[]"Arka jangan ngelamun," kata Sion sambil menggoyangkan lengan Arka beberapa kali. "Ka! Lo tuh, ya. Pelajaran pertama ngelamun, kedua ngelamun, ketiga ngelamun, dan ter ...."
"Ter-serah lo!" Arka memotong, bahkan ia tidak menyadari suaranya naik beberapa oktaf.
Sion gregetan sendiri, setelah menghembuskan napas beberapa kali, cowok itu berkata, "Gara-gara surat dari Anya, lo kayak gini?"
Arka tidak kunjung menjawab, tetapi Sion tahu temannya itu diam-diam melirik surat dari Anya yang tersimpan di kolong meja.
Pelajaran ketiga diisi dengan merangkum materi bahasa Indonesia—Bu Syabil izin tidak masuk karena anaknya sakit.
Di menit pertama sejak bel berdering Arka tidak berbicara apa pun, kecuali hal penting atau mendesak yang Sion tanyakan.
Temannya itu tidak hentinya berbicara panjang lebar, tetapi hanya ditanggapi dengan gumaman tidak jelas oleh Arka dan puncaknya, Sion nyaris saja mendorong tubuh Arka karena kesal. Namun, Sion tidak melakukannya.
Orang sabar kalau lagi marah bisa lebih bahaya dari orang yang suka marah. Makanya Sion takut.
"Ka, lo aja belom jadian masa udah nyerah?"
Tidak ada sahutan.
"Gue dong ... satu tahun PDKT sampai sekarang, masih belom dapet juga." Sion menjawab sekenanya.
"Terus apa faedahnya lo cerita ini ke gue?"
Alih-alih tersinggung, Sion justru memasang wajah terperangah. Arka terpancing pembicaraannya. Ia berdeham. "Maksud gue, perjuangan lo masih seupil dibanding gue."
Arka mengernyit. "Najisin."
Sion malah tergelak sampai mengusik ketenangan Vio yang sedang serius mencatat. "Oi, gue aduin lo ke Pak Kepsek."
"Janganlah, Vi. Masa langsung ke Pak Kepsek aja." Sion menegakkan punggungnya sembari menoleh pada Vio.
"Diem atau gue aduin sekarang."
Sion menutup mulut rapat-rapat sambil mengambil buku catatannya. Melihat perdebatan itu Arka malah tertawa kecil dan memainkan pulpennya.
Lalu mulai mencatat materi dengan santai.
[]
Arka Alankar
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkanya [End]
Short StorySeri #1 Baik Anya maupun Arka, keduanya tidak lepas dari kata penyesalan dan kehilangan. #AuthorNote : If you reading this story on any other platform OTHER THAN WATTPAD, You're very likely to be at risk of a MALWARE ATTACK. If you wish to read this...