[]Entah keputusan Anya sudah tepat atau tidak. Ini adalah hari ketiga sejak pengakuan dan permintaan maaf Anya di depan kelas Arka.
Arka juga tidak bertanya apa pun, cowok itu menepati janjinya untuk tetap diam, bahkan ponselnya kosong tanpa pesan dari Arka lagi.
Hingga untuk pertama kalinya, Anya merasakan kehilangan seseorang dalam waktu yang singkat akibat ulahnya sendiri.
"Mau makan apa?"
Pertanyaan itu terlontar dari cowok di sampingnya, Vino. Yang dilakukan Anya sejak tadi hanya membolak-balik buku menu tanpa membacanya sama sekali.
Di sebuah cafe yang buka dua puluh empat jam. Suasananya pun terbilang romantis, tetapi anehnya Anya merasa biasa saja.
"Vin," panggil Anya, "boleh aku pulang sekarang?"
Vino menghela napas. "Anya, apa kamu masih marah sama aku?"
"Nggak ada yang nggak marah kalo di duain," jawab Anya dengan santai, tetapi efeknya berhasil membuat tubuh Vino mematung.
Cowok itu menatap Anya dengan perasaan bersalah, juga penyesalan yang kian kentara di kedua netranya.
Vino Alvero.
Mantan pacar Anya ketika mereka kelas sepuluh, berpacaran sekitar tiga bulan, dan dalam dua bulan terakhir Anya mendapati kenyataan kalau Vino juga menjalin hubungan dengan adik kelasnya yang bernama Nabil.
Saat itu, Anya tidak mengatakan apa pun, ia menghindari Vino tanpa kata putus.
Sekarang, Anya menyesal karena sempat menaruh harapan pada cowok itu dan meninggalkan Arka.
"Aku nyesel—"
"Aku udah maafin," potong Anya cepat sambil tersenyum tipis selama dua detik. "Harusnya saat itu aku bilang putus, 'kan?"
"Nggak. Biarin aja kayak gini." Vino menatap beberapa lampu yang menghiasi tempat makan itu. Berlatarkan suasana yang bising oleh suara sendok dan garpu dari beberapa pengunjung di meja lain.
"Pulang yuk," ajak Anya. Dia berdiri sambil menenteng tas selempang yang talinya tersampir di bahu.
Vino menurut tanpa mengatakan apa pun lagi sampai tiba mereka di rumah Anya.
Keduanya bahkan tidak menyadari kehadiran seseorang di balik pohon dekat rumah Anya. Mengamati dengan penasaran sejak sore tadi.
[]
Tebak siapa yang di balik pohon?
Aku kasian sama Anya. Arka juga, sih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkanya [End]
Short StorySeri #1 Baik Anya maupun Arka, keduanya tidak lepas dari kata penyesalan dan kehilangan. #AuthorNote : If you reading this story on any other platform OTHER THAN WATTPAD, You're very likely to be at risk of a MALWARE ATTACK. If you wish to read this...