[]

Arka tidak menghindar, tetapi keadaan yang membuat mereka tidak bertemu setelah kejadian kemarin. Namun, ketika Vio menghampirinya, lengkap dengan gebrakan keras di meja dan mengatakan sesuatu, Arka menyadari dugaannya keliru.

"Anya nyariin lo," kata cewek yang menjabat sebagai ketua kelas itu. Sifatnya yang tegas cenderung galak membuat Arka mau tidak mau mempercayai jabatan Vio.

"Arka!" gertak Vio lagi.

"Iya, Vi ... gue denger tau." Arka tahu-tahu sudah melenggang ke luar kelas tanpa repot-repot bertanya di mana Anya berada.

Arka menemukan Anya di samping pintu kelas, lengkap dengan tas punggung warna pink pastel. Air muka Anya datar. Tidak menunjukkan emosi apa pun selama beberapa detik, sebelum kemudian wajahnya mendongak menatap Arka.

"Kenapa?" tanya Arka pelan.

Anya tidak langsung menjawab, membuat Arka menerka-nerka apa yang sebenarnya terjadi.

"Arka ... gue minta maaf." Anya menunduk, berusaha untuk menghindari wajah Arka yang masih tidak lepas mengamatinya.

"Buat apa?"

"Buat semuanya." Kepala Anya menoleh ke sembarang arah, kali ini sumber objeknya adalah lapangan basket. Ke mana pun, asalkan bukan ke arah mata Arka.

"Gue nggak ngerti, tapi gue juga nggak akan nanya apa pun."

"Meskipun gue tetep ga mau cerita, lo tetep ga akan tanya?"

"Nggak."

"Arka," lirih Anya, merasa bersalah.

"Cepet ke kelas, udah mau bel." Arka mendekati tubuh Anya, berdiri di samping cewek itu dan ikut mengamati lapangan basket. Tubuh tingginya sudah bersandar pada dinding kelas.

"Iya, semangat belajarnya." Anya pergi tanpa menoleh lagi.


Dalam keterpakuan Arka, Anya bahkan tidak tahu kalau percakapan tadi akan berdampak buruk pada keadaan belajarnya.

Untuk pertama kalinya, Arka tidak bisa fokus belajar.

Arka melakukan dua hal yang jarang dilakukannya ketika di kelas: rasa malas untuk belajar dan melamun.

Mood-nya sudah buruk sejak ia menemukan raut wajah Anya yang berbeda, lengkap dengan perkataan Anya yang menusuknya tepat di jantung.

Anya menolaknya?

[]

Arkanya [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang